Terkini Daerah
2 Panitia Diklat Menwa UNS Terbukti Pakai Alat Hajar Mahasiswa hingga Tewas
Total ada dua tersangka dalam tragedi diklat maut Menwa UNS yang menewaskan mahasiswa bernama Gilang
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," jelas dia.
Proses autopsi jasad GE dilakukan langsung oleh Kabid Dokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Menurutnya, hasil autopsi akan disampaikan secara resmi kurang dari sepekan.
Saat ini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum (luka fisik) ada tanda-tanda kekerasan," ujar Iqbal.
Total diketahui ada 21 panitia yang telah dimintai keterangan.
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan, NS bersama kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lingkungan kampus dan Jembatan Jurug.
“Panitia sejumlah 21 mahasiswa, senior, dan pembina sudah dimintai keterangan. Kami dari UNS sepenuhnya menyerahkan penyidikan ini ke pihak berwenang,” jelas dia kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus menyatakan pihak kampus selalu melakukan pengawalan.
“Jenazah kami bawa dari Karangpandan ke Moewardi. Sesampainya di sana, dilakukan autopsi oleh dokter dari Moewardi dan dokter forensik dari Bhayangkara Polri,” terang dia.
Disebut Kesurupan hingga Wajah Luka-luka
Keluarga korban mengaku sempat mendapat kabar dari pengurus Menwa UNS bahwa korban sempat mengalami kesurupan.
Paman korban, Sutarno mengungkapkan kejadian tersebut diawali ketika GE mengikuti kegiatan panjat tebing dalam rangkaian diklat Menwa.
"Saat di rumah sakit diceritakan, awalnya ketika GE turun dari tebing menggunakan tali, kemudian lemas," ungkap Sutarno kepada TribunSolo.com, Senin (25/10/2021).
Setelah sampai di bawah, GE kemudian mengalami kesurupan.