Terkini Daerah
Bupati Ragukan Pengakuan Ineu Garut soal Utang Rentenir hingga Rp 25 Miliar: Gak Logis
Bupati Garut Rudy Gunawan meragukan pengakuan tersangka IS (31) yang mengatakan punya utang di rentenir hingga membangkak miliaran rupiah.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kasus sandiwara pembegalan yang dilakukan oleh seorang wanita di Garut, Jawa Barat, ternyata berbuntut panjang.
Setelah diketahui berbohong sudah dibegal dan kehilangan uang Rp 1,3 miliar, kini wanita bernama Ineu Siti Nurjanah diduga melakukan kebohongan lagi.
Dilansir TribunWow.com, Ineu sebelumnya nekat melakukan kebohongan karena mengaku terlilit utang miliaran kepada seorang rentenir.

Baca juga: Sosok Ineu, Wanita Pembohong Ngaku Dibegal Rp 1,3 Miliar, Keseharian Jualan Tahu di Pasar
Pengakuan Ineu soal pinjaman ke rentenir dari Rp 20 juta menjadi Rp 25 miliar, diduga tidak valid dan berpotensi palsu.
Hal itu bahkan diungkapkan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan yang berkeyakinan bahwa pengakuan wanita 31 tahun itu adalah kebohongan kedua.
Menurut Rudy, kesaksian Ineu yang mengaku punya hutang di rentenir dari nominal Rp 20 juta yang membengkak hingga Rp 25 miliar, tidak logis.
Bila memang benar berbohong, tindakan yang dilakukan oleh Ineu tergolong nekat lantaran ia sudah dinyatakan sebagai tersangka atas kebohongan pertamanya.
"Dari Rp 20 juta sampai Rp 25 Miliar itu tidak mungkin, jadi itu bohong gak logis," ujar Rudy Gunawan, di Garut, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Sosok Wanita Pembohong yang Ngaku Dibegal Rp 1,3 M di Garut Diungkap Tetangga: Jarang Berkomunikasi
Baca juga: Utang Fantastis Wanita yang Viral Ngaku Jadi Korban Begal di Garut, Bunganya Saja Capai Rp 6 Miliar
Rudy Gunawan mengatakan jeratan utang Ineu oleh rentenir menurutnya tidak masuk akal.
Namun, kasus kebohongan Ineu tersebut dinilai bisa menjadi pembuka bagi terungkapnya korban rentenir lain di Garut yang selama ini dikejar-kejar.
"Ya bagus aja bagi dia, kan bisa jadi pemicu buat korban rentenir lain di Cikajang agar melapor, apalagi tagihannya dengan intimidasi."
"Ada hukum yang mengatur soal itu," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.
Ia menjelaskan jika masyarakat Garut termintimidasi oleh rentenir maka bisa melaporkan ke aparat penegak hukum karena menagih hutang menurutnya tidak boleh dengan kekerasan atau pun dengan ancaman.
"Jadi bisa bergeser ke pidana kalo seorang rentenir nagih-nagih dan sebagainya apalagi kan bisa dikenakan bank gelap yang memperdagangkan uang, jadi ya lapor saja jika ada ancaman," ungkapnya.
Rudy Gunawan menyebut, rentenir tersebut bekerja melayani dan meminjamkan uang dengan bunga yang tidak masuk akal kepada puluhan hingga ratusan nasabah.
Tindakan tersebut bisa dipidanakan karena dikategorikan sebagai bank gelap.
Bupati pun seolah mengimbau agar masyarakat yang terlilit utang atau dikejar-kejar rentenir yang memeras nasabah untuk melapor ke pihak berwajib.
"Kalo meminjamkannya ke satu atau dua orang mungkin itu tidak masuk ke dalam mata pencaharian, tapi kalo sudah ratusan orang itu sudah rentenir, bank gelap bisa kena."
"Jika dilaporkan bisa diselidiki masuknya ke pasal mana," ucap Bupati.
Seperti diketahui, Ineu mengaku jadi korban begal di Jalan Cikajang-Cisurupan.
Berdasarkan sandiwaranya, ia mengaku Rp 1,3 miliar yang dirampas 3 orang begal.
Belakangan diketahui, Ineu berbohong mendekam di Mapolres Garut atas kasus keterangan palsu.
Baca juga: Ketahuan Bohong, Wanita yang Ngaku Dibegal Rp 1,3 M Kini Jadi Tersangka, Ini Pekerjaan Aslinya
Sandiwara Pelaku
Korban bernama Ineu Siti Nurjanah diketahui merupakan warga Cikuray, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Dikatakan Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi, dugaan peristiwa pembegalaan tersebut terjadi Jumat petang sekira pukul 18.10 di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang Kabupaten Garut.
Disebutkan, Ineu Siti Nurjanah kini masih dalam keadaan syok dan trauma.
"Korban masih shock jadi belum bisa kita dalami lebih jauh, uang itu merupakan uang usaha yang dikumpulkan dari 5 orang temannya," ujar Dede Sopandi saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021) malam.
Berdasarkan pemeriksaan, terungkap pula alasan korban membawa uang sedemikian banyak.
AKP Dede Sopandi mengatakan, korban memiliki usaha sebagai penyuplai telur ke berbagai desa dengan teman-temannya.
"Jadi uang itu uang kerjasama kerjaan bersama teman-temannya," ucap Dede.
Baca juga: Wanita di Garut Pura-pura Dibegal Rp 1,3 Miliar, Ternyata Terlilit Utang Rentenir, Segini Jumlahnya
Baca juga: Kini Jadi Tersangka, Wanita Ngaku Korban Begal Rp 1,3 M Ternyata Berbohong, Ternyata Ini Motifnya
Sepulang mengambil uang dari rekan bisnisnya di wilayah Cisurupan, korban kemudian pulang ke rumahnya di Kecamatan Cikajang, Garut.
Saat itu lah korban mengaku telah dibuntuti kemudian dipepet oleh tiga orang bersenjata.
"Dari pengakuan korban, bahwa dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," ujarnya.
Dede menjelaskan bahwa korban sudah curiga bahwa dirinya dibuntuti dari mulai pertigaan Papandayan oleh dua motor.
"Korban melihat pelaku berjumlah tiga orang, modusnya menyerempet korban, pelaku kemudian meminta korban untuk berhenti dengan menodongkan pisau," ungkapnya.
Korban yang takut akhirnya berhenti hingga pelaku akhirnya memaksa korban menyerahkan kunci motornya dan merampas tas milik korban.
Menurut Dede, pelaku kemudian merampas tas korban yang berisi uang tunai dan mengambil motor korban.
"Datanya di tas korban ada uang sebanyak RP 156 juta, dan di bagasi motor ada uang sebanyak satu milyar seratus empat puluh dua juta rupiah," ucapnya.
"Di dalam bagasi motor korban ada uang sebesar kurang lebih 1,1 miliar dan di tas korban yang dirampas ada uang 156 juta rupiah," ucap Dede. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Setelah Bohong Jadi Korban Begal, Ineu Garut Bisa Jadi Bohong Lagi Pinjam Rp 20 Juta jadi RP 25 M, BREAKING NEWS Ineu Perempuan Garut Ngaku Korban Begal Rp 1,3 M Jadi Tersangka, Ini Cerita Bohongnya, Alasan Perempuan Garut Bawa Uang Rp 1,3 M di Bagasi Motor Lalu Dibegal di Perjalanan dan Banyak Kejanggalan, Polisi Masih Selidiki Kasus Pembegalan Rp 1,3 Miliar di Garut