Terkini Daerah
Lihat Awan Panas Semeru di Atas Kepala, Lasiati Salawat hingga Azan saat Berlindung di Rumah
Terakhir diketahui ada 14 orang meninggal dunia dalam musibah erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Saya cuma bisa berdoa, baca salawat sama azan, saya pasrah sama Allah SWT."
"Alhamdulillah saya diberi keselamatan karena Allah," kata Lasiati.
Lasiati mengatakan, saat berlindung di dalam rumah ia juga mendengar hujan batu berukuran sedang mengenai genteng.
Salah satu hal yang dilakukan oleh Lasiati agar bisa bertahan hidup saat berlindung adalah menggunakan mukena sebagai masker agar bisa bernapas.
Dalam musibah bencana alam ini, Lasiati kehilangan delapan anggota keluarganya, dua ditemukan meninggal, sedangkan enam lainnya tidak diketahui keberadaannya.
Pengakuan Warga
Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Dilansir TribunWow.com, seorang warga, Sinten (60) dan cucunya, Dewi Novitasari (17), selamat dari ganasnya erupsi.
Sinten menceritakan, dia dan cucunya sempat berlari ke tempat lebih aman sebelum awan panas menyapu rumahnya hingga luluh lantak.
Menurut Sinten, sebelum letusan terjadi, Dusun Curah Kobokan diguyur hujan abu bercampur batu.
Sinten dan warga sekitar pun sempat mendengar suara gemuruh.
Sadar Gunung Semeru erupsi, Sinten langsung berlari menuju kamar cucunya, Dewi.
Ia pun menggedor pintu cucunya.
Saat itu, Dewi yang sedang tidur di kamarnya langsung terperanjat.
Seusai membuka pintu, Dewi langsung ditarik oleh Sinten dan berlari menyelamatkan diri.