Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Korban Kasus Subang Sempat Bikin Status WA sebelum Kejadian, Yoris Jelaskan Maknanya

Baik masalah pribadi dan pekerjaan korban juga menjadi sorotan karena motif pelaku juga belum diungkap polisi. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Tribun Jabar/Dwiki MV
Yoris (55) dan keluarga besar Tuti Suhartini saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (25/10/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat, masih menjadi misteri meski telah dalam penyelidikan polisi lebih dari tiga bulan. 

Baik masalah pribadi dan pekerjaan korban juga menjadi sorotan karena motif pelaku juga belum diungkap polisi. 

Termasuk, informasi dalam status aplikasi Whatsapp Amalia Mustika Ratu sesaat sebelum menjadi korban pembunuhan. 

Baca juga: UPDATE Kasus Subang: 3 Saksi Baru Sudah Diperiksa Polda Jabar, Begini Penjelasan Polisi

Baca juga: Pasrah, Kuasa Hukum Bilang Begini jika Yoris dan Danu Dijadikan Tersangka Kasus Subang: Kami Hadapi

Baru-baru ini, Tribun Jabar, mendapat informasi bahwa Amalia membuat status yang menyinggung orang lain yang disebut iri dan dengki.

"Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulisnya, yang dikutip dari Tribun jabar, pada Selasa (23/11/2021).

Status tersebut diketahui ditulis 10 hari sebelum kejadian mengenaskan yang diduga melibatkan pembunuh profesional itu. 

Pihak keluarga pun mencoba menjelaskan maksud dari status itu.

Kakak Amalia, Yoris, melalui kuasa hukumnya, Achmad Taufan Soedirjo, membenarkan bahwa status itu ditulis oleh Amalia sebelum meninggal. 

Dia menduga bahwa status itu tidak ditujukkan pada pihak keluarga. 

"Status tersebut bukan ditujukan ke keluarga," katanya, Selasa (23/11/2021), dikutip dari Tribun Bogor.

Baca juga: Ingin Banpol Diperiksa, Pengacara Danu Singgung Pernyataan Kapolda Jabar soal Kasus Subang

Seperti diketahui bahwa hanya pihak keluarga korban yang hingga hari ini diperiksa berulang kali oleh kepolisian. 

Saksi-saksi yang masih kerap dipanggil di antaranya Yoris, Danu (sepupu Amalia), dan Yosef (ayah Amalia).

Status itu, kata Yoris, ditujukkan oleh pihak yang tidak suka kepada keluarganya terutama Tuti.

"Ditujukan ke orang luar yang kelihatan sikapnya kurang suka dengan ibunya ( Tuti )," terang Achmad Taufan.

Namun, menurut Achmad, Yoris enggan menceritakan lebih jauh. 

Ia pun mengaku tidak tahu dan tak ingin menduga-duga terkait nama yang dimaksud Amalia.

"Yoris tidak tahu, hanya dengar cerita," kata Achmad Taufan.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan berkaitan dengan yayasan. 

Taufan juga tidak bisa memastikannya.

"Kalau status ini kelihatannya tidak terkait yayasan, tapi pastinya kita belum mengetahui," kata Achmad Taufan.

Pun demikian ketika ditanya apakah yang dimaksud adalah Mimin.  

Hal itu juga ditanyakan karena seperti diketahui bahwa Tuti memang tidak harmonis dengan Mimin yang merupakan orang ketiga dari hubungannya dengan Yosef.

"Nah ini juga misteri, kita belum tahu," tutup Achmad Taufan.

Ingin Banpol dan Yosef Diperiksa

Sebelumnya, Achmad menyampaikan bahwa optimis jika kasus ini akan bisa diselesaikan setelah dilimpahkan ke Polda Jabar sejak Senin (15/11/2021). 

Ia pun berharap agar banpol yang meminta Danu masuk TKP kasus Subang diperiksa. 

Begitu juga dengan oknum lain termasuk Yosef dan Mulyana, yang sama-sama masuk TKP kasus Subang sehari setelah jasad korban ditemukan.

"Karena temuan-temuan tersebut sudah kita sampaikan dalam BAP atau berita acara pada saat pemeriksaan kemarin saat pemeriksaan Yoris dan Danu," katanya dalam kanal Youtube Heri Susanto, Selasa (23/11/2021).

Dalam hal ini Achmad juga berharap kepada Kapolda Jawa Barat yang baru, Irjen Pol Suntana, yang mengatakan akan segera mengungkap kasus ini. 

"Sejak Pak Irjen Pol Suntana menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat dan langsung menginstruksikan dengan keras, bahwa perkara ini harus dituntaskan,  itu kita apresisasi sekali," jelasnya. 

Hingga kini, oknum banpol yang dimaksud Achmad masih misterius. 

Meski pihak Danu mengatakan bahwa memiliki bukti kuat, namun pihak kepolisian menganggap banpol itu tidak ada. 

Tidak diketahui apakah banpol itu sudah diperiksa atau belum, pihak kepolisian juga tidak memberi konfirmasi terkait hal ini. 

Banpol yang dimaksud adalah oknum yang meminta Danu masuk TKP kasus Subang dan menguras bak mandi di sana. 

Banpol itu bisa masuk karena memiliki kunci TKP  di tangannya. 

Motif banpol masuk TKP dan dari mana kunci di tangannya juga masih menjadi misteri. 

Oknum banpol tersebut juga dianggap merugikan Danu karena membuat jejak dan sidik jari Danu tertinggal di TKP. 

Meski begitu Achmad mengaku masih mengapresiasi kinerja kepolisian. 

"Sejak awal kami mengapresiasi kinerja polisi, saya yakin memang kepolisian dalam hal ini penyidik, banyak menghadapi ujian-ujian karena hingga kini belum bisa menentukan siapa tersangkanya," jelasnya. 

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut. 

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Hingga kini sudah 55 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. 

Simak keterangan Achmad sejak menit ke-4.00:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul 10 Hari Sebelum Kasus Subang, Amalia Bikin Status WA, Sindir Orang yang Iri dengan Rezeki Orang Lain dan Tribun Bogor yang berjudul Terjawab Arti Status Amalia Sebelum Dibunuh, Sindir Orang Ini : Kelihatan Sikapnya Tak Suka Tuti

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Pembunuhan di SubangSubangYorisYosefTutiDanuAmalia Mustika Ratu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved