Breaking News:

Virus Corona

Studi Terbaru Varian Delta Ungkap Perbandingan Risiko Tingkat Keparahan dengan Covid-19 Asli

Hasil studi itu mengungkap bahwa varian Delta memiliki tingkat risiko yang jauh lebih tinggi terhadap keparahan dibandingkan dengan varian aslinya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
health.clevelandclinic.org/
Ilustrasi sampel virus Covid-19. Studi di Kanada ungkap bahaya varian Delta. 

Varian Delta kini menjadi varian dominan di Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat.

Temuan penelitian ini menguatkan penelitian di Inggris, Skotlandia, dan Singapura yang juga menunjukkan peningkatan risiko dari varian Delta.

Berbicara kepada Medical News Today, Dr. Christopher Coleman, asisten profesor imunologi infeksi di University of Nottingham di Inggris, menyoroti relevansi internasional dari penelitian ini.

Dia berkata, "Meskipun penelitian [Kanada] ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti yang diakui oleh penulis, ini adalah jenis penelitian yang membantu 'membangun gambaran' dengan menunjukkan bahwa pengamatan serupa dapat diamati dalam banyak keadaan yang berbeda."

"Ini bukan sesuatu yang unik tentang Inggris yang berarti varian Delta dikaitkan dengan infeksi yang lebih berbahaya hanya di sini," tambahnya.

Vaksinasi Mengurangi Risiko

Kabar baik dari penelitian ini adalah bahwa vaksinasi, baik satu dosis maupun lengkap, mengurangi risiko penyakit parah dan kematian dari semua VOC.

Selama penelitian, karena jumlah vaksinasi meningkat, rawat inap, penerimaan ICU, dan kematian menurun.

“Hasil dari Kanada ini sekarang menambah hasil penelitian dari Inggris, Skotlandia, dan Singapura, semuanya menunjukkan bahwa infeksi Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah. Untungnya, vaksin kami yang tersedia saat ini terus memberikan perlindungan yang baik terhadap infeksi Delta yang parah.” kata Prof Schaffner.

Para penulis menyoroti bahwa VOC ini telah menyebabkan pandemi yang lebih besar dan lebih mematikan dan masih mungkin terjadi gelombang selanjutnya.

Kirsten Patrick, pemimpin redaksi sementara CMAJ, mengamati bahwa sebagian besar pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan kritis tidak divaksinasi.

“Virusnya telah menjadi lebih pintar dan lebih berbahaya, yang berarti kita harus lebih pintar juga," katanya.

"Kita harus menggunakan semua alat yang kita miliki untuk mencegah penguncian di masa depan.” (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19varian deltaWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved