Pembunuhan di Subang
Soroti Kerenggangan Keluarga Korban Kasus Subang, Pihak Ini Ingin Pertemukan Yosef dan Yoris
Kerenggangan hubungan mereka kembali dibahas oleh Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim, dan adik Yosef, Mulyana.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Setelah sempat dikabarkan membaik, kini hubungan internal keluarga korban kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di rumahnya, di Subang, Jawa Barat kembali disinggung.
Terutama masalah suami Tuti, Yosef dan anaknya, Yoris yang sempat dikabarkan renggang setelah kasus pembunuhan itu yang kerap disebut kasus Subang berjalan.
Kerenggangan hubungan mereka kembali dibahas oleh Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim, dan adik Yosef, Mulyana.
Perbincangan mereka juga diunggah dalam kanal Youtube milik Indra, indra zainal chanel, pada Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Selain karena Resah dan Takut, Ini Alasan Warga Sekitar Ingin Kasus Subang Segera Terungkap
Baca juga: Lihat Mobil Alphard Keluar TKP Kasus Subang, Saksi Mata Ragukan Kemampuan Mengemudi Terduga Pelaku
"Yang saya khawatirkan pemberitaan di luar terjadi pro-kontra di antara anak dan bapak," kata Mulyana.
Hubungan Yosef dan Yoris memang mewarnai perjalanan penyelidikan kasus Subang.
Hubungan mereka menarik perhatian saat awal-awal kasus ini karena ayah dan anak itu terkesan saling tuduh dan masing-masing memberi opini yang menyudutkan.
Namun, Mulyana menolak jika pendapat baik Yosef dan Yoris dikatakan sebagai saling tuduh.
Menurut Mulyana, apa yang disampaikan kedua belah pihak hanyalah fakta dan sebenarnya tidak ada kaitannya tentang kasus Subang.
Misalnya saat Yosef mengatakan bahwa Yoris tempramental atau ketika Yoris menyebut hubungan antara Tuti dan Yosef tidak harmonis.
Baca juga: Dikemudikan Sosok Misterius, Kaca Mobil Alphard Milik Korban Kasus Subang Terbuka saat Dipindahkan
"Jadi kita menyampaikan bahwa isu di luar itu tidak benar, itu hanya bergesek sana-sini sehingga memanas, padahal di dalamnya tidak ada apa-apa hanya di luar saja menjadi ramai," katanya.
Bahkan, Mulyana yang sejak kasus Subang berjalan tinggal satu atap dengan Yosef mengaku kerap mendengar cerita Yosef yang menyebut bahwa dia menyayangi kedua anaknya yaitu Yoris dan Amalia.
Bentuk sayangnya itu diungkapkan dengan perlakuannya yang tidak pernah berkata kasar apalagi memarahi mereka.
"Ngomong ke saya, boro-boro yang namanya memukul atau berbuat kasar, berkata kasar juga belum pernah," katanya dalam bahasa Sunda.
Terkait pemberitaan-pemberitaan yang menampakkan bahwa ada permusuhan antara anak dan ayah dia sama sekali tidak terima.
Meski dia tidak membantah bahwa kini hubungan ayah dan anak itu sedang tidak baik.
"Saya sangat tidak terima, jujur saja saya secara pribadi sudah menandai yang bikin pemberitaan-pemberitaan itu, yang pemberitaannya hanya bentuk khayalan, nanti kita buktikan seperti apa," jelasnya.
Yosef bahkan pernah meminta Mulyana untuk menemui Yoris dan memperbaiki hubungan mereka berdua agar ke depannya tidak ada lagi yang menganggap ayah dan anak itu sedang bermusuhan.
Namun hal itu urung dilakukan karena setelah berkonsultasi dengan Indra, disepakati bahwa Indra dan Yoris yang akan mendatangi Yosef.
Sebagai informasi bahwa Yosef dan Yoris sempat dua kali direncanakan melakukan pertemuan namun pertemuan itu gagal.
Baik Yosef dan Indra kini ingin kembali mempertemukan kedua orang itu agar tidak terjadi salah presepsi di masyarakat yang sudah terlanjur memiliki pikiran bahwa mereka bermusuhan.
"Saya juga sudah punya rencana, artinya kapasitas saya berarti sebagai kepala desa," kata Indra.
Menurut dia sudah sepantasnya, Indra yang menjabat sebagai kepala desa ikut campur dalam permasalahan ini.
Karena Yosef dan korban merupakan warganya yang perlu mendapat perhatiannya.
Dalam waktu dekat dia berencana meminta izin kepada Yoris terkait apa yang dia rencanakan ini.
"Dari posisi keluarga juga nanti saya akan minta izin karena keluarga sekarang sudah punya pengacara," katanya.
Pihak Yoris memang diketahui mulai membatasi diri sejak menggunakan jasa pengacara.
Hal itu dilakukan demi meredam keterangan-keterangan Yoris agar tidak menimbulkan spekulasi liar jika sudah terpublikasi.
Namun, dalam pertemuan ini, Indra berharap agar nuansa yang terjadi adalah kekeluargaan.
Artinya tidak melibatkan kuasa hukum baik dari pihak Yoris dan Yosef.
"Nantinya kita menggunakan kekeluargaan yang lebih dekat," katanya.
"Kita rahasiakan ini di dalam agar keharmonisan terjadi kembali," tambahnya.
Keterangan Indra dan Mulyana bisa dilihat sejak menit ke-3:
Pertemuan yang Gagal
Setelah hampir dua bulan tidak bertemu, Yosef dan Yoris sempat kembali bertemu ketika mengurus rekening milik korban untuk kepentingan penyelidikan.
Di sana hubungan Yosef dan Yoris sudah dikabarkan membaik.
"Baik, antara Yoris dengan Pak Yosef secara emosional saya lihat dan saya perhatikan komunikasinya pun cukup baik," kata Anggota Tim Kuasa Hukum Yosef, Jajang Supriatna, saat ditemui di Subang, Kamis (14/10/2021), dikutip dari Kompas TV.
Sebelum bertemu di bank, Yosef dan Yoris memang diketahui sempat merencanakan pertemuan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Namun sudah dua kali agenda yang direncanakan itu gagal karena masing-masing pihak memiliki agenda lain.
Saat itu, Indra juga yang menjadi pihak dalam merencanakan pertemuan kedua belah pihak.
Pertama, rencananya Yoris akan bertemu di kediaman Yoris di rumah adiknya, Mulyana pada Minggu, (3/10/2021).
Kemudian, pada hari Senin, mereka berdua menyepakati bertemu di Kantor Desa Jalancagak, namun Yosef tak kunjung hadir tanpa konfirmasi.
"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampai sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya (Yosef)," kata Yoris saat di lokasi, dikutip dari Kompas TV.
Yoris memang terlihat hadir di TKP dan menunggu kehadiran Yosef yang tidak kunjung datang.
Dia mengaku ada kerenggangan antara hubungannya dan ayahnya dan ingin hubungan itu diperbaiki.
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyelidikan sempat putus," ucap Yoris.
Dia berharap agar kedepannya tidak ada asumsi liar di kalangan masyarakat yang seolah-olah menyebutnya menuduh Yosef.
"Yah semoga mungkin bisa terjalin lagi hubungan yang baik, dan semoga segeralah bertemu ya," katanya.
"Jangan sampai ada liar asumsi-asumsi dari publik ya," tambahnya
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah dua kali melakukan autopsi pada jasad korban.
Keterangan Yoris bisa dilihat di:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya