Terkini Daerah
Ditanya Wartawan soal Kasus Permalukan Orang, Begini Sikap Gubernur Edy Rahmayadi
Tak kunjung minta maaf soal insiden menjewer dan memaki pelatih biliar di muka umum, Gubernur Edy kini dilaporkan ke polisi atas dugaan penghinaan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Polda Sumatera Utara (Sumut) memastikan akan segera memanggil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk diperiksa terkait kasus dugaan penghinaan terhadap pelatih biliar tim PON Sumut, Khairuddin Aritonang alias Coki.
Seperti yang diketahui, Coki dijewer dan dimaki-maki di muka umum gara-gara tak tepuk tangan ketika Gubernur Edy berpidato.
"Betul, kemarin ada seseorang yang bernama Khairuddin Aritona mendatangi SPKT Polda Sumut dan membuat laporan pengaduan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Saksi Mata Sempat Dengar Handi Teriak seusai Ditolong Oknum TNI: Masih Bisa Tertolong
Baca juga: Dipolisikan, Edy Rahmayadi Terancam 1 Tahun Penjara karena Jewer Pelatih Biliar: Tak Juga Minta Maaf
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Edy dilaporkan atas dugaan tindak pidana undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHAP, pasal 310 dan 315.
Selain Edy, Polda Sumut juga berencana memanggil sejumlah saksi lainnya.
Sementara itu, ketika ditanyai oleh wartawan soal kasus ini, Edy memilih bungkam.
"Kalian jangan tanya-tanya dulu ya," ucap Edy Rahmayadi, sembari berjalan menuju ke Masjid Agung Medan, Senin (3/1/2022) sore.
Sempat viral video Edy memanggil Coki gara-gara tak bertepuk tangan lalu Coki dimaki dan dijewer di depan pejabat hingga para atlet saat acara pembagian bonus atlet peserta PON XX Papua berlangsung.
Mulanya, Edy Rahmayadi memberikan sambutan dan mengaku senang dengan prestasi kontingen Sumut pada ajang PON Papua lalu.
Edy juga ingin agar dunia olahraga Sumut semakin maju dan berprestasi ke depan.
Apalagi, PON mendatang akan diselenggarakan di Sumut dan Aceh.
Edy ingin agar Sumut kembali berjaya dan diperhitungkan di dunia olahraga.
"Kalau sudah jaya Sumatera Utara ini, mau kau ambil semua, ambil," kata Edy yang disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Edy kemudian melanjutkan beberapa kata motivasinya, yang juga selalu diiringi oleh tepuk tangan hadirin.
Hingga suatu momen, Edy melihat Coki tidak ikut bertepuk tangan karena tertidur.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan?," tanya Edy sembari menunjuk ke arah Coki.
Edy lantas memanggil Coki ke panggung.
"Atlet apa kau?," tanya Edy lagi.
Coki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar.
"Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy.
Dia kemudian menjewer kuping Coki.
Para altet dan pelatih yang hadir di sana, sebagian besar tertawa.
Namun suasana langsung berubah hening saat Edy mengusir Coki keluar dari aula.
"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar."
"Tak usah lagi di sini," tegas Edy. Coki kemudian angkat kaki dari ruangan itu.
Edy melanjutkan kata sambutannya dan meminta KONI dan Dispora mengevaluasi cabang olahraga biliar.
"Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," tuturnya.
Gubernur Edy Belum Minta Maaf
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Coki mengaku sudah melakukan somasi terhadap Edy namun yang bersangkutan belum meminta maaf.
"Iya. Hari ini kita buat laporan polisi untuk Gubernur Sumut ke Polda Sumut karena sudah kita somasi tetapi tak juga minta maaf," kata Coki, Senin (3/1/2022).
Meskipun sudah melaporkan Edy ke polisi, Coki masih membuka ruang maaf apabila Edy mau bertemu langsung untuk menyampaikan permohonan maaf.
"InsyaAllah sampai sekarang masih membuka itu (permintaan maaf). Kalau beliau (Edy) juga hadir saya pastikan terjadi minta maaf," ujar Coki.
"Sampai saat ini belum ada (permintaan maaf). Nggak ada masalah bagi saya (jika Edy meminta maaf). Karena juga sebagai sesama umat muslim, kita kan saling memaafkan," ungkapnya.
Baca juga: Pasca-Viral Jewer Pelatih yang Tak Tepuk Tangan, Edy Rahmayadi Kini Larang Pelatih Olahraga Berkumis
Coki juga menyatakan kini dirinya tak mau lagi melatih biliar selama Edy menjabat sebagai gubernur.
Pihak kepolisian menyatakan akan menindaklanjuti laporan dari Coki.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja.
"Polda Sumatera Utara dalam hal akan tindaklanjuti laporan yang masuk, siapapun mempunyai hak untuk membuat laporan," kata Kombes Tatan kepada tribun-medan.com, Senin (3/1/2022).
"Nanti akan kami kaji, karena sampai saat ini kami belum tahu laporan polisi tersebut, belum sampai ke meja kami, nanti karena kami akan berkoordinasi dengan pihak SPKT," ujarnya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Pelatih Biliar Dijewer & Diusir Gubernur Edy Rahmayadi karena Tak Ikut Tepuk Tangan dan Tribun-Medan.com dengan judul DIJEWER Gubernur Edy hingga Dikatai Sontoloyo, Pelatih Biliar Coki: Apalah Mau Kujawab, Perseteruan Coki VS Edy, Dirkrimum Polda Sumut: Gubernur Terancam Hukuman Setahun Penjara, Dilaporkan dan Terancam Satu Tahun, Edy Rahmayadi: Jangan Tanya-tanya Dulu dan Kena Jewer dan Dipermalukan Edy Rahmayadi, Pelatih Biliar Sumut ini Tak Mau Lagi Melatih