Terkini Internasional
Atlet Peng Shuai Tak Terlihat Publik seusai Bongkar Kasus Pelecehan, Kini Muncul Pesan Mencurigakan
Sejak membongkar kasus pelecehan seksual, sosok bintang tenis Peng Shuai tak terlihat. Kini muncul pesan yang keasliannya diragukan berbagai pihak.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW-COM – Keberadaan atlet tenis dunia asal China, Peng Shuai, dipertanyakan seusai secara terbuka menuduh seorang pensiunan mantan pejabat melakukan pelecehan seksual.
Pengakuan tersebut diunggah dalam postingan di situs media sosial China, Weibo, yang beberapa saat kemudian dihapus, Selasa (2/11/2021).
Pihak berwenang secara cepat langsung menghentikan penyebaran tuduhan, dengan pemberlakuan sensor online yang bahkan memblokir kata ‘tenis’.

Baca juga: Kesaksian Bintang Tenis Peng Shuai, Dipaksa Berhubungan Seksual dengan Mantan Wakil PM China
Baca juga: Video Tenaga Kesehatan Bunuh Anjing Milik Pasien Karantina Covid-19 Viral, Picu Kecaman Warga China
Beberapa pihak berusaha mencari tahu kondisi Peng Shuai karena tidak terdengar kabarnya, sejak dia membuat tuduhan penyerangan seksual terhadap mantan Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli.
Dilansir dari BBC, Ketua Women’s Tennis Association (WTA) mengaku telah meragukan email yang dirilis di media pemerintah China, yang dikaitkan dengan Peng Shuai.
Steve Simon sebagai ketua WTA mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa dia “sulit mempercayai” email itu ditulis oleh Peng sendiri atau pun atas namanya.
Media penyiaran CTGN menerbitkan korespondensi yang diduga ditulis oleh Peng secara online, Rabu (17/11/2021).
Dalam pernyataan berisi ungkapan Peng itu, mengklaim bahwa dirinya tidak hilang dan berada dalam kondisi yang aman.
"Saya baru saja beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja.”
Email tersebut juga menyebut tuduhan penyerangan seksual yang dikaitkan dengannya adalah palsu.
Berbagai tanggapan dilontarkan dari para pengguna media sosial yang juga meragukan keaslian email tersebut.
Termasuk menunjukkan bahwa kursor pengetikan tampaknya terlihat di tangkapan layar email yang diterbitkan oleh CTGN.
Peng merupakan mantan pemain ganda tenis peringkat satu.
Wanita berusia 35 tahun itu memenangkan dua trofi ganda putri Grand Slam, yakni di Wimbledon pada 2013 dan di turnamen Roland Garros 2014 lalu.

Baca juga: China Peringatkan Kemungkinan Penularan Covid-19 dari Paket Belanja 11.11 menuju Hari Lajang
Baca juga: Jurnalis China yang Ditahan karena Laporkan Covid-19 Mogok Makan, Keluarga Sebut Hampir Meninggal
Kabarnya tidak pernah terdengar sejak awal November, seusai dia membeberkan mantan Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli telah memaksanya melakukan hubungan seksual beberapa tahun lalu.
Zhang Gaoli yang berusia 75 tahun menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri China antara 2013 dan 2018.
Dia juga menjadi sekutu dekat Presiden China Xi Jinping.
Meskipun postingan Peng sudah dihapus, tetapi hasil tangkapan layar dari unggahan itu sudah terlanjur menyebar.
Sosoknya kemudian belum terlihat di publik sejak saat itu.
WTA dan tokoh terkemuka dari dunia tenis, semakin banyak berbicara tentang kasus Peng.
Ketua WTA, Steve Simon, menanggapi email yang diterbitkan oleh CTGN dengan mengatakan bahwa pesan tersebut “hanya menimbulkan kekhawatiran saya tentang keselamatan dan keberadaannya (Peng).”
"Saya sulit percaya bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau percaya apa yang dikaitkan dengannya," ujar Simon dalam sebuah pernyataan
“WTA dan seluruh dunia membutuhkan bukti independen dan dapat diverifikasi bahwa dia aman."
Tak hanya itu, Simon juga menegaskan tuduhan penyerangan seksual yang diungkap oleh Peng, harus diselidiki secara transparan dan tanpa sensor.
"Suara-suara perempuan perlu didengar dan dihormati, tidak disensor atau didikte," tambahnya. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Peng Shuai lain