Breaking News:

Pembunuhan di Subang

6 Fakta Yayasan Keluarga di Kasus Subang: Sempat Diduga Ada Konflik hingga Kini Jadi Rebutan

Bahkan, Yoris menyampaikan kepada publik bahwa ia curiga ada yang ingin mengambil alih yayasan milik keluarga korban itu. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TribunJabar.id/Dwiky Maulana
Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Persoalan yayasan dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat, kini kembali mencuat. 

Bahkan, Yoris menyampaikan kepada publik bahwa ia curiga ada yang ingin mengambil alih yayasan milik keluarga korban itu. 

Bahkan, pengacara yang mendampinginya dalam kasus Subang, juga menyatakan akan membantu mempertahankan yayasan tersebut.

Baca juga: Maksud Kades Jalancagak Ungkap Bocoran Informasi Kasus Subang, Ada Saksi yang Tidak akan Pulang?

Baca juga: Yosef Desak Polisi Ungkap Kasus Subang sebelum Hari ke-100, Danu dan Yoris Pilih Fokus Lakukan Ini

"Kami mohon dan kami ingatkan kepada pihak-pihak jangan terburu-buru memberi opini apalagi ada niatan pengambilalihan yayasan atau menguasai yayasan dengan alasan pendidikan, dan lain-lain," kata Pengacara Yoris, Achmad Taufan Soedirjo, dalam pernyataan terbuka di Youtube Misteri Mbak Suci Selasa (16/11/2021). 

"Kami tahu, kami sudah selidiki, tujuan sebenarnya apa pun kami sudah paham." 

Yayasan ini merupakan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan oleh Yosef dan kini Yoris yang menjabat sebagai pimpinan. 

Kedua korban pun merupakan petinggi yayasan, di mana Tuti menjabat sebagai bendahara dan Amalia menjabat sebagai sekretaris.

Setelah lama Yoris vakum dari yayasan, kini Achmad menyebut bahwa Yoris akan kembali aktif di yayasan. 

"Apalagi Pak Yoris ini adalah ketua yang sangat bertanggung jawab atas berjalannya pendidikan di SMA tersebut, sehingga bahwa sekolah ini juga akan segera diaktifkan dengan cara-cara dan prosedur administrasi yang benar," jelasnya. 

1. Alasan Yoris Tidak Aktif

Yoris diketahui vakum sebagai ketua yayasan sejak Tuti dan Amalia ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021) atau sekitar tiga bulan lalu.

Baca juga: Yoris Duga Kasus Subang Berkaitan dengan Yayasan Yosef, Sebut Ada yang Ingin Ambil Alih, Siapa?

Tidak aktifnya Yoris sebagai ketua yayasan dipandang sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh sejumlah pihak. 

Namun, Achmad menganggap itu adalah hal wajar karena korban pembunuhan merupakan pimpinan yayasan. 

"Di sini Yoris tidak menjalakan yayasan karena yang menjadi objek tempat kejadian perkara pembunuhan ini adalah yayasan itu sendiri, yang terbunuh ini yang menjadi korban adalah pengurus yayasan," katanya. 

Achmad Taufan menyampaikan bahwa Yoris belum aktif karena TKP masih digaris polisi dan Yoris masih berduka.

"Yang menjadi tempat kejadian pembunuhan itu masih di police line dan masih jadi konsumsi penyidik," katanya.

Hal itu disebut tidak berarti bahwa Yoris tidak memikirkan kegiatan pendidikan yang ada di sekolah. 

Kata Achmad, Yoris sebagai ketua yayasan sangat bertanggung jawab. 

2. Dianggap Tidak Bertanggung Jawab

Yoris dinilai tidak bertanggungjawab oleh Pengacara Yosef, Rohman Hidayat. 

Alasannya, Yoris yang menjabat sebagai ketua yayasan tidak lagi aktif mengurus sehingga kegiatan yayasan yang menaungi dua sekolah swasta di Kabupaten Subang itu terbengkalai. 

Yayasan itu pun kini dinilai terbengkalai karena tidak aktifnya Yoris sebagai ketua yayasan.

"Kalau dibilang terbengkalai, saat inilah yayasan itu terbengkalai. Sampai sebelum kejadian ini tidak ada masalah soal yayasan, tidak ada masalah sama sekali," katanya.

Bahkan adanya masalah di yayasan sejak kasus Subang berjalan ini juga disebut merupakan bagian dari tanggungjawab Yoris sebagai ketua yayasan.

"Faktanya, setelah kejadian ini hampir ya kurang lebih tiga bulan inilah, ini mulai bermasalah yayasan, karena Yoris sebagai ketua yayasan tidak bertanggungjawab," jelasnya.  

Keterangan Achmad bisa disimak sejak menit ke-11:

3. Aliran Dana Dicek Polisi

Belum lama ini, Seni (8/11/2021), Yosef juga kembali dipanggil dan diperiksa terkait aliran dana yayasan. 

Namun pada saat itu, Rohman menyampaikan bahwa Yosef tidak terlalu mengerti karena dirinya tidak terlalu mengurusi hal teknis. 

Satu hal yang dibahas dalam pemeriksaan adalah soal aliran dana yayasan melalui rekening milik Amalia. 

"Nah yang di BAP terakhir itu berkaitan dengan print out rekening almarhum Amel, ada tiga rekening, satu rekening itu di-print out, diklarifikasi mengenai semua transaksi yang ada di situ," kata Pengacara Yosef, Rohman Hidayat dalam kanal Youtube tvOneNews, yang ditayangkan pada Senin (8/11/2021). 

Pemeriksaan yang dimaksud adalah pemeriksaan Yosef yang ke-14 kalinya di Polres Subang pada Kamis (21/10/2021). 

Saat itu, pihak kepolisian baru mendapat cetak rekening koran milik Amalia. 

Namun, dalam klarifikasinya, Rohman menyebut bahwa Yosef lebih banyak tidak mengerti soal aliran dana yayasan karena dia tidak terlibat dalam masalah teknis. 

"Tapi kebanyakan karena Pak Yosef tidak turun di dalam teknis yayasan, Pak Yosef tidak mengetahui detailnya," katanya. 

 Di situ, Yosef hanya ditanyai mengenai beberapa napa yang merupakan penerima atau pengirim dana di rekening milik Amalia. 

Hanya ada sejumlah nama yang Yosef tahu terkait aliran dana itu. 

"Itu lebih kepada bagian keuangan, terus pembayaran-pembayaran pembangunan lah," ujarnya. 

Selain itu, terkait masalah yayasan ini, Yosef juga diterpa isu mengenai dirinya yang dikatakan ingin menyegerakan pencairan dana bantuan bernilai ratusan juta. 

4. Dana Ratusan Juta

Dana tersebut dikatakan merupakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang merupakan bantuan pemerintah untuk pendidikan senilai Rp 230 juta. 

Rohman pun ikut menjelaskan terkait hal tersebut dan mengatakan itu bukan demi kepentingan pribadi Yosef. 

"Itu kan dana BOS, dana bantuan pemerintah, dana untuk bantuan, jadi karena memang ada batas waktunya, artinya kalau dana itu tidak digunakan untuk pembangunan sekolah atau untuk kegiatan sekolah, tentunya kan dana itu ditarik lagi," katanya. 

Karena itulah, menurut Rohman, Yosef ingin segera mencairkan dana tersebut agar Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi dua sekolah bisa berjalan dengan baik. 

Hal itu dikarenakan Yosef merasa memiliki tanggungjawab kepada peserta didik yang bersekolah di yayasan. 

Terlebih selama kasus ini dalam penyelidikan, jalannya juga yayasan mengalami gangguan. 

"Itulah maksud Pak Yosef untuk segera menjalankan lagi yayasan," katanya. 

Simak keterangan Rohan sejak menit kelima:

5. Yoris Sempat Ingin Alih Profesi

Yoris yang menjadi ketua di Yayasan Bina Prestasi Nasional vakum sejak berjalannya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Dia pun menyebut memilih beralih profesi bersama istrinya dan meninggalkan posisi ketua yayasan. 

"Kalau saya itu memang berencana sama istri mau dagang sih, saya menggeluti dagang sekarang," katanya saat diwawancara di kanal Youtube, Senin (4/10/2021). 

Selain Yoris, Tuti dan Amalia juga menjadi pimpinan di yayasan yang didirikan oleh suami Tuti, Yosef. 

Sejak kasus ini berjalan, Yoris mengaku sudah tidak mengetahui bagaimana nasib yayasan yang didirikan ayahnya itu. 

"Vakum aja kayaknya, saya juga enggak tahu sih ke depan gimana," ujarnya. 

Yayasan yang didirikan Yosef diketahui juga ikut menjadi bahan pemeriksaan di kepolisian. 

6. Keterlibatan Mimin

Yoris mengaku bahwa di yayasan juga terdapat polemik kepengurusan. 

"Kalau polemik sih dari dulu juga udah jadi polemik yah, apalagi ada ini yah istri muda sama mamah lah, dari dulu juga gitu," katanya. 

Yosef diketahui menikah lagi pada tahun 2009 bersama dengan Mimin

Sejak itu, Mimin diangkat Yosef menjadi bendahara yayasan, sebelum dia digantikan Amalia pada tahun 2011.

Karena keterangan-keterangannya soal istri muda Yosef dan yayasan, dia merasa ada opini publik yang menyebutnya menyudutkan Yosef.

Dia kemudian menyangkal hal tersebut dan mengatakan bahwa apa yang dia katakan semuanya adalah fakta. 

"Pertama juga sih saya enggak pernah menyudutkan papah atau gimana kan, kalau itu di media itu kan cuma berkata sesuai BAP aja sih, sesuai kenyataan yang ada," jelasnya. 

Yoris mengaku hidupnya banyak berubah karena kasus ini. 

Dia mengaku kini hidupnya lebih tertutup dan merasa ketakutan menjadi target selanjutnya. 

Bahkan dia kerap berpindah-pindah karena tidak tenang tidur di rumah. 

"Sekarang mungkin iya sih, menutup diri kita, kadang-kadang kita enggak berani tidur di rumah, iya kita kadang tidur di saudara, kadang di luar, ketakutan juga ada," ungkapnya. 

Simak keterangan Yoris di menit ke-15:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Tags:
Pembunuhan di SubangSubangTutiDanuYosefAmalia Mustika RatuYorisMimin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved