Terkini Daerah
Ada Satu Rumah Selamat dari Banjir Lahar Gunung Semeru, Khofifah Ceritakan Amalan Pemiliknya
Khofifah mengunggah foto yang menunjukkan satu atau dua rumah yang terlihat di sekitarnya hanya semperti hamparan tanah luas.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Hal itu juga menyebabkan akses jembatan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang, terputus karena tertutup material banjir.
Saat diterjang banjir, air bahkan sempat naik hingga 5 meter di atas badan jembatan hingga membuat bangunan jembatan tertutup.
Seorang warga bernama Bukhori menyampaikan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar yang pernah dia lihat di sana.
"Selama ini gak pernah air naik sampai lebih tinggi dari jembatan. Ini baru pertama," katanya, dikutip dari Tribun Jatim.
Hal itu, membuat warga yang ada di sekitar sungai juga ikut menyelamatkan diri.
Menurut dia, dengan terputusnya akses jembatan itu, banyak warga akan terkena dampaknya.
Sebab, jembatan sepanjang 100 meter itu menjadi akses penghubung Desa Gondoruso dan Pasirian, Lumajang.
Hingga kini dikabarkan tidak ada korban jiwa akibat banjir lahar yang terjadi selama dua hari ini.
Namun sejumlah bangunan dan rumah rusak diterjang banjir di lereng Gunung Semeru itu.
Misalnya rumah di Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sejumlah rumah di sana hancur lantaran bangunannya terkikis arus banjir lahar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Indra Wibawa Laksana mengimbau, kepada masyarakat jika terjadi banjir lahar agar tidak mendekati sungai.
Sebab, tumpukan material vulkanik itu berpotensi menyebabkan letusan sekunder, ketika terkena air hujan.
"Setiap turun hujan, selalu muncul asap dari tumpukan material vulkanik. Ini bahaya untuk pernapasan, apalagi kan juga masih bau belerang," katanya.
Warga, diimbau harus tetap waspada mengingat saat ini masih musim hujan dan meminta warga waspada hingga Februari 2022.