Sosok Pelaku yang Tembak Mati Komandan Intel TNI di Pidie, Pakai Senapan Serbu Habisi Korban

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian akhirnya berhasil menguak kasus penembakan yang menewaskan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Pidie, Kapten ABD Majid.

Kapten ABD Majid ternyata dibunuh oleh tiga pelaku yang mana satu di antaranya ia kenali.

Seperti yang diketahui, Kapten ABD Majid ditembak di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie, Aceh, Kamis (28/10/2021) sekira 17.18 WIB.

Baca juga: Diserahkan 3 Anaknya ke Panti Jompo, Trimah Terisak saat Ditanyakan Bagaimana Kabarnya

Baca juga: Pergi atas Perintah Yoris, Danu Sempat Foto Orang yang Masuki TKP Tewasnya Tuti dan Amalia

Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, identitas ketiga pelaku tersebut adalah D (48), M (41), dan AF (42).

Ketiganya merupakan warga sipil asal Kabupaten Pidie.

Ketiga pelaku diketahui memiliki peran yang berbeda-beda.

D adalah pemilik senjata yang dipakai untuk menghabisi korban, kemudian M adalah pelaku yang mengenali korban dan F selaku eksekutor.

Aksi penembakan ini sebelumnya sudah direncanakan oleh ketiga pelaku.

M yang mengenali korban hapal akan kebiasaan korban yang biasa membawa uang dalam jumlah besar di mobil.

Berbekal informasi itu, M mengajak AF dan D untuk merampok Kapten ABD Majid.

Setelah sepakat untuk merampok korban, AF memakai senjata SS1 V2 untuk menghabisi nyawa korban.

Senjata tersebut diketahui berasal dari sisa konflik di Aceh.

Awalnya M berpura-pura untuk mengajak korban bertemu di tempat kejadian perkara (TKP).

M sudah memberikan kode kepada AF agar menembaki mobil korban ketika M sudah turun dari mobil.

AF yang melihat M sudah keluar dari mobil, kemudian menembak pintu sopir hingga menewaskan korban.

M kemudian masuk ke dalam mobil dan membawa lari uang sebesar Rp 35 juta.

Sehari setelah penembakan terjadi, M mengaku bahwa korban hanya membawa uang Rp 5 juta.

Ia kemudian membagi Rp 1 juta kepada AF lalu Rp 500 ribu kepada D.

"Ini murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Minggu (31/10/2021).

Para pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 340 jo Pasal 365 KUHP jo UU Darurat nomor 12 tahun 1951.

Minta Tolong ke Warga

Saat penembakan terjadi, Kapten ABD Majid diketahui tengah mengemudi mobil Toyota Fortuner warna putih dengan nopol BL 1598 NH.

Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, saat itu korban sedang dalam perjalanan menuju Gampong Lhok Panah, sekira pukul 17.15 WIB.

Pada insiden tersebut terdengar suara letusan senjata api sebanyak satu kali.

Tak lama kemudian datang seorang saksi bernama Syarwan bersama istrinya mengendarai sepeda motor melewati tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Fakta Viral Video Istri Kapolres Tebingtinggi Pamer Uang di Medsos, Ini Tanggapan Kapolda Sumut

Saat lewat, Syarwan diberhentikan oleh rekan korban yang tak diketahui identitasnya.

Rekan korban tersebut meminta tolong kepada Syarwan agar membawa Kapten ABD Majid ke rumah sakit.

Kala itu korban mengalami luka tembak di bagian perut.

Oleh Syarwan, korban dibawa ke rumah penduduk di Gampong Lhok Panah.

Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

Kasus penembakan ini telah dikonfirmasi oleh Kapendam IM, Kolonel Arh Sudrajat.

"Sekarang masih dalam proses penyelidikan," kata Kapendam IM kepada Serambinews.com, Kamis (28/10/2021) malam.

Korban diketahui meninggal dunia akibat serangan tersebut.  (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Penembakan Dantim BAIS di Pidie Hingga Korban Meninggal Bermotif Perampokan, Begini Kronologisnyaa dan Kompas.com dengan judul "Komandan BAIS TNI Pidie Tewas Ditembak di Aceh, Hari yang Sama Pos Polisi Aceh Barat Diberondong Peluru"

Berita lain terkait