Pembunuhan di Subang
Warga Soroti Kinerja Polisi soal Lamanya Pengungkapan Pembunuhan di Subang, Ini Kesaksiannya
Pasalnya kasus ini telah menjadi perhatian publik karena pelaku yang begitu rapi dalam melakukan aksinya.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kini, sudah dua bulan berlalu setelah ditemukannya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak tewas di rumahnya, di Subang, Jawa Barat.
Pasalnya kasus ini telah menjadi perhatian publik karena pelaku yang begitu rapi dalam melakukan aksinya.
Warga sekitar pun turut memberikan komentar pribadinya terkait kasus ini.
Baca juga: Prihatin Kasus Pembunuhan Subang Belum Terungkap, Warga Sebut Polisi Harus Berhati-hati
Baca juga: Pengacara Danu dan Yoris akan Lawan Isu-isu yang Sudutkan Kliennya di Kasus Pembunuhan Subang
Misalnya, Ade Rahmat (57), yang merupakan warga sekitar lokasi, mengaku mengikuti keberjalanan kasus ini sejak awal.
"Kami warga Kabupaten Subang turut prihatin terhadap keluarga korban atas kejadian perampasan nyawa yang terjadi di Jalancagak yang sudah dua bulan lamanya belum juga terungkap," ucap Ade kepada Tribunjabar.id, Rabu (20/10/2021).
Bukan hanya warga setempat, sejumlah konten kreator pun ikut berperan dalam memberitakan kasus ini.
Mulai dari konten bincang-bincang hingga konten mistis pernah menjadikan kasus ini sebagai tema kontennya.
Hal yang banyak disoroti adalah rapinya pelaku dan sempat ada saling tuduh di antara pihak keluarga.
Karena itu, Ade tidak ingin polisi terburu-buru dalam melakukan tugasnya, terlebih dalam menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Jika terburu-buru menetapkan tersangka ataupun menangkap bilamana di saat sudah berada di pengadilan salah, polisi juga yang bisa disalahkan," katanya.
Baca juga: Ingin Percepat Pengungkapan Kasus Subang, Dua Tim Pengacara Dikerahkan untuk Dampingi Yoris dan Danu
Polisi hingga kini diketahui masih berusaha untuk mengungkap kasus ini.
Kabar terakhir disampaikan oleh Kepala Desa Jalancagak yang menyampaikan bila polisi tengah mendalami pengakuan Danu yang menjadi polemik.
"Sekarang pihak kepolisian, lewat Polda Jabar sedang menyelidiki pernyataan Danu, yang lebih dalam," kata Indra dalam Youtube miliknya, indra zainal chanel pada Selasa (19/10/2021).
Pernyataan Danu yang menjadi atensi pihak kepolisian adalah pengakuannya saat diwawancara di kanal Youtube Misteri Mbak Suci yang tayang pada Senin (12/10/2021).
Tercatat dalam Youtube tersebut per Selasa (19/10/2021) sudah ditonton lebih dari 150 ribu orang dengan lebih dari 1.500 komentar.
Yang menjadi polemik adalah pernyataan Danu terkait alasan jejak DNA dan telapak tangannya di TKP kasus Subang.
Dalam video itu dia menyebut bahwa dirinya diminta untuk membantu pihak kepolisian dalam melaksanakan tugasnya di TKP.
Bantuan tersebut termasuk membeli lampu, menguras bak mandi, dan naik ke mobil Alphard tempat di mana jasad korban ditemukan.
Karena hal itu, Danu juga diminta memberikan klarifikasi kepada pihak kepolisian di Polsek Jalancagak.
Indra menyampaikan bahwa dalam hasil klarifikasi yang dilakukan di Polsek Jalancagak, diketahui tidak ada penyidik yang membawa Danu ke TKP.
"Dijelaskan Danu bahwa tidak ada anggota polisi yang membawa dia ke TKP," kata Indra Zainal.
Sayangnya dia tidak menjelaskan bagaimana pernyataan Danu terkait jejaknya yang tertinggal di TKP.
Dia hanya menjelaskan terkait mobil Alphard, dikatakan bahwa Danu tidak dipaksa menaiki mobil tersebut.
Indra yang juga merupakan pengacara hanya menjelaskan bagaimana kebiasaan penyidik dalam menangani kasus tersebut.
"Kemudian masalah yang masalah mobil Alphard itu, polisi pun biasanya ini yah, biasanya polisi tidak akan memindahkan barang bukti dari tempat awalnya sampai selesai identifikasi," katanya.
Pernyataannya jelas berbeda dengan yang sudah dia sampaikan kepada publik.
Indra juga memberikan informasi bahwa dalam klarifikasi tersebut Danu sudah didampingi kuasa hukumnya jadi dipastikan tidak ada paksaan dan intimidasi.
"Jadi intinya semalam itu yang saya tahu dan Danu sudah didampingi oleh pengacaranya, jadi tidak ada unsur paksaan dan intimidasi," katanya.
Hingga kini belum ada pihak kepolisian yang mengonfirmasi terkait hal ini.
Namun, Indra juga menyampaikan, bahwa pernyataan Danu kini juga sedang didalami oleh penyidik dari Polda Jawa Barat.
"Sekarang pihak kepolisian, lewat Polda Jabar sedang menyelidiki pernyataan Danu, yang lebih dalam," kata Indra.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Keterangan Indra bisa disimak dalam video di bawah ini:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Kasus Subang Belum Terungkap, Begini Tanggapan Warga Setempat, Polisi Dapat Petunjuk Emas