Terkini Daerah
Sosok Jenderal TNI yang Berdebat dengan Bahar bin Smith, Begini Penjelasan Korem Surya Kencana
Inilah sosok Brigjen TNI Achmad Fauzi, Komandan Korem 061 Surya Kencana yang sempat jadi sorotan karena berdebat dengan Bahar bin Smith.
Editor: Rekarinta Vintoko
Dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu Habib Bahar menjawab sebuah permintaan
Baca juga: Luapan Kekesalan Pengacara saat Danu Disebut Mirip Sketsa Wajah Pelaku Kasus Subang: Jangan Drama
Dalam dialog itu Brigjen Fauzi meminta Bahar untuk mendatangi Polda Jabar.
"Bapak tidak datang kemari pun saya tetap datang ke Polda Jabar," ujar Bahar.
"Buktikan," kata Danrem.
"Buktikan? Emang saya udah ngomong. Bahkan Minggu saya datangi saya nginap di sana," jawab Bahar.
"Kalau enggak datang dijemput masalahnya," cetus Danrem.
"Loh enggak ada urusan. Yang jemput polisi bukan bapak dong, sekarang bapak datang ke sini mau shock terapi atau apa. Enggak ada urusan," kata Bahar.
"Tugas saya menjaga stabilitas wilayah saya pak, jangan provokatif. " timpal Brigjen Fauzi.
"Provokatif apa?" tanya Bahar.
"Menghina perseorangan. Menghina mungkin apa namanya harga baik institusi dan kehormatan pak," kata Fauzi.
Di video tersebut, Brigjen Fauzi mengingatkan kepada Bahar Bin Smith yang dikenal sebagai penceramah itu untuk memberikan ceramah yang baik untuk masyarakat.
"Sudah tugasnya, Pak, bapak percaya kan tugas bapak untuk berikan ceramah yang baik kepada warga," kata anggota TNI tersebut dalam tayangan video yang dibagikan akun YouTube SIKAM TV, Jumat (31/12/2021) itu.
Menanggapi ucapan dari anggota TNI tersebut, lantas Bahar bin Smith langsung memberikan respons dan turut menyebut nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Bahar menyebut, seharusnya Dudung tidak perlu ikut campur persoalan agama karena bukan ranahnya sebagai perwira tinggi TNI.
"Tugas saya ngasih ceramah, tugasnya Dudung harusnya jangan utik-utik masalah agama kalau ga tau masalah agama, akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia, itu ranah kita," kata Bahar bin Smith.
Menyikapi hal tersebut, anggota TNI tersebut kembali mengingatkan kepada Bahar Bin Smith untuk sedianya mengucap segala sesuatunya dengan hati-hati.
Sebab, mengingat Bahar Bin Smith yang dikenal merupakan seorang penceramah dan mengikuti pengikut.
"Loh saya ngomong apa, saya meluruskan yang benar, dia (Dudung) salah harus diluruskan dong," timpal Bahar.
"Tugasnya saya ngasih ceramah. Tugasnya Dudung jangan utik-utik masalah agama kalau enggak tahu masalah agama. Akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia. Bapak kan tahu itu ranah kita," jawab Bahar.
Brigjen Fauzi pun menimpalinya agar Bahar berhati-hati berbicara. "Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong," katanya.
"Ngomong apa? Saya meluruskan yang bener. Dia salah. Harus diluruskan. Enggak ada kaitannya bagaimana," timpal Bahar
Diakhir video, tampak Habib Bahar dikerumuni warga yang menangis lantaran kedatangan rombongan TNI tersebut.
Penjelasan Kuasa Hukum
Menyikapi hal tersebut, salah satu anggota kuasa hukum Bahar Bin Smith, Aziz Yanuar membenarkan adanya insiden adu mulut tersebut.
Aziz meyakinkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10:00 WIB Jumat (31/12/31).
"Iya, tadi jam 10an (kejadiannya)," kata Aziz saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (31/12/2021).
Aziz meyakinkan, adu mulut yang terjadi antara kliennya dengan anggota TNI tersebut hanya sebatas untuk saling memberikan pemahaman alias menasehati.
"Untuk saling nasehati saja," tukas Aziz.
Penjelasan Korem Surya Kencana
Sementara itu, Kapenrem 061/SK Mayor Inf Ermansyah pun buka suara terkait kedatangan pimpinannya tersebut.
Dia, menjelaskan bahwa Achmad mendatangi pondok yang dipimpin oleh Bahar dengan cara baik-baik.
Buktinya, Achmad mengenakan seragam lengkap yang artinya datang secara resmi ke sana.
"Nah Danrem menyampaikan kalau ke depan dalam ceramah, janganlah ada unsur provokatif, menyinggung institusi kami apalagi menjelekkan dan menghina pimpinan kami Jenderal TNI Dudung Abdurahman, ini akan meresahkan masyarakat, Itu yang disampaikan," kata Mayor Inf Ermansyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/1/2022), dikutip dari Tribun Bogor.
Selain itu, Ermansyah menyebut bahwa awalnya, Danrem datang untuk memberikan sosialisasi untuk menjaga kondusifitas wilayah.
Dia, merasa berkewajiban untuk datang ke sana karena pondok itu berada di wilayah tanggung jawabnya yang meliputi yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
Dia pun turut mengomentari video yang viral itu.
Menurut Ermansyah, tidak tepat bila di sana Bahar menyinggung soal prajurit yang ada di Papua karena merupakan wilayah TNI.
Seharusnya, seorang ulama tidaklah bersikap arogan.
"Harusnya seorang ulama apabila ceramah juga dapat memberikan ketenangan kedamaian untuk umat, bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua ini sangat tidak tepat menurut kami," katanya.
Achmad Fauzi pun mendatangi pondok Habib Bahar bukan untuk mengajaknya berdebat seperti yang viral di media sosial itu.
Terlebih untuk menakut-nakuti seperti dalam narasi yang diviralkan di media sosial.
Achmad disebut datang untuk mengajak pondok pesantren di sana baik dengan pengajar maupun santri untuk bersama-sama menjaga kondusifitas.
"Tidak ada untuk menakut nakuti masyarakat seperti yang diviralkan. Bagaimana pun juga ketertiban dan kondusifitas wilayah adalah tanggung jawab kami," kata Ermansyah.
Sebelumnya, Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto juga memberikan klarifikasi terkait kedatangan Achmad Fauzi ke pondok yang dipimpin Bahar Bin Smith.
Menurut dia tujuannya adalah untuk menindaklanjuti Inmendagri perihal PPKM pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022 dan menerapkan perintah dari Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subianto.
"Kemudian di seluruh wilayah ini dilakukan pengamanan tahun baru yang perlu kita ambil risiko adalah ada kegiatan PPKM salah satunya di Pesantrennya HBS waktu itu kita lakukan imbauan terkait inmedagri itu awalnya itu," tambah Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto.
Sedangkan perintah dari Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Agus Subianto.
Arie menjelaskan Pangdam berharap agar di Tahun 2022 tidak ada lagi kegaduhan dari Habib Bahar bin Smith.
"Ada imbauan untuk nggak usah pada ribut pesan dari Panglima (Pangdam Siliwangi) kepada saya bahwa tahun baru nggak usah ada ribut-ribut kayak begitu. Nggak usah ujaran kebencian saling benci sana sini terhadap satu sama lain. Yang utama imbauan terhadap ujaran kebencian lah," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Brigjen Achmad Fauzi, Jenderal TNI yang Berdebat dengan Bahar bin Smith