Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Benarkah Identifikasi TKP Kasus Subang Harusnya Selesai di Hari Pertama? Ini Kata Ahli Forensik

Ada yang menganggap bahwa masuknya Danu dan oknum banpol ke TKP kasus Subang bisa merusak TKP yang secara otomastis menghambat penyelidikan. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Kolase Tribu Jabar / Dwiki, Istimewa via Tribun Jabar, dan TribunJabar.id/Dwiky Maulana
Foto kanan: Polisi berada di lokasi kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kesaksian Danu yang menyebut dirinya diminta oknum banpol untuk masuk ke TKP kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat menjadi polemik. 

Ada yang menganggap bahwa masuknya Danu dan oknum banpol ke TKP kasus Subang bisa merusak TKP yang secara otomastis menghambat penyelidikan. 

Ada juga yang menganggap bahwa identifikasi TKP kasus Subang sudah selesai sejak awal kasus Subang pada Rabu (18/8/2021) ketika jasad korban ditemukan, atau sebelum Danu dan oknum banpol masuk ke TKP. 

Baca juga: Orangtua Danu Diperiksa Polisi terkait Kasus Subang, Begini Responnya ketika Ditanya Wartawan

Baca juga: Reaksi Orangtua Danu seusai Kembali Jalani Pemeriksaan Tambahan soal Kasus Pembunuhan di Subang

Ahli forensi yang menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti, dalam diskusi daring yang ditayangkan akun Instagram @pusatforensikui pada Minggu (7/11/2021), menjelaskan bahwa penyidik sempat melakukan identifikasi ulang di TKP. 

"Sampai waktu itu saya datang 2 Oktober ya melakukan pemeriksaan ulang, melakukan pemeriksaan ke TKP, mengambil data-data yang mungkin kurang," katanya. 

Dia menjawab seperti itu ketika ditanya mengapa kasus Subang hingga kini belum terpecahkan. 

Selain menjawab apa yang dia lakukan, dia juga mengatakan bahwa hingga kini pihak kepolisian masih berusaha keras untuk mengungkap kasus itu. 

Sayangnya dia mengaku tidak bisa untuk menjelaskan terkait perkembangan kasus itu, karena dirinya merupakan tim teknis dan bukan penyidik lansung kasus Subang. 

Namun, dia menyampaikan apa yang terjadi ketika identifikasi TKP dan autopsi jasad ketika pertama kali dilakukan. 

"Karena waktu itu belum holistik, istilahnya kita belum bicara keseluruhan, jadi masih sendiri-sendiri," katanya. 

Baca juga: Orangtua Danu Lagi-lagi Diperiksa terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kenapa?

Artinya adalah bahwa tim olah TKP, tim autopsi, dan tim penyelidikan masih memiliki asumsi sendiri-sendiri terhadap kasus ini. 

Hal-hal itu, kata dia membuat, penyelidikan perlu mundur ke belakang dan menyelaraskan ahli-ahli yang terlibat dalam penyelidikan. 

"Jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek, dan kita ulang lagi, sekarang udah kita ulang lagi dari inafisnya, dari labfornya, dari IT-nya, bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya," ungkapnya.

Kini, menurut dia, berbagai ahli yang terlibat dalam kasus Subang sudah sering berkolaborasi untuk mengungkap kasus ini. 

Atas perkembangan yang sudah terjadi, dia berharap penyidik bisa segera mengungkap kasus ini.

Halaman
1234
Tags:
Pembunuhan di SubangAhli ForensikDanuBanpolSumy Hastry Purwanti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved