Breaking News:

Tips Kesehatan

6 Manfaat Luar Biasa Saffron bagi Kesehatan, Lengkap dengan Cara Menanamnya

Menjadi rempah-rempah termahal di dunia, saffron ternyata memiliki segudang manfaat, apa saja? Cek penjelasannya di sini.

Editor: Lailatun Niqmah
AFP
saffron. Menjadi rempah-rempah termahal di dunia, saffron ternyata memiliki segudang manfaat, apa saja? Cek penjelasannya di sini. 

TRIBUNWOW.COM - Menjadi rempah-rempah termahal di dunia, saffron ternyata memiliki segudang manfaat.

Rempah-rempah yang berasal dari putih bunga crocus sativus ini memiliki aroma yang kuat.

Tak hanya itu, saffron juga kaya akan antioksidan.

Baca juga: Saffron Disebut Bisa Meningkatkan Memori hingga Cegah Alzheimer, Simak Penjelasannya

Harga saffron yang fantastis ternyata satu di antaranya dipengaruhi oleh cara budi dayanya yang sulit.

Selain itu, cara panennya pun manual memakai tangan.

Para pemetik saffron juga harus memanaskan dan memproses hasil panen dengan tepat agar cita rasa saffron keluar.

Dikutip dari Healthline, harga rempah di pasaran dunia bisa mencapai 5.000 dollar AS (Rp 72,6 juta) per 450 gram.

Manfaat Saffron

1. Melawan radikal bebas biang penyakit kronis

Sejumlah studi menyebutkan, saffron memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Beberapa jenis antioksidan dalam saffron di antaranya crocin, picrocrocin, safranal, senyawa kaempferol, dan crocetin.

Antioksidan dapat membantu melawan stres oksidatif dan radikal bebas dalam tubuh.

Seperti diketahui, stres oksidatif dan radikal bebas menjadi biang masalah kesehatan, seperti kanker dan penyakit jantung.

2. Mencegah gangguan sistem saraf

Antioksidan dalam Saffron dapat berperan dalam melindungi tubuh dari gangguan pada sistem saraf.

Penelitian pada 2015 mencatat, senyawa crocin dalam saffron dapat mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif di otak.

Studi lain yang dipublikasikan di jurnal Antioxidants mencatat, saffron dapat meringankan gejala alzheimer karena bisa menambah daya ingat sekaligus mengatasi peradangan di otak.

Dari hasil studi, penderita alzheimer ringan hingga sedang yang menggunakan saffron selama 22 minggu memiliki peningkatan kognitif seperti penderita yang mengonsumsi obat donepezil.

Kendati demikian, penelitian tersebut baru tahap awal dan membutuhkan uji klinis untuk mendukung penggunaan saffron sebagai obat alternatif gangguan sistem saraf.

Baca juga: Khasiat dan Bahaya Saffron bagi Ibu Hamil, Simak Cara Aman Mengonsumsinya

3. Meningkatkan suasana hati

Selain untuk kesehatan fisik, saffron juga disebut memiliki manfaat potensial bagi kesehatan mental.

Saffron dapat membantu meningkatkan suasana hati yang berguna untuk menunjang pengobatan penderita depresi.

Studi di Journal of Behavioral and Brain Science menyebut, ekstrak Saffron dapat meningkatkan kadar dopamin di otak tanpa mengubah kadar hormon otak lainnya, seperti serotonin.

Penelitian lain menunjukkan, mengonsumsi 30 miligram Saffron setiap hari efeknya sama dengan minum obat depresi ringan hingga sedang, seperti imipramine dan fluoxetine.

Kendati demikian, penggunaan saffron untuk terapi pelengkap meningkatkan suasana hati bagi penderita depresi perlu berkonsultasi dengan dokter.

4. Meningkatkan libido

Saffron juga disebut dapat meningkatkan gairah seks dan fungsi seksual pada pria dan wanita.

Menurut ahli, saffron memiliki efek positif untuk mengatasi disfungsi ereksi dan masalah dorongan seks secara keseluruhan.

Studi lain juga membuktikan, saffron bermanfaat bagi wanita yang mengalami disfungsi seksual karena efek samping obat antidepresan.

5. Mengurangi ketidaknyamanan menjelang haid

Bagi wanita, saffron bermanfaat untuk mengurangi gejala sindrom pramenstruasi.

Menurut tinjauan ahli, wanita berusia antara 20 sampai 45 tahun yang mengonsumsi 30 miligram Saffron setiap hari, gejala sindrom pramenstruasinya lebih ringan.

Selain itu, wanita yang hanya mencium aroma saffron selama 20 menit memiliki kadar hormon stres kortisol lebih rendah.

Hal itu juga bisa mengurangi rasa tidak nyaman menjelang haid.

6. Membantu menurunkan berat badan

Sejumlah penelitian membuktikan, saffron dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah nafsu makan berlebihan.

Studi di Journal of Cardiovascular and Thoracic Research mengungkapkan, minum ekstrak saffron dapat membantu mengontrol berat badan penderita jantung koroner.

Setelah minum ekstrak saffron, indeks massa tubuh, massa lemak total, dan lingkar pinggang penderita jantung koroner terbukti berkurang.

Orang yang mengonsumsi suplemen saffron juga memiliki nafsu makan tidak berlebihan.

Cara memetik manfaat saffron cukup praktis.

Anda bisa menambahkan saffron ke dalam hidangan gurih sehari-hari seperti pasta atau hidangan dengan lauk nasi.

Sedangkan cara minum saffron juga cukup mudah.

Anda tinggal menyeduh saffron dalam air panas.

Hindari merendamnya dengan air mendidih.

Budidaya Saffron

Dilansir Sativus.com, saffron dikumpulkan dari bunga Crocus sativus yang biasa dikenal dengan saffron crocus atau umbi saffron.

Bunga Crocus sativus biasanya mekar di musim gugur.

Setiap umbi saffron membentuk umbi baru, begitulah cara tanaman berkembang biak.

Namun, setiap bunga hanya akan menghasilkan tiga putik dan setiap umbi hanya menghasilkan satu bunga.

Bunga harus dipetik dengan tangan sebelum tengah hari karena mudah layu.

Proses ini membutuhkan ketelitian tinggi. Inilah kenapa rempah saffron sangat berharga dan memiliki nilai jual tinggi.

Rempah ini pun disebut emas merah.

Crocus saffron tumbuh subur di ladang Kashmir, Iran, India, Italia, Perancis, Spanyol, Selandia Baru, Portugal, Yunani, Maroko, Belanda, Timur Tengah, Turki, dan beberapa wilayah di China.

Karena tanaman ini dibudidayakan di berbagai belahan dunia, teknik penanaman budidaya saffron mungkin berbeda.

Ini tergantung iklim, jenis tanah, kedalaman tanah, dan jarak tanam antar umbi.

Tanah

Crocus sativus tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi tumbuh subur di tanah berkapur, kaya humus, dan yang memiliki pH antara 6-8.

Saffron juga dapat ditanam di jenis tanah kering atau semi kering.

Namun Anda perlu ingat, selama periode kekeringan di musim gugur dan musim semi, lahan harus tetap diairi.

Jika Anda menanam umbi saffron di jenis tanah basah atau setengah basah, Anda harus yakin bahwa tanah memiliki drainase yang baik untuk mencegah umbi membusuk atau terinfeksi selama periode cuaca basah.

Iklim

Untuk penanaman Saffron, suhu tidak boleh lebih dari 35-40 derajat Celsius di musim panas dan -15 sampai -20 derajat Celsius di musim dingin.

Itulah mengapa saffron dapat dibudidayakan pada tipe iklim kering, sedang, dan kontinental.

Namun, saffron tidak bisa ditanam di iklim tropis atau kutub.

Karena fakta bahwa Crocus sativus adalah tanaman umbi tahan panas, musim panas yang kering tidak akan menjadi masalah.

Namun, selama suhu musim dingin yang ekstrem, ada kemungkinan daun akan membeku hingga kering.

Ini menyebabkan umbi akan lebih sedikit berkembang dan karenanya akan lebih sedikit mekar.

Ketika cuaca sangat dingin mengancam ladang saffron, sebaiknya tutupi tanaman dengan jerami atau kain serat untuk perlindungan, sampai embun beku mereda.

Selama keadaan iklim kering di musim semi, irigasi sangat penting. Selama periode ini, curah hujan yang teratur baik untuk perkembangan umbi.

Dengan kata lain, hasil bunga dan umbi anakan bisa lebih banyak.

Penanaman

Saat menanam umbi untuk pertama kalinya, pilih sebidang tanah yang masih perawan, yaitu tidak ada umbi yang pernah ditanam di sana sebelumnya. Minimal tidak ada tanaman umbi dalam 10 tahun terakhir.

Sebelum menanam, disarankan untuk mengolah tanah sedalam 20 hingga 50 sentimeter agar bedeng tanam tetap gembur dan berventilasi baik. Masukkan juga pupuk organik selama prosesnya.

Jenis tanah di Spanyol membutuhkan persiapan pra-tanam ini. Untuk budidaya, menanam umbi di bedengan sangat ideal untuk memastikan irigasi dan drainase.

Irigasi harus dilakukan minimal setelah umbi mulai tumbuh daun.

Penanaman dilakukan pada bulan Juli, Agustus, dan September.

Kemudian panen dilakukan pada akhir Oktober hingga pertengahan November, kira-kira delapan minggu setelah tanam.

Crocus saffron menyukai sinar matahari, sehingga mereka lebih suka ditanam di lahan terbuka yang kering daripada di tempat teduh.

Umumnya umbi ditanam sedalam 7-15 sentimeter ke dalam tanah.

Semakin dalam mereka ditanam, semakin sedikit umbi berkembang biak sehingga semakin sedikit panen tetapi semakin tinggi kualitas bunga yang dihasilkan.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Berita terkait Saffron Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Saffron Si Rempah Mahal, dari Budidaya hingga Manfaat"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Manfaat SaffronSaffronTips Kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved