Breaking News:

Terkini Daerah

Masih Dirawat, Korban Lingkaran Setan Pramuka SMA di Ciamis: Kata Senior Sudah Turun-temurun

Bahkan satu korban masih berada dirawat di rumah sakit sejak empat hari yang lalu.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube tvOnenews
Siswa SMAN 1 Ciamis, Jawa Barat yang menajdi korban tradisi lingkaran setan pramuka, Sabtu (8/1/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Latihan pramuka di SMAN 1 Ciamis dilaporkan ke polisi karena diduga melibatkan kekerasan dan membuat setidaknya tiga korban mengalami luka-luka. 

Bahkan satu korban masih berada dirawat di rumah sakit sejak empat hari yang lalu.

Diketahui bahwa pramuka di SMAN 1 Ciamis memiliki tradisi bernama Lingkaran Setan yang dilakukan di luar sekolah dan tanpa sepengetahuan guru-guru di sekolah. 

Baca juga: Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis, 21 Anggota Dipaksa Saling Pukul hingga Babak Belur

Baca juga: Saling Hajar Cari yang Terkuat, Ini Tradisi Lingkaran Setan Pramuka di SMAN 1 Ciamis

F, yang menjadi korban masih terbaring lemas di rumah sakit di Pangandaran, Jawa Barat

Mendapat izin dari orangtua korban, Tribun Jabar mencoba menjenguk F yang disebut-sebut korban yang mengalami luka-luka cukup parah. 

Kini, F menyebut kondisinya sudah lebih baik dibanding saat pertama kali ia dibawa ke rumah sakit pada Minggu (9/1/2022). 

"Sudah mulai baikan, cuman yang terasa tinggal pusing," ucap F saat ditemui, Kamis (13/1/2022). 

Di sela-sela waktu istirahatnya, ia mencoba menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan teman-temannya di tradisi lingkaran setan. 

F mengatakan bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami luka-luka namun juga anggota pramuka lainnya.

"Dampak kegiatan lingkaran setan, saya luka-luka lebam dan yang lainnya juga sama lebam gitu," ucap F.

Baca juga: Tradisi Lingkaran Setan Pramuka SMA di Ciamis Bikin 3 Siswa Lebam, Pihak Sekolah Ngaku Tak Tahu

F yang baru tahun pertama sekolah di SMAN 1 Ciamis menyebut bahwa dirinya baru tahu ada yang namanya tradisi lingkaran setan. 

Hal itu dijelaskan oleh senior sekolahnya dan mereka menyebutkan bahwa anggota pramuka di sana akan menjadi penerus dan kelak melakukannya ke juniornya. 

"Saya sebelumnya belum pernah, hanya pas hari itu saja. Namun, kata senior kegiatan itu (lingkaran setan), sudah turun temurun. Jadi, itu sudah turun temurun dari dulu. Jadi, kalau saya sudah lulus gitu, nanti juga suruh membuat seperti itu (lingkaran setan) lagi," katanya.

Pada intinya, lingkarang setan itu merupakan kegiatan saling pukul antara sesama anggota pramuka dengan membuat sebuah lingkaran. 

Kegiatan itu dilakukan cukup lama yaitu dari jam 12 hingga setengah 3. 

Orangtua Korban Lapor Polisi

Orangtua para korban secara resmi sudah membuat laporan kepada kantor polisi. 

Mereka datang secara bersama-sama ke Mapolres Ciamis pada Rabu (12/1/2022) pagi.

“Resminya kami bertiga tadi melapor ke Polres Ciamis pukul 09.00 di SPK,” kata satu orangtua korban, berinisial M saat di lokasi.

Ketiga orangtua korban juga sempat dimintai keterangan sebagai pelapor dan selesai pada sore hari. 

Mereka berharap kasus ini segera ditangani polisi agar segera tuntas dan kejadian seperti ini tak terulang lagi di manapun.  

“Tadi kami bertiga melapor ke SPK dan kemudian langsung dimintai keterangan di Unit PPA, baru selesai pukul 15.30 tadi,” katanya.

“Kami melaporkan masalah ini ke polres agar kejadian serupa jangan terulang kembali. Cukuplah anak kami saja  yang jadi korban,” tambahnya

Pihak sekolah, rupanya mengetahui adanya tradisi tersebut justru baru-baru ini setelah menyebabkan setidaknya tiga orang siswa di sana masuk rumah sakit (RS). 

"Saya baru tahu persis ada embel embel ini (tradisi Lingkaran Setan)," kata Wakil kepala sekolah SMA Negeri 1 bidang Kesiswaan Iim Imansyah saat ditemui di kantornya, Rabu (12/1/2022), dikutip dari Kompas.com.

Pihak sekolah juga menyebut tidak mengetahui agenda yang mengakibatkan tiga orang siswanya itu masuk RS. 

Menurut Iim, agenda itu dibuat sendiri oleh para siswa bersama dengan alumni pramuka di sekolahnya. 

"Tidak ada izin sekolah. Anak buat kegiatan tersendiri, tanpa sepengetahuan sekolah. Pembina sekolah pun tidak tahu," jelasnya saat ditemui di SMA N 1 Ciamis.

Iim sendiri baru mengetahui kasus ini setelah dikabarkan oleh pihak humas sekolah setelah acara itu selesai atau pada Minggu (10/1/2022). 

Dari situ, dirinya juga mengetahui bahwa ada siswa yang babak belur akibat mengikuti latihan pramuka di luar sekolah.

Saat itu korban belum dibawa ke rumah sakit dan masih berbaring di kos mereka di dekat sekolah. 

"Ternyata ada korban di kosan terluka. Ada beberapa siswa lagi yang luka cukup berat. Kami langsung bawa mereka ke rumah sakit untuk divisum," kata Iim.

Pihak sekolah juga disebut akan mengevaluasi kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah itu. 

Evaluasi itu, akan berlangsung selama enam bulan ke depan untuk mempelajari potensi adanya kekerasan di sekolah ternama di Ciamis itu. 

Terkait laporan polisi, Iim berharap agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

Pasalnya, hal itu akan menyangkut kondisi psikologis siswa yang masih di bawah umur. 

"Ada diskusi selanjutnya di tingkat polres untuk tindak lanjut sekolah supaya mediasi, jangan sampai anak di bawah umur itu sampai kena hukum," harapnya. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Tragedi Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis: 21 Siswa Saling Pukul, Begini Pengakuan Korban, Tragedi Latihan Pramuka SMAN 1 Ciamis, Mamay Kaget Lihat Muka Anak Bonyok, Sempat Ngaku Kecelakaan, dan Kompas.com yang berjudul Tradisi Lingkaran Setan Latihan Pramuka Bikin Anak Lebam, Wakasek: Kegiatan Tanpa Izin Sekolah

Tags:
CiamisJawa BaratPramukaSMAKekerasanPemukulan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved