Breaking News:

Terkini Daerah

Pakar Kejiwaan Sebut HW Punya Ciri-ciri Psikopat: Ada Potensi Ulangi Kesalahan di Masa Depan

Dengan karakter tersebut, dia menyebut bahwa HW memiliki potensi untuk mengulangi kesalahanya di masa depan. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
youtube metrotvnews
HW (36), guru di Bandung yang merudapaksa 21 santriwatinya hingga melahirkan 9 bayi. 

TRIBUNWOW.COM - Dokter spesialis kedokteran jiwa dan konsultan di RS Melinda 2 Bandung Teddy Hidayat, menduga bahwa HW (36), guru yang melakukan rudapaksa terhadap 21 santriwati di Bandung, Jawa Barat,  memiliki katakteristik seorang psikopat.

Dengan karakter tersebut, dia menyebut bahwa HW memiliki potensi untuk mengulangi kesalahanya di masa depan. 

"Pada pelaku ditemukan super ego lacunair yang karakteristik untuk psikopat."

"Seseorang dengan psikopat dapat dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dimuka hukum yaitu di pengadilan anak yang dilakukan secara tertutup," ujar Teddy Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Teganya Pelaku Pelecehan di Pesantren Tasik, 5 Tahun Lakukan Aksinya dan Incar Santriwati yang Sakit

Baca juga: 3 Kasus Guru Ngaji Cabuli Muridnya di Berbagai Daerah, Hamili Santriwati hingga Modus Beri Baju

Hal ini disampaikan untuk menjadi pertimbangan jaksa dan hakim baik dalam memberikan tuntutan atau membuat vonis. 

Seorang psikopat, kata Teddy, sulit untuk belajar dari kesalahan di masa lalu.

"Pada psikopat sulit belajar dari pengalaman dan tidak ada rasa bersalah, sehingga cenderung akan mengulangi perbuatannya," katanya.

Hal itu dikarenakan di mata seorang psikopat hal baik dan buruk menjadi kabur. 

Sehingga mereka tidak memperdulikan aturan atau norma yang berlaku. 

Bisa saja, apa yang menurut orang lain adalah hal salah, dianggapnya sebagai sesuatu yang benar dan perlu diperjuagkan.

"Semua aturan, disiplin dan norma yang berlaku dilanggar untuk memuaskan dorongan id atau nafsunya."

"Super ego atau hati nuraninya dikuasai oleh id atau nafsunya. Pada pelaku ditemukan superego lacunae yang karakteristik untuk psikopat," ucapnya.

Baca juga: Santriwati Korban HW Kembali Trauma, Takut Identitasnya Terungkap hingga Enggan Masuk Sekolah

Selain memberikan pandangannya terkait karakter HW, Teddy juga menyampaikan pandangannya terkait perlindungan korban.

Menurut dia korban harus mendapat perlindungan baik segi fisik dan psikisnya. 

Pendampingan atau pengawasan, juga perlu dilakukan secara berkelanjutan.

"Intervensi psikis tidak hanya dilakukan sekitar peristiwa itu terjadi, tetapi diperlukan pendampingan sepanjang hidupnya, meliputi mengembangkan strategi koping, terapi perilaku, psikoterapi, latihan keterampilan sosial dalam lingkungan yang aman," tambahnya. 

Diketahui sebelumnya, HW merupakan guru di pesantren yang ada di Cibiru, Kota Bandung

Dirinya diduga merudapaksa dan mengeksploitasi 21 santriwati di tempatnya selama bertahun-tahun.

Bahkan, ada sekitar 7 sampai 8 santriwati yang sudah memiliki anak akibat perbuatannya. 

Satu korban berusia 14 tahun bahkan sudah memiliki dua anak. 

Kata Orangtua Korban

YY (44), yang merupakan orang tua korban memberikan pesan kepada para orang tua lain agar anaknya terhindar dari tindakan asusila.

"Cukup saya yang menjadi korban, cukup. Imbauannya untuk para orangtua jangan mudah percaya, jangan kena dengan iming-iming tak karuan," ujarnya saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Dirinya mengimbau agar orangtua memberikan pengawasan kepada anaknya meski sedang bersama orang yang dipercayai.

Jika anak sedang melakukan pendidikan yang jauh dari rumah, ia menyarankan agar orangtua secara rutin menjenguk anak.

"Jangan seperti saya, buktinya ini saya menjadi korban, pesan saya harus hati-hati, pengawasan harus diperketat," ucapnya.

YY sendiri baru mengetahui anaknya menjadi korban saat anaknya tersebut sudah melahirkan dan usia bayi kini 1,5 tahun.

Pasalnya, YY mengaku percaya dengan HW yang menjadi guru agama dari anaknya.

Karena itu, dirinya sangat hancur ketika anaknya tersebut menjadi korban dari orang yang dipercayainya itu.

Dia juga menceritakan bahwa dirinya tak curiga meski pesantren yang dikelola HW memiliki aturan yang ketat.

Misalnya, dengan tak mengizinkan korban pulang kecuali untuk aturan mendesak.

Para siswinya baru bisa pulang di masa liburan hari raya, itu pun menurut keluarga korban hanya diizinkan libur beberapa hari saja.

Kasus ini terungkap saat salah satu keluarga korban melihat ada perubahan di tubuh korban saat liburan lebaran pada Mei lalu.

Kemudian muncul ke publik beberapa minggu belakang di tengah masa persidangan pelaku. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Pakar Kejiwaan Sebut Ada Karakter Psikopat pada Herry Wirawan, Cenderung Akan Ulangi Perbuatan dan Orangtua Korban Rudapaksa Herry Wirawan Sebut Orangtua Harus Perhatikan Ini: Jangan Seperti Saya

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
rudapaksaSantriwatiBerita ViralBandung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved