Terkini Daerah
Cerita Pria Disekap lalu Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi hingga Pagi, Sudah Minta Ampun Tak Digubris
R (21), seorang pemuda asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan seusai mengaku disekap dan dianiaya oknum polisi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - R (21), seorang pemuda asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan seusai mengaku disekap dan dianiaya oknum polisi.
Dilansir TribunWow.com, R akhirnya berhasil melarikan diri berkat bantuan temannya yang juga seorang polisi berinisial S, Sabtu (25/12/2021).
Kasus ini bermula saat R melambaikan tangan sembari berteriak memanggil dua pengendara motor.
Saat itu R menyangka dua pengendara motor tersebut adalah temannya.
Namun, teriakan R itu justru membawa petaka.
Ia dianggap menantang pengendara motor hingga berujung pada cekcok dan pemukulan.
"Saya didatangi oleh dua orang yang kukira temanku, awalnya yang bawa motor suruh saya duel dengan yang diboncengnya," ucap R, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/12/2021).
"Tapi karena perawakannya kecil, dia suruh saya lawan dia saja. Saya emosi, langsung saja saya hantam pelipisnya."
Baca juga: Merasa Ditantang, Oknum Polisi di Nunukan Sekap dan Keroyok Pemuda dari Malam hingga Pagi
Baca juga: Sekap Gadis 14 Tahun, Suami Istri di Bandung Diduga Jual Korban ke 20 Pria Hidung Belang
Menurut R, saat itu pengendara tersebut memintanya menunggu di lokasi.
Tiba-tiba muncul lima orang tak dikenal dan langsung memukuli R.
R diseret ke aspal, diminta tiarap dan diminta menengadah.
Tak hanya itu, R juga sempat melihat pistol diarahkan ke kepalanya.
R mengaku terkejut saat otang yang dia pukul ternyata adalah oknum polisi.
"Kepala saya ditodong pistol dan digetok. Di situ saya tahu yang saya pukul ternyata polisi," ucap R.
Penganiayaan yang dialami R tak berhenti sampai di situ.
R kemudian dibawa menggunakan sepeda motor ke sebuah kost di wilayah Pasar Baru nunukan.
Di sana, sudah ada beberapa orang yang menunggunya.
Tak berselang lama, muncul lagi sejumlah orang dari asrama polisi.
R mengetahui sekelompok orang itu dari asrama polisi karena ada temannya berinisial S di sana.
Mengetahui R jadi korban pengeroyokan, S sempat berusaha menengahi namun tak digubris para pelaku.
"Pintu dikunci, dan saya jadi bulan bulanan lebih dari sepuluh orang. Pukulan, tendangan saya terima," kata R.
"Saya hanya bisa melindungi muka dengan kedua tangan sampai bengkak bengkak membiru."
"Tidak ada artinya saya teriak minta ampun meski darah sudah keluar dari mulut dan hidung saat itu."
Baca juga: Sekap Gadis di Bagasi Mobil, Sopir Taksi Online di Medan Terpancing seusai Lihat Korban
Baca juga: Detik-detik Rampok Sadis Bunuh Pengusaha Elpiji dan Sekap Sekeluarga, Semua Korban Diikat Tali
Selain itu, para oknum polisi tersebut juga mencukur rambut R menggunakan pisau.
Pemukulan terjadi hingga pukul 06.00 WITA.
"Jam enam pagi pintu sempat terbuka, saya lari keluar masih dikejar. Begitu kedapatan, saya kembali dihajar, saya diinjak injak, ada warga setempat yang melihat tapi tidak mau ikut campur karena mereka bilang bahwa mereka aparat polisi," imbuh R.
Melihat kondisi R babak belur, S pun langsung mengantarkannya pulang.
S juga meminta maaf karena tak bisa menolong R saat dikeroyok sejumlah oknum polisi.
"Keluarga membawa saya visum, dan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Nunukan," tutur R.
"Saya juga heran kenapa sampai disekap dan dihajar ramai-ramai di kostan. Kalau pun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor polisi, apalagi lokasinya tidak jauh dari KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan)."
"Sampai hari ini juga tidak ada permintaan maaf dari mereka, padahal kasusnya sudah diketahui pihak Polres Nunukan."
Baca juga: Tiba-tiba Datang Bawa Pistol dan Borgol, 3 Pria Ngaku Polisi Sekap Penjaga Ruko Lalu Minta Tebusan
Komentar Kapolres Nunukan
Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadianto membenarkan adanya kejadian itu.
Ricky mengatakan pelaku penganiayaan tersebut adalah polisi baru.
"Pelakunya polisi baru, adapun masalah kebijakan untuk penindakan, sudah saya ambil," ucap Ricky.
"Polisi baru yang masih bujang, semua tidak boleh keluar asrama. Ini juga sebagai langkah agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari."
"Mereka tidak boleh meninggalkan asrama."
Kini, pihaknya masih memeriksa para pelaku.
"Untuk internalnya, sekarang dalam proses bagian Propam. Mereka masih melakukan interogasi, dan saya belum menerima laporan secara keseluruhan," tandasnya. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengaku Salah Panggil, Pemuda di Nunukan Disekap dan Dipukuli Oknum Polisi Sampai Pagi", dan "Pemuda di Nunukan Disekap dan Dipukuli Sampai Pagi, Kapolres: Pelakunya Polisi Baru"