Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Tak Beroperasi sejak Peristiwa Pembunuhan di Subang, Sekolah Milik Yosef Disebut akan Buka Kembali

SMK dan SMP Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang belum beroperasi sejak kasus pembunuhan di Subang terjadi, disebutkan direncanakan dibuka kembali.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TribunJabar.id/Dwiky Maulana
Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). SMK dan SMP Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang belum beroperasi sejak kasus pembunuhan di Subang terjadi, disebutkan direncanakan dibuka kembali, Minggu (14/11/2021). 

TRIBUNWOW.COM – SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef, sudah lama terbengkalai sejak kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi.

Namun, suami Tuti sekaligus ayah Amalia itu, disebutkan berencana membuka kembali kedua sekolah miliknya.

Sebagaimana dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Yosef, yakni Rohman Hidayat.

Yosef dan sejumlah pengacaranya, termasuk Rohman Hidayat di Subang, Jumat (12/11/2021)
Yosef dan sejumlah pengacaranya, termasuk Rohman Hidayat di Subang, Jumat (12/11/2021) (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Baca juga: Jadi Polemik karena Dimasuki Sembarangan, Penampakan Rumah TKP Kasus Subang Kini Kurang Terawat

Baca juga: Kini Pengacara Yosef Santai Tanggapi Cercaan soal Kasus Subang, Sebut Bisa Berdampak Positif

Pihaknya menuturkan bahwa sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan, aktivitas di sekolah milik yayasan Yosef sudah berhenti.

Diketahui, jasad ibu dan anak tersebut ditemukan pada 18 Agustus lalu berada di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Sehingga, terhitung sudah lebih dari dua bulan atau tepatnya 86 hari, kedua sekolah Bina Prestasi Nasional tak beroperasi.

Oleh karena itu, Yosef berencana dalam waktu dekat dapat membuka SMP dan SMK itu kembali.

Sebelumnya, Rohman Hidayat juga pernah menyatakan bahwa sejak kasus Subang bergulir, yayasan milik keluarga kliennya itu mengalami hambatan.

Terutama terkait persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Namun, kini SMP dan SMK tersebut sudah direncanakan untuk bisa segera dibuka kembali demi kelancaran pendidikan para siswa.

"Jadi bukan Yayasan dari Bina Prestasi Nasional-nya, tapi SMP dan SMK nya untuk beroperasi lagi, informasi terakhir Pak Yosef saat ini sedang mengurus untuk segera di buka kembali," kata Rohman melalui sambungan seluler, Minggu (14/11/2021).

Rohman Hidayat mengaku, sebagai komisaris dari Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef memiliki tanggung jawab yang besar.

Itu terkait dengan kejelasan dari nasib para pelajar yang selama ini bersekolah di SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional.

"Pak Yosef tidak bisa melepaskan tanggung jawab dari permasalahan sekolah ini meskipun masalahnya belum selesai," ungkap Rohman Hidayat.

Dilaporkan oleh Tribun Jabar, dalam SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef, terdapat sekitar 200 siswa yang terdaftar menjalani pendidikan di sekolah tersebut.

Sejak kasus pembunuhan Tuti dan Amalia dalam proses penyelidikan kepolisian, baik yayasan mau pun sekolah Bina Prestasi Nasional menjadi terbengkalai dan tidak terdapat aktivitas sama sekali.

Seperti diberitakan, yayasan dan sekolah Bina Prestasi Nasional terletak di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Subang, Jawa Barat.

Sebelum terbunuh, Tuti bekerja sebagai bendahara yayasan.

Sementara Amalia, memegang posisi sebagai sekretaris.

Anak laki-laki Tuti dan Yosef, Yoris, juga diketahui menjadi salah satu pengelola dan menjabat sebagai ketua yayasan.

Berdasarkan pantauan Tribun di lapangan pada Kamis (14/10/2021) lalu, tidak terlihat aktivitas dari siswa mau pun siswi di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang bergerak di bidang pendidikan itu.

Proses belajar mengajar secara langsung di sekolah belum dilakukan dan bahkan gerbang yayasan masih digembok.

Di sisi lain, ruang kelas juga masih terlihat tertutup dan rumput liar tumbuh tinggi di sekeliling yayasan.

Meski sudah bergulir lebih dari dua bulan, pelaku yang bertanggung jawab atas tewasnya Tuti dan Amalia belum juga ditemukan.

Kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk bisa segera mengungkap kasus tersebut.

Yosef Ambil Barang Amalia di TKP

Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) semakin panjang,

Kali ini, sosok Yosef (55) dan Yoris (34) menjadi pihak yang banyak mendapat sorotan, seusai pemberitaan banyak mengarah pada Muhammad Ramdanu alias Danu (21).

Anak dan ayah tersebut dikatakan saling tuduh dan berikan klarifikasi berisi bantahan pernyataan satu sama lain.

Terbaru, dalam pemeriksaan terbaru putra Yosef, yakni Yoris, dibeberkan bahwa sang ayah pernah memasuki Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang dan menerobos garis polisi yang terpasang di lokasi, Rabu (10/11/2021).

Tak hanya itu, Yoris juga mengatakan Yosef hadir di sana bersama adik kandungnya, Mulyana pada 19 Agustus 2021.

Momen itu tepat satu hari seusai penemuan jasad Tuti dan Amalia di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Bahkan, kedua sosok itu disebutkan oleh Yoris telah mengambil barang dari TKP.

Namun, pihak Yosef lantas memberikan tanggapan yang membantah pernyataan tersebut.

Baca juga: Berharap Polisi Ungkap Kasus Subang dalam 2 Minggu, Yosef Paparkan Sejumlah Alasan

Baca juga: Yoris Laporkan Yosef dan Adiknya karena Masuk TKP Kasus Subang, Kades Jalancagak Geregetan

Hal itu diungkapkan melalui kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik.

"Kami perlu klarifikasi, bahwa apa yang disampaikan Yoris bersama dengan pengacaranya itu tidak benar," ungkap Fajar Sidik saat ditemui Tribun Jabar di kantornya, Kamis (11/11/2021).

Di sisi lain, Fajar Sidik membenarkan jika memang Yosef dan Mulyana mendatangi TKP kasus Subang pada 19 Agustus lalu.

Tetapi, tindakan itu dilatarbelakangi atas permintaan langsung kepolisian untuk mengambil kucing milik Amalia Mustika Ratu yang diketahui masih berada di dalam rumah.

"Pada 19 Agustus 2021, Pak Mul bersama Pak Yosef saat jam 2 siang itu berada di Polsek Jalancagak. Ketika itu ada telepon dari kepolisian untuk datang ke TKP karena ada kucing milik almarhum untuk diselamatkan karena masih ada di dalam," jelas Fajar Sidik.

Tak berhenti di sana, menurut kuasa hukum Yosef itu, kliennya juga didampingi oleh petugas kepolisian ketika mendatangi TKP bersama sang adik, Mulyana.

Yosef disebutkan tidak ikut memasuki lokasi dan justru mengobrol dengan anak laki-lakinya, Yoris.

Fajar Sidik mengaku bahwa Yoris pun mengetahui bahwa kedatangan ayahnya bersama pamannya ke TKP, juga didampingi oleh pihak bewenang.

"Pada jam 4 sore itu Pak Yosef dengan Pak Mulayana datang (pakai) 2 mobil ke TKP. Itu pun bersama dengan penyidik,” kata Fajar Sidik.

“Sekali lagi saya tegaskan ini bersama dengan penyidik datang ke TKP-nya untuk mengambil kucing milik korban," tegasnya.

Sebagai pihak yang juga mengawal kasus pembunuhan Tuti dan Amalia sejak awal terjadi pada 18 Agustus lalu, Indra Zainal Alim ikut memberikan komentarnya terkait keterangan Yoris.

Indra Zainal Alim dikenal sebagai Kepala Desa Jalancagak sekaligus saudara Tuti.

Sementara, Yoris adalah putra tertua dari pasangan Tuti dan suaminya, Yosef.

Dalam klarifikasinya, Indra Zainal Alim membenarkan bahwa Yosef dan Mulyana memang mendatangi TKP pada 19 Agustus lalu, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Keduanya dihubungi oleh petugas kepolisian untuk mengambil kucing milik Amalia.

"Kalau saya ditelpon dari pukul 10.00 WIB, ditanya soal masalah kucing, kedua masalah mobil," ucap Indra Zainal Alim.

Mulyana mengatakan petugas kepolisian mengkhawatirkan kondisi kucing Amalia yang masih berada di dalam rumah, yang sudah tidak boleh diakses oleh pihak mana pun selain penyidik.

"Kasihan kucingnya. Ada kabar katanya di dalam, belum dikasih makan," kata Mulyana mnegulang pernyataan petugas polisi.

Lantaran ikut merasa kasihan, Mulyana pun pergi ke rumah Tuti dan Amalia bersama Yoris serta Yosef dengan pendampingan dari petugas.

Mulyana yang awalnya menunggu di luar rumah, diminta petugas untuk ikut masuk ke dalam TKP guna mencari kucing milik keponakannya itu.

Sementara, Yosef memilih untuk tidak ikut masuk ke dalam rumah yang awalnya juga ditinggalinya bersama putri dan istrinya.

Yosef mengaku memang mengambil barang dari lokasi tersebut, yakni paket milik Amalia.

Namun, paket tersebut memang berada di luar rumah.

Disebutkan oleh pria berusia 55 tahun itu, hingga kini paket tersebut tidak berada di tangannya karena memang tidak dia bawa pulang.

Yosef menyebut memasukkan barang itu ke dalam mobil Yaris yang dibawa oleh Yoris.

"Paket juga itu ada di luar. Ini baru datang, jadi masukin aja ke mobil Yaris. Dibawanya oleh Yoris, tapi tidak tahu dibawa kemana," kata Yosef.

Sementara, Mulyana menegaskan tidak mengambil barang apa pun dari TKP, selain kucing Amalia.

Setelah selesai melaksanakan permintaan petugas kepolisian, Yosef, Yoris serta Mulyana langsung pulang ke rumah kakak Tuti, Lilis. (TribunWow.com)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Nasib Sekolah Milik Yosef Usai Kasus Subang, Tak Beroperasi, Kini Akan Segera Dibuka Kembali, Yosef AKUI Ambil Sesuatu dari TKP Kasus Subang tapi Bantah Masuk Rumah, Ini Pengakuannya dan TribunnewsBogor.com dengan judul Dituding Masuk ke TKP Pembunuhan Subang, Mulyana Adik Yosef Ungkap Fakta Sebenarnya : Saya Terpaksa

Tags:
Pembunuhan di SubangYosefYayasan Bina Prestasi NasionalTuti SuhartiniAmalia Mustika RatuRohman HidayatFajar SidikMulyana
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved