Virus Corona
Covid-19 Varian Delta Plus di Inggris, Disebut Sangat Berbeda dengan yang Ditemukan di India
Sayangnya, varian Delta Plus di Inggris atau dengan nama AY.4.2 disebut sama sekali berbeda dengan yang ada di India.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Bhargava mengatakan 300 kasus varian Delta Plus telah ditemukan sejak 11 Juni dan efisiensi vaksin telah diuji terhadap jenis ini.
“Sudah beberapa bulan sejak varian Delta Plus dilakukan observasi dan kemanjuran vaksin telah diuji terhadapnya. Vaksin ini terbukti efektif melawan Delta Plus,” katanya.
Kini varian Delta Plus mungkin tidak banyak lagi terdeteksi di India, bahkan wilayah Kerala dan Maharashtra, dua negara bagian yang terkena dampak paling parah, belum melihat mengalami kesulitan yang tinggi yang disebabkan oleh varian Delta Plus.
Di India, kasus Covid-19 masih tinggi dengan infeksi baru sekitar 14 ribu kasus berada pada tingkat terendah selama tujuh bulan.
Angka tersebut jauh lebih rendah daripada yang ada di Inggris, yang memiliki populasi jauh lebih kecil sekitar 60 juta jiwa, tetapi mencatat 50 ribu kasus virus baru pada hari Rabu (20/10/2021), salah satu tingkat infeksi harian terburuk di dunia.
Sekitar 75 persen orang India telah menerima satu suntikan vaksin dan sekitar 30 persen telah menerima dua dosis.
Dengan lonjakan kasus Inggris saat ini membuat banyak mata melihat ke arah sana.
Itu karena tingkat infeksi telah melonjak meskipun tingkat vaksinasi tinggi, mendorong mantan komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS Scott Gottlieb untuk menyatakan keprihatinan dan meminta penelitian mendesak untuk mencari tahu lebih detai soal varian baru itu.
"Apakah Delta Plus ini lebih menular, memiliki penghindaran kekebalan parsial", katanya di Twitter.
Pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah subtipe AY.4.2 bertanggung jawab atas lonjakan infeksi.
Dilansir dari First Post, diketahui ada juga dua mutasi lainnya dari Delta yaitu E484K dan Delta dengan E484Q.
Namun, sejauh ini belum ada yang masuk ke dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baik itu varian yang menjadi perhatian, atau varian yang sedang diselidiki.
Ini pertama kali diketahui pada Juli 2021 dan sejak itu cabang atau sublineage Delta ini perlahan-lahan meningkat.
Ini mencakup beberapa mutasi baru yang mempengaruhi protein lonjakan, yang digunakan virus untuk menembus sel kita.