Breaking News:

Terkini Daerah

Detik-detik Dramatis Penyelamatan 2 Warga yang 12 Jam Terjebak Banjir Lahar Gunung Semeru

Tim gabungan berhasil mengevakuasi Buang (50) dan Suara (65) yang terjebak banjir lahar di Sungai Regoyo, Dusun Krajan, Desa Bades, Kecamatan Pasirian

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribun Jatim/Istimewa
Proses penyelamatan warga Lumajang, Jawa Timur yang 12 jam terjebak banjir lahar, Minggu (2/1/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Tim gabungan berhasil mengevakuasi Buang (50) dan Suara (65) yang terjebak banjir lahar di Sungai Regoyo, Dusun Krajan, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur pada Minggu (2/1/2022).

Keduanya berhasil diselamatkan meski sempat mengalami proses yang menegangkan. 

"Keduanya sudah dievakuasi oleh tim gabungan dini hari tadi. Evakuasi berjalan lancar dan aman. Kondisi keduanya juga selamat dan sehat," ujar Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, Senin (3/1/2022), dikutip dari Tribun Jatim.

Baca juga: Syuting di Pengungsian Semeru Klaim Kantongi Izin, Satgas hingga Bupati Bantah: Tak Ada Koordinasi

Baca juga: Setelah Viral Baliho Puan, Kini Heboh Tempat Pengungsi Semeru Jadi Lokasi Syuting Adegan Romantis

Dia menjelaskan, Buang dan Suara terjebak saat sedang menggembalakan ternak.

Namun, banjir yang datang secara tiba-tiba menyebabkan mereka tidak bisa menyeberang dan kembali pulang.

Keduanya merupakan warga Desa Bades yang terjebak dalam banjir lahar susulan yang masih mengintai warga sekitar lereng Gunung Semeru

Keduanya dievakuasi dengan memanfaatkan pohon kelapa sebagai tumpuan dari tali untuk mengamankan mereka. 

Joko mengatakan keduanya berhasl dievakuasi setelah terjebak selama 12 jam. 

Evakuasi disebut sulit dilakukan karena debit air yang tidak kunjung menurun dalam waktu lama.

Evakuasi, dilakukan pada diri hari sekitar pukul 01.00 WIB dan dilakukan secara bergantian.

Baca juga: Semeru Erupsi Lagi, Warga Berhamburan, Relawan Pencarian Korban Berlarian: Kayak Bom Meledak

"Bapak Suara dievakuasi terlebih dahulu. Karena usianya yang sudah tua pada pukul 01.15 WIB. Selanjutnya, Bapak Buang dievakuasi dengan cara yang sama. Yakni menggunakan penyeberangan secara menggantung dengan tali yang dibentangkan dan diikat di pohon kelapa pada pukul 01.45 WIB," jelasnya.

Usai dievakuasi, keduanya sempat menjalani pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. 

Setelah dipastikan sehat, keduanya langsung diantar kepada keluarganya masing-masing. 

Banjir Lahar Masih Mengintai

Meski sudah sebulan sejak awal erupsi Gunung Semeru, namun banjir lahar masih mengintai warga sekitar lereng gunung tersebut. 

Terakhir, Minggu (2/1/2022) banjir lahar terjadi dengan debit air yang cukup tinggi untuk waktu yang lama. 

Hal itu juga menyebabkan akses jembatan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang, terputus karena tertutup material banjir.

Saat diterjang banjir, air bahkan sempat naik hingga 5 meter di atas badan jembatan hingga membuat bangunan jembatan tertutup.

Seorang warga bernama Bukhori menyampaikan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar yang pernah dia lihat di sana. 

"Selama ini gak pernah air naik sampai lebih tinggi dari jembatan. Ini baru pertama," katanya.

Hal itu, membuat warga yang ada di sekitar sungai juga ikut menyelamatkan diri. 

Menurut dia, dengan terputusnya akses jembatan itu, banyak warga akan terkena dampaknya. 

Sebab, jembatan sepanjang 100 meter itu menjadi akses penghubung Desa Gondoruso dan Pasirian, Lumajang.

Hingga kini dikabarkan tidak ada korban jiwa akibat banjir lahar yang terjadi selama dua hari ini. 

Namun sejumlah bangunan dan rumah rusak diterjang banjir di lereng Gunung Semeru itu. 

Misalnya rumah di Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Sejumlah rumah di sana hancur lantaran bangunannya terkikis arus banjir lahar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Indra Wibawa Laksana mengimbau, kepada masyarakat jika terjadi banjir lahar agar tidak mendekati sungai.

Sebab, tumpukan material vulkanik itu berpotensi menyebabkan letusan sekunder, ketika terkena air hujan.

"Setiap turun hujan, selalu muncul asap dari tumpukan material vulkanik. Ini bahaya untuk pernapasan, apalagi kan juga masih bau belerang," katanya.

Warga, diimbau harus tetap waspada mengingat saat ini masih musim hujan dan meminta warga waspada hingga Februari 2022.

"Kira-kira Januari sampai Februari ini fenomena alam La Nina masih akan terjadi hujan terutama yang berhulu dari puncak Gunung Semeru. Mangkannya sekali lagi masyarakat harus hati-hati dan waspada. Karena jika di puncak hujan sudah pasti kemungkinan banjir lahar," pungkasnya. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jatim yang berjudul Sebulan Pasca Erupsi Semeru, Banjir Lahar Masih Mengintai Warga Lereng Gunung dan Dramatis, Begini Detik-detik Penyelamatan 2 Warga Lumajang yang Terjebak Banjir Lahar Selama 12 Jam

Tags:
Gunung SemeruLumajangJawa TimurDetik-detik
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved