Terkini Daerah
Curiga Pernah Diracuni, Suami di Pekanbaru Bunuh Istri Sirinya karena Korban Terus Membantah
Dipicu rasa curiga tak berdasar, seorang suami tega membunuh istri sirinya seusai korban terus mengelak.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian akhirnya berhasil mengungkap misteri tewasnya seorang wanita di sebuah kamar hotel di Jalan Tanjung Datuk, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (14/10/2021) sore.
Korban yang diketahui berinisial PA (47) dibunuh oleh LS (36) yang merupakan suami sirinya sendiri.
Pelaku mengaku membunuh istrinya karena rasa curiga.
Baca juga: Istri Yoris Mimpikan Kedua Korban Pembunuhan di Subang, Sebut Tuti Menangis hingga Bereskan Baju
Baca juga: Viral Mahasiswa Dibanting Polisi, dr Tirta Ungkit Korban Kejang hingga Risiko Tewas: Reaksi Benturan
Dikutip TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, pelaku mengaku pernah merasa diracuni oleh korban.
"Motifnya adalah pelaku ini merasa pernah diracuni oleh istrinya," tutur Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Pria Budi, Jumat (15/10/2021).
Pelaku dan korban diketahui menikah siri pada tahun 2017 lalu memiliki seorang anak namun tinggal berbeda rumah.
Sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku mengajak korban untuk menginap di hotel.
Di sana pelaku mengutarakan kecurigaannya kepada korban bahwa ia merasa pernah diracuni.
Saat dicecar oleh pelaku, korban terus membantah.
Hal ini justru membuat pelaku emosi dan nekat mencekik korban.
Tak hanya itu, pelaku juga mengambil tali tas dan menjerat leher korban. Pelaku juga memukuli dan membekap mulut korban agar tak berteriak.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kita jerat dengan Pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkas Kombes Pria Budi.
Sementara itu, Kasubbid Yanmed Biddokkes Polda Riau Kompol Supriyanto membeberkan, dari hasil autopsi, ditemukan ada sejumlah luka di tubuh korban.
"Ada luka bekas kekerasan tumpul di kepala, leher, dada dan perut. Namun, yang membuat korban meninggal dunia adalah kekerasan di bagian leher," urainya.
Pengakuan Staf Hotel