Terkini Daerah
Mengeluh Tak Kuat, Gilang Diejek Cengeng saat Diklatsar Menwa UNS, Panitia Malah Undang Dukun
Sejumlah fakta baru terungkap terkait kematian mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Gilang Endi Saputra, saat menjalani Diklatsar Menwa.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah fakta baru terungkap terkait kematian mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Gilang Endi Saputra, saat menjalani Diklatsar Menwa.
Dilansir TribunWow.com, fakta baru itu terungkap setelah pihak kepolisian menggelar rekonstruksi kasus kematian Gilang di Kompleks Stadion Manahan Solo, Kamis (18/11/2021) lalu.
Ternyata, Gilang sempat memelas mengaku sudah tak kuat menjalani kegiatan fisik yang digelar saat Diklatsar.
Namun, ia justru mendapat perundungan dari para senior Menwa.
Alih-alih ditolong tim medis, Gilang justru diejek oleh para seniornya itu.
Gilang disebut cengeng saat mengeluh kondisi tubuhnya tak memungkinkan lagi untuk meneruskan aktivitas fisik.
Baca juga: 2 Mahasiswanya Jadi Tersangka atas Tewasnya Gilang di Diklat Menwa, UNS Beri Pendampingan Hukum
Baca juga: Diduga Aniaya GE hingga Meninggal di Diklat Menwa, Inilah Sosok 2 Mahasiswa UNS yang Jadi Tersangka
Tersangka NFM dan FJP memeragakan 69 adegan dalam rekonstruksi ini.
NFM menyebut saat itu para peserta diminta melakukan latihan untuk secepat-cepatnya hadir dalam kondisi siap.
Korban menjadi satu di antara sejumlah peserta yang mengikuti kegiatan itu.
Dalam kegiatan itu, seluruh peserta termasuk korban juga mendapat tamparan dari NFM.
Tamparan itu dilakukan NFM karena para peserta dinilai telat.
Namun, terdapat perbedaan pernyataan saksi dan tersangka.
Menurut saksi, NFM dan FJP menampar Gilang menggunakan replika senjata atau popor.
Para tersangka membantah pernyataan itu dan mengaku hanya menampar Gilang menggunakan tangan kosong.