Pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar
Kondisi Kehamilan Lesti Kejora saat Naik Pesawat ke Turki Dipertanyakan, Begini Penjelasan Dokter
Pasangan selebriti Rizky Billar dan Lesti Kejora dalam waktu dekat akan pergi ke Turki.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pasangan selebriti Rizky Billar dan Lesti Kejora dalam waktu dekat akan pergi ke Turki.
Namun, banyak yang bertanya-tanya tentang kondisi kehamilan Lesti Kejora yang sudah mulai membesar.
Terutama kondisi keselamatan Lesti Kejora dengan bayi yang dikandungnya selama naik pesawat menuju ke Turki.
Melalui kanal YouTube Intens Inevestigasi pada Selasa (19/10/2021), dokter kandungan bernama Muhammad Ilhamy angkat bicara terkait hal tersebut.

Baca juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Sudah Tahu Identitas Haters, Manajer: Gak Tega, Ibunya Nangis-nangis
Menurut penuturan Muhammad Ilhamy, Lesti Kejora masih diperbolehkan naik pesawat.
Pasalnya, usia kehamilan istri Rizky Billar belum memasuki 28 minggu.
Bahkan di pesawat selama enam jam, tidak mempengaruhi kondisi kehamilan Lesti Kejora.
"Bahaya bukan di titik situ, kalau kehamilan muda sampai trimester ketiga awal itu sebenarnya masih aman," kata Muhammad Ilhamy.
"Yang bahaya adalah kehamilan di atas 28 minggu, nah yang pasti tidak boleh terbang lagi adalah kehamilan di atas 36 minggu, itu sudah berbahaya," imbuhnya.
"Jadi kalau di bawah itu malah aman untuk terbang, bahkan terbang lebih dari enam jam juga tidak apa-apa," tandasnya.
Baca juga: Rizky Billar Ajak 20 Orang ke Turki, Manajer Balas Fitnah soal Lesti Kejora: Enggak Sekolah Gue Rasa
Terpenting, Lesti Kejora tidak memiliki penyakit berat atau kelainan.
Pasalnya, penyakit tersebut bisa bisa mengancam kehamilannya Lesti Kejora.
"Istilah sakit itu yang perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut, itu sakit apa. Enggak semua sering sakit itu membahayakan kehamilan," kata Muhammad Ilhamy.
"Ada beberapa kelainan yang memang dia akan mengancam kehamilannya, jadi enggak usah ngomong pergi ke luar negeri, atau ke mana," tambahnya.
"Tapi beberapa keadaan tersebut, misalnya penyakit berat yang bisa menyebabkan kehamilan berhenti," jelasnya.