Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Karakter Yoris Ikut Jadi Fokus Pemeriksaan, Yosef Sebut Pernah Dikejar sang Anak Bawa Senjata Tajam

Dalam pemeriksaan terbaru Yosef, karakter sang anak ikut menjadi bahan pertanyaan penyidik. Yosef akui pernah dikejar Yoris yang bawa senjata tajam.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube/KompasTV
Kolase foto Yosef (kanan) dan Yoris (kiri) dalam wawancara eksklusif terkait kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat. Ditayangkan dalam acara AIMAN pada Senin (27/9/2021) malam. Dalam pemeriksaan terbaru Yosef, karakter sang anak ikut menjadi bahan pertanyaan penyidik. Yosef akui pernah dikejar Yoris yang bawa senjata tajam, Selasa (9/11/2021). 

TRIBUNWOW.COMYosef Hidayah baru saja menjalani pemeriksaan terbarunya sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Selasa (9/11/2021).

Terhitung sudah 15 kali suami Tuti Suhartini (56) sekaligus ayah Amalia Mustika Ratu (23) tersebut menghadiri pemanggilan penyidik.

Dalam pemeriksaan kali ini, terungkap karakter Yoris, anak Yosef dan Tuti, yang disebut temperamental hingga pernah menjalani prosedur rukiah.

Fakta bahwa Yosef pernah dikejar-kejar sang anak yang membawa senjata tajam juga ditanyakan oleh penyidik.

Yosef, suami dari Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan di Subang, saat memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polres Subang di Mapolres Subang, Selasa (9/11/2021).
Yosef, suami dari Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan di Subang, saat memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polres Subang di Mapolres Subang, Selasa (9/11/2021). (Tribun Jabar / Dwiki Maulana)

Baca juga: Update Kasus Subang: Kali ke-15 Diperiksa, Yosef Jawab 5 Pertanyaan dan Bikin Catatan Harian

Baca juga: Diperiksa ke-15 Kali, Yosef Kembali Hadir di Polres Subang, Ini Kata Pengacara soal Dugaan TKP Rusak

Keterangan tersebut dilontarkan oleh kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, Rohman Hidayat menyebutkan kliennya hanya dicecar lima pertanyaan saja.

Termasuk soal asbak rokok, karakter anak laki-lakinya yang temperamental, dan kucing peliharaan Amalia.

Bahkan, Yosef juga diminta oleh penyidik untuk menuliskan aktivitasnya pada 16 hingga 19 Agustus 2021.

“Hari ini cuma lima pertanyaan saja dan semuanya masuk dalam berita acara saksi tambahan,” ungkap Rohman Hidayat di Polres Subang, Selasa (9/11/2021).

“Mudah-mudahan setelah ini ada penyelesaian lah segera dan benar-benar sudah selesai,” harapnya.

Rohman Hidayat pun memberikan penjelasan singkat terkait asbak yang dimiliki oleh kliennya.

Disebutkan Yosef sudah tidak merokok sejak sebelum Tuti dan Amalia terbunuh pada 18 Agustus lalu.

Kasus tewasnya istri dan anak perempuan Yosef diketahui ketika jasad keduanya ditemukan dalam keadaan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

“Pak Yosef punya dua asbak rokok, tapi itu buat tamu karena Pak Yosef sudah tidak merokok sejak sebelum kejadian,” jelas Rohman Hidayat.

Tak hanya itu, Rohman Hidayat juga membeberkan fokus pemeriksaan tambahan atas Yosef, kali ini juga membahas terkait karakter Yoris.

Penyidik melayangkan pertanyaan soal sifat anak laki-laki Yosef itu yang disebut temperamental hingga pernah dirukiah beberapa tahun lalu.

“Fokus pertanyaan BAP kali ini yang pertama adalah bahwa Yoris pernah dirukiah. Itu kurang lebih di tahun 2018,” kata Rohman Hidayat.

Menurut kuasa hukum Yosef itu, pelaksanaan prosedur rukiah yang sempat dilakukan Yoris, digelar dengan mendapatkan izin dari Yosef mau pun Tuti Suhartini.

Hal itu dimaksudkan agar pria berusia 34 tahun tersebut tidak lagi temperamental, lantaran saat itu, kata Rohman Hidayat, sifat Yoris tersebut sudah parah hingga bahkan melampaui batas.

“Maksudnya adalah kesepakatan almarhumah Tuti bersama Pak Yosef menyarankan agar (Yoris) dirukiah. Akhirnya, diobati di rumahnya Yoris di Kasomalang. Saat itu ada ustaz yang didatangkan, tujuannya agar Yoris tidak temperamen lah,” ungkapnya.

“Memang sudah ada gejala-gejala temperamental dan sudah menjadi pembicaraan waktu itu dari Bu Tuti dan Pak Yosef untuk dilakukan rukiah di kediaman Yoris,” tambah Rohman.

Selain itu, bahan yang ditanyakan oleh penyidik soal kasus Subang kepada Yosef dalam pemeriksaan terbarunya, juga terkait dengan pengakuan suami Tuti itu, bahwa pernah dikejar oleh Yoris yang membawa senjata tajam.

Rohman Hidayat menjelaskan peristiwa tersebut terjadi ketika kliennya baru memasuki awal masa pernikahan dengan istri mudanya, Mimin Mintarsih.

“Menurut keterangan, karena saat itu Yoris melihat Pak Yosef sedang berboncengan menggunakan sepeda motor bersama Bu Mimin, istri mudanya Pak Yosef,” ujar Rohman Hidayat.

Di sisi lain, Yoris sebelumnya pernah menjelaskan kronologi kejadian ketika mengacungkan sebuah golok ke arah Yosef.

Hal tersebut diungkapkan saat diwawancarai untuk program AIMAN yang diunggah melalui kanal YouTube KompasTV pada Selasa (28/9/2021).

Yoris mengakui saat itu dirinya sangat marah karena kelakuan Yosef yang memiliki istri muda, yaitu Mimin.

Baca juga: Beda Pernyataan Danu dan Polisi soal Oknum Banpol di TKP Kasus Subang, Polda Jabar: Enggak Ada

Kejadian membawa golok itu diungkapkannya sudah terjadi sejak sekitar sepuluh tahun lalu.

“Kalau masalah itu sudah lama ya, sudah silam, sekitar 2010 atau 2009 kalau tidak salah. Saya bawa golok tumpul itu membela ibu,” kata Yoris.

Yoris tidak bisa menahan kemarahannya karena ibunya, Tuti, sempat mengadu terkait pertemuannya dengan suaminya, Yosef, saat bersama istri mudanya.

Saat itu, ibu dan adiknya, Amalia, berpapasan dengan Yosef yang terlihat bermesraan dengan istri mudanya.

“Marah ke papah. Mamah itu sama Amel (Amalia) berpapasan dengan papah sama Mimin sambil bermesraan si papah itu,” ungkap Yoris.

Ketika menceritakan kejadian itu kepada Yoris, Tuti sampai menangis sehingga membuatnya sangat marah dan mengancam Yosef dengan golok.

“Kelihatan itu, mungkin langsung mamah nangis, ke aa ngadu. Aa itu mamah sama Amel, itu ngelihat Mimin sama ini, mamah enggak kuat, gitu-gitulah. Langsung saya marah. Mana papah (mengacungkan tangan) plek ke motor orang (memukulkan golok ke motor),” katanya.

Setelah itu, Yoris mengaku ditenangkan oleh satpam yang ada di lokasi kejadian.

Kepolisian soal Oknum Banpol

Baru-baru ini, kesaksian Muhammad Ramdanu alias Danu (21) menimbulkan polemik hingga tanda tanya dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Dari pernyataan Danu itu, muncul dugaan keterlibatan seorang pria yang diidentifikasi sebagai oknum Bantuan Polisi (Banpol) berinisial U, dalam peristiwa terbunuhnya Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Namun, setelah beberapa hari menjadi misteri, kepolisian memberikan tanggapannya terkait keterangan satu di antara saksi kunci kasus Subang tersebut.

Sebagaimana diberitakan, kesaksian Danu yang dibeberkan oleh kuasa hukumnya, menyebut bahwa Banpol U mengajaknya menerobos garis polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang.

Oknum Banpol U bahkan meminta keponakan Tuti itu untuk membersihkan bak mandi di lokasi, di mana Danu kemudian menemukan gunting dan pisau cutter.

Baca juga: Kepolisian Beri Bantahan soal Keterlibatan Oknum Banpol yang Disebut Minta Danu Bersihkan TKP Subang

Kepolisian meragukan dugaan adanya keterlibatan oknum Banpol tersebut dalam perkara yang terjadi di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Melalui Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, disebutkan bahwa setiap informasi yang menyangkut penyelidikan atas kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, harus bisa dipertanggungjawabkan.

Pihaknya mengaku akan mempercayakan segala proses pengungkapan pelaku dalam perkara tersebut kepada Polres Subang.

"Kita tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang, " kata Kombes Pol Erdi A Chaniago saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).

Kombes Pol Erdi menilai informasi tentang dugaan Danu yang diminta oleh oknum Banpol untuk memasuki TKP, tak sepenuhnya bisa dipegang.

Itu karena informasi resmi mengenai jalannya penyidikan murni hanya dari penyidik saja, tidak didasarkan semata-mata pada keterangan saksi.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," jelas Kombes Pol Erdi.

Tak berhenti di sana, Kombes Pol Erdi juga menegaskan tetap berpedoman pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Subang.

Di mana didasarkan pada hasil pemeriksaan penyidik, para saksi, olah TKP hingga autopsi kedua jasad korban pembunuhan di Subang, yakni Tuti dan Amalia.

Bahkan, pihaknya menyebut bahwa keterangan yang dilontarkan oleh selain kepolisian, tak dapat dipertanggungjawabkan.

"Jadi, tidak usah mendengar hal lain dari Banpol atau yang lain, itu keterangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Kasus pembunuhan yang banyak mendapat sorotan tersebut terjadi pada 18 Agustus lalu.

Terhitung sudah 83 hari sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan dalam keadaan tertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya.

Sementara itu, kesaksian Danu yang menyebut pernah memasuki TKP bersama oknum Banpol, terjadi pada 19 Agustus, tepat satu hari seusai kasus Subang diketahui.

Aksi nekat Danu tersebut menimbulkan banyak komentar dari berbagai pihak.

Sementara, Kombes Pol Erdi menegaskan bahwa sang oknum Banpol tidak memiliki kewenangan untuk mengakses TKP.

Lantaran, lokasi kejadian merupakan ranah penyidik.

Sehingga, kata Kombes Pol Erdi, kebijakan untuk membuka mau pun menutup area tersebut hanya kewenangan dari penyidik saja.

Pihaknya membantah kemungkinan adanya keterlibatan oknum Banpol dalam kasus Subang sebagaimana diceritakan oleh Danu.

"Enggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," katanya. (TribunWow.com)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Hasil Pemeriksaan ke-15 Kasus Subang, Yosef Mengaku Pernah Dikejar Yoris Pakai Senjata Tajam, Yosef dan Mimin Pernah Pamer Kemesraan di Depan Tuti dan Amalia, Yoris Ngamuk Bawa Golok dan Pihak Danu Ngoceh Banpol U Ajak Bersihkan TKP Kasus Subang, Polisi: Tak Dapat Dipertanggungjawabkan

Tags:
YorisYosefAmalia Mustika RatuTuti SuhartiniSubangJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved