Terkini Internasional
Xi Jinping Marah atas Pidato Presiden Taiwan Tak Mau Tunduk pada China, Sebut Memutarbalikkan Fakta
China sebut pidato presiden Taiwan yang tidak ingin tunduk pada negaranya memutarbalikkan fakta, seusai Xi Jinping nyatakan ingin mengejar reunifikasi
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
“Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami,” kata Tsai Ing-wen dalam pidatonya, Minggu (10/10/2021).
Baca juga: Komentari Pahlawan Perang dalam Film Patriotik, Mantan Jurnalis China Ditahan atas Dugaan Penghinaan
Baca juga: Pemadaman Listrik Massal di China karena Krisis Energi Ganggu Aktivitas Warga dan Bisnis
Tsai Ing-wen memperingatkan bahwa kehadiran militer China di zona pertahanan udara Taiwan telah mempengaruhi keamanan nasional dan keselamatan penerbangan.
Dia mengawasi program modernisasi militer Taiwan untuk meningkatkan pertahanan, termasuk membangun kapal selam sendiri dan rudal jarak jauh yang dapat menyerang China.
“Semakin banyak yang kita capai, semakin besar tekanan yang kita hadapi dari China. Jadi saya ingin mengingatkan semua warga saya bahwa kita tidak memiliki hak istimewa untuk lengah,” katanya.
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan kepada legislator bahwa situasi hubungan China dan Taiwan saat ini adalah yang paling parah dalam 40 tahun sejak dirinya menjabat, Rabu (6/10/2021), dikutip dari AP News, Kamis (7/10/2021).
Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa China dapat meluncurkan invasi skala penuh ke Taiwan pada 2025 mendatang
Dia juga menambahkan bahwa China sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyerang, tetapi mereka masih banyak mempertimbangkannya.
Presiden Tsai Ing Wen sempat mengatakan tidak mencari konfrontasi militer dengan negara mana pun, termasuk China.
Namun, Tsai Ing Wen menegaskan Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasan dan cara hidup demokratisnya.
“Taiwan tidak mencari konfrontasi militer,” katanya dalam forum keamanan di Taipei pada Jumat (8/10/2021), dikutip dari The Guardian.
“Taiwan berharap hidup berdampingan secara damai, stabil, dapat diprediksi dan saling menguntungkan dengan tetangganya. Tetapi Taiwan juga akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasan dan cara hidup demokratisnya,” tambahnya.
Tsai Ing-wen juga memperingatkan bahwa ada banyak hal yang dipertaruhkan, jika Beijing memanfaatkan ancaman masa lalu untuk merebut Taiwan dengan paksa. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Taiwan lain