Terkini Daerah
Orangtua Santriwati Korban Rudapaksa Tak Terima jika HW Dihukum Ringan: Akan Saya Patahkan Lehernya
Ayah korban yang enggan disebutkan namanya mengaku tak terima jika HW hanya dituntut 15 tahun hukuman penjara.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Keluarga santriwati korban rudapaksa HW akhirnya buka suara.
Dilansir TribunWow.com, ayah korban yang enggan disebutkan namanya mengaku tak terima jika HW hanya dituntut 15 tahun hukuman penjara.
Bahkan, ayah korban mengaku sempat berpikir untuk menyakiti HW jika hukuman yang dijatuhkan pada sang guru tak setimpal perbuatannya.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (21/12/2021).
Ia mengaku pertama kali mengetahui kasus rudapaksa ini saat anaknya pulang ke rumah.
Baca juga: Tahu Santriwati Hamil, NA Dibohongi HW hingga Diminta Urus Bayi Korban: Sampai Sumpah-sumpah
Baca juga: Pengakuan Istri HW, Sempat Tahu Santriwati Tak Haid tapi Justru Diancam Suami: Saya Syok, Nangis
Saat itu, ia merasa curiga melihat postur tubuh korban yang berubah.
Ternyata, saat itu korban sudah hamil enam bulan akibat perbuatan HW.
"Berarti sekira enam bulan waktu itu anak saya hamil," ungkapnya.
Selama ini korban tak pernah menceritakan penderitaan yang dialaminya kepada keluarga.
Korban bahkan tertekan saat orangtuanya telah mengetahui perbuatan HW.
"Enggak cerita apa-apa, dia malah ngedrop, langsung nangis setelah ketahuan sama saya, sama istri saya," katanya.
Ayah korban mengaku tak puas jika pelaku hanya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Ia menyebut putrinya harus mendapatkan keadilan setelah kejadian tragis yang menimpanya bertahun-taahun.
"Kalau hanya 15 tahun itu enggak adil bagi saya. Orang seperti saya hanya ingin mencari keadilan."
"Kalau hanya 15 tahun, mending saya aja yang dipenjara, mungkin akan saya patahkan lehernya."
"Saking saya mirisnya, bukan berarti saya benci siapa pun, saya hanya mencari keadilan dari pemerintah," tandasnya.
Baca juga: Dalami Pesantren HW, Jaksa Bahas Metode Pembelajaran hingga Dugaan Penyelewengan Bansos di Sidang
Baca juga: Tak Ada Hukuman Kebiri di Tuntutan Jaksa, Keluarga Santriwati Korban HW Berharap Ada Perubahan
Pengakuan Istri Pelaku
Istri HW (HW), NA, akhirnya buka suara soal kasus rudapaksa 21 anak di bawah umur yang menjerat suaminya.
Dilansir TribunWow.com, NA mengaku selama ini tak mengetahui perbuatan bejat HW.
Ia menyebut baru mengetahui kasus ini setelah HW diringkus polisi.
Selama ini, NA ternyata tak diizinkan suaminya untuk mengunjungi yayasan.
"Saya dibagi tugas, ngurus di Jalan Sukanegara di tahfiz Al Ikhlas, sementara pak HW di yayasan di Jalan Sinergi," ungkap NA, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Rabu (22/12/2021).
Kendati demikian, NA mengaku sempat curiga saat ada santriwati yang tak kunjung haid.
Saat itu NA hanya memberi obat pelancar haid untuk santriwati tersebut.
"Tahun 2018 itu ada salah satu anak yang bilang ke Saya 'Bu, saya belum haid'," ungkap NA.
"Kata saya coba minum ini supaya lancar haidnya. Saya enggak berpikiran macam-macam."
"Kalau dibilang bodoh ya terlalu polos, ya Allah."
Sadar NA mulai curiga, HW saat itu langsung memindahkan santriwati itu ke pesantren lain.
Selain itu, HW juga sempat mengancam NA agar tak mencampuri urusan yayasan.
"Ketika anak yang mencurigakan, dipindahkan ke sinergi (tempat lain selain pesantren). Mungkin supaya tidak ditanya terus sama saya."
"Dia (HW) bilang (ke istri) urus saja asrama yang di pesantren, jangan ikut campur sama asrama yang di sana. Ibu harus ngurus asrama yang di sini saja, jadi dibatasi la," sambungnya.
Saat itu, NA kembali diam-diam menemui santriwati yang tak kunjung haid tersebut.
Baca juga: Ramai Dugaan Penyelewengan Dana Bansos Pesantren, Kasus HW Bakal Dikembangkan Polisi
Baca juga: Pakar Kejiwaan Sebut HW Punya Ciri-ciri Psikopat: Ada Potensi Ulangi Kesalahan di Masa Depan
Ia kemudian membawa santriwati itu ke seorang bidan.
Rupanya, saat itu NA juga tengah mengandung anak kedua HW.
"Saya juga sedang hamil anak kedua. Jadi samaan kalau hamil," tutur NA.
"Pas saya diperiksa 8 bulan, diperiksa bidan yang sama, bidan itu yang bilang (kalau santriwati hamil), saya syok, nangis, dimulai dari saya hamil itu enggak diantar (sama HW)." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Curiga Santriwati Tak Haid, Istri HW Nangis Korban Hamil, Suami Bersumpah: Saya Kan Guru