Pembunuhan di Subang
Pengakuan Danu Melihat 2 Sosok di TKP Kasus Subang sebelum Kejadian, Ini Kata Kades Jalancagak
Dia mengaku melihat dua sosok orang di TKP kasus Subang saat malam sebelum Tuti dan Amalia ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Danu, merupakan saksi kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat, kembali memberi pengakuan yang mengundang sorotan.
Dia mengaku melihat dua sosok orang di TKP kasus Subang saat malam sebelum Tuti dan Amalia ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Kepala Desa (Kades) Jalancagak, Indra Zainal Alim yang juga kerabat dekat Danu mengonfirmasi pernyataan Danu itu.
Baca juga: Senang Kasus Pembunuhan di Subang Dikawal Banyak Pihak, Keluarga Beri Catatan kepada Konten Kreator
Baca juga: Sosok yang Kawal Kasus Subang sejak Awal, Kades Jalancagak Ungkap Hubungannya dengan Tuti
"(Danu) Itu semalaman dengan saya," katanya dalam Youtube Tribunnews yang tayang pada Sabtu (23)/10/2021).
Sayangnya dia enggan menjelaskan peristiwa tersebut dengan lebih detail meski telah mendapat penjelasan dari Danu.
Dia menyebut baru berani menjelaskan bila pihak kepolisian sudah menerangkannya atau penyelidikan pihak kepolisian terkait pernyataan Danu sudah selesai.
"Nanti saya sampaikan juga, bila pihak kepolisian menjelaskannya, saya janji," jelasnya.
Mengenai hal ini Indra menyebut dirinya sudah mengetahui detail penjelasan yang diberikan Danu.
Dia berada semalaman bersama Danu ketika Danu memberi penjelasan tersebut.
"Itu kan penjelasannya dari Ki Anom, itu dengan saya, nanti akan saya jelaskan," katanya.
Baca juga: Kades Jalancagak Ungkap Sehari setelah Jasad Ditemukan, Danu Diminta Yoris Pantau TKP Kasus Subang
Dia menyebut takut apabila keterangan Danu jika dijelaskan sekarang akan menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat.
Namun dia meminta agar masyarakat tidak tergesa-gesa untuk menyimpulkan dan menunggu pihak berwenang yang membuat kesimpulan atas kasus ini.
"Takutnya mengganggu," katanya.
Dia mengaku resah dengan adanya spekulasi liar di kalangan masyarakat, bahkan dia juga membuat kanal Youtube yang dimaksudkan sebagai pembanding atau rujukan informasi terkait kasus Subang.
Terlebih sebagian konten menyudutkan pihak-pihak keluarga dan mendahului kepolisian.