Terkini Daerah
Saling Bantu, Para Santriwati Korban Rudapaksa Ikut Menemani jika Ada Korban Mau Melahirkan
Miris, hanya dijadikan tempat pelampiasan nafsu oleh guru mereka yang bejat, para santriwati korban rudapaksa dipaksa hidup mandiri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Menurut pengakuan korban, bisikan itu disampaikan di dekat telinga korban.
Namun, korban sendiri tidak mengetahui apa yang disampaikan oleh pelaku dan hingga kini masih menjadi misteri.
"Korban juga seakan tidak mau melaporkan perbuatan pelaku ke orangtuanya, padahal dia setiap tahun pulang kampung," ucapnya.
Selain itu Yudi juga menyebut bahwa santri banyak menghabiskan waktunya untuk mencari donasi dibanding belajar.
Mereka seperti dimanfaatkan dan diibaratkan sebagai mesin uang.
Setiap harinya santriwati tersebut ditugaskan oleh pelaku untuk membuat banyak proposal untuk menggaet donatur agar mau berdonasi untuk pesantren tersebut.
Hal itu sudah dilakukan bahkan sejak pesantren itu berdiri pada tahun 2016.
"Belajarnya tidak full 100 persen, menurut keterangan korban, dia sebetulnya setiap harinya bukan belajar. Mereka itu setiap hari disuruh bikin proposal. Ada yang bagian ngetik, ada yang bagian beres-beres. Proposal galang dana," ucap Yudi.
Baca juga: Direkam Satpam saat Mandi, Mahasiswi Bongkar Sikap UNM: Bilang Jangan Up di Media
Baca juga: Cerita Korban Erupsi Semeru Viral di Medsos, Nangis Tersedu-sedu Ungkap Rumah Dijarah saat Mengungsi
Di sana, guru tetap juga hanya pelaku yang berinisiall HW seorang.
Guru lainnya tidak tetap dan hanya jarang-jarang datang ke pondok pesantren itu.
Hal yang lebih mengherankan adalah tidak ada guru perempuan di dalam pesantren yang mengurusi puluhan santriwati itu.
Saat kelakuan biadab pelaku terbongkar, diketahui ada 30 santriwati yang berada di pesantren tersebut.
"Dan laki-laki itu tinggal di sana mengajar di sana sendirian tanpa ada pengawasan pihak lain dan ini yang membuat dia melakukan berulang-ulang," ucapnya.
Kini pihaknya tengah memperjuangkan untuk menghukum pelaku dengan kebiri.
Hal ini, juga sesuai dengan keinginan keluarga korban yang menginginkan hal serupa. (TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)