Terkini Daerah
Komentar Pakar Hukum soal Kasus Oknum TNI Jadi Tersangka Tabrak Lari: Keras Sekali Hukumannya
Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan buka suara soal kasus tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan buka suara soal kasus tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tabrak lari tersebut menewaskan sejoli bernama Handi Saputra (17) dan Salsabila (14).
Menurut Asep, tiga tersangka yang merupakan oknum TNI bisa dituntut hukuman yang berat.

Pasalnya, kedua korban disebut masih hidup seusai ditabrak.
Sebagai informasi, kedua korban dibuang ke Sungai Serayu seusai ditabrak di Nagreg, Jawa Barat.
"Kenapa harus dibuang, padahal yang satu dari fakta dan berita itu masih hidup," kata Asep dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (3/1/2022).
Menurut Asep, perbuatan tiga oknum TNI itu telah melanggar pasal pembunuhan.
Karena itu, Asep berharap Mahkamah Militer akan memberikan hukuman tegas pada tiga oknum TNI tersebut.
"Artinya apa, ketika orang masih hidup dibuang itu jelas masuk pasal pembunuhan."
"Mahkamah militer ini akan keras sekali dan tegas hukumannya," tandasnya.
Baca juga: Sebelum Buang Jasad Korban ke Sungai, 3 Oknum TNI Sempat Pura-pura Cari Ambulans, Begini Ceritanya
Baca juga: Cara 3 Oknum TNI Buang Jasad Sejoli ke Sungai seusai Ditabrak di Nagreg, Dilempar dari Jembatan
Pura-pura Cari Ambulans
Saksi tabrak lari di Nagreg, Jawa Barat, Saefudin Juhri menyaksikan langsung proses rekonstruksi kejadian pada Senin (3/1/2022).
Dilansir TribunWow.com, Saefudin merupakan saksi yang membantu tiga tersangka mengevakuasi korban tabrak lari, Handi (17) dan Salsabila (14).
Proses rekonstruksi digelar di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saefudin menyebut adegan yang dilakukan tiga tersangka sudah sesuai dengan kejadian.
Dalam proses rekonstruksi itu, Saefudin turut andil dalam empat adegan.
"Saya saat itu ikut membantu mulai menggotong korban dibawa ke pinggir, hingga dimasukkan ke mobil ada 4 adegan," ucap Saefudin, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Saksikan Rekonstruksi, Ibu Salsabila Justru Kasihan Lihat Wajah Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari
Baca juga: Dalangi Aksi Buang 2 Korban Tabrak Lari di Nagreg, Kolonel P Angkat Langsung Handi dan Salsabila
Saefudin mengaku saat kejadian ia mendengar suara benturan keras.
Saat itu, Saefudin tengah bekerja memuat pasir di dekat TKP.
"Saat itu saya sedang memuat pasir lagi kerja, lalu saya ke luar, melihat korban tergeletak," ucapnya.
Seusai ditabrak, kedua korban tak langsung dievakuasi meski banyak warga yang menghampiri.
Ia menyebut satu korban berada di kolong mobil seusai tertabrak.
"Korban yang satu di kolong yang satu dipinggir jalan," ujar Saefudin.
Melihat kondisi korban, Saefudin pun berinisiatif menolongnya.
Ia dan tersangka mengevakuasi korban lalu berniat membawanya ke rumah sakit.
"Ada 5 menit, setelah itu yang bawa mobil mondar- mandir, katanya udahlah bawa saja ke rumah sakit," terangnya.
Bahkan, kata Saefudin, tersangka sempat bertanya soal keberadaan ambulans di sekitar lokasi.
Saefudin melanjutkan, korban tak langsung dibawa ke rumah sakit.
"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolong lah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja. Masyarakat tak ada yang hampiri, ya sudah saya naikin," katanya.
"Setelah mobil pergi, baru banyak yang datang dan ngomong korban itu siapa."
Saefudin mengaku tak menyangka tersangka justru membuang kedua korban ke sungai. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Saat Kolonel Priyanto dan Dua Anak Buahnya Diborgol, Disoraki Warga saat Rekontruksi Tabrak Lari, Ibu Salsabila Terus Teteskan Air Mata Saksikan Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Sedikit Kasihani Pelaku , dan Salsabila dan Handi Tidak Langsung Dibawa Pergi, Pelaku Pura-pura Tanyakan Ambulans ke Saksi