Terkini Daerah
Terungkap Motif M Kece Minta Maaf pada Irjen Napoleon meski Sudah Dihajar hingga Babak Belur di Sel
Muhammad Kece telah mengirimkan surat permohonan maaf kepada Irjen Napoleon Bonaparte.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Muhammad Kece telah mengirimkan surat permohonan maaf kepada Irjen Napoleon Bonaparte.
Dilansir TribunWow.com, surat permintaan maaf itu dikirim M Kece karena takut kembali dihajar Irjen Napoleon di dalam tahanan.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Humas Polri, Rusdi Hartono.
Meski M Kece sudah meminta maaf, Rudsi memastikan proses hukum terhadap Irjen Napoleon terus berjalan.
Untuk diketahui, M Kece sempat babak belut dihajar Irjen Napoleon di dalam tahanan.
Tak hanya dipukuli, seluruh tubuhnya juga dilumuri kotoran manusia oleh Irjen Napoleon dan dua narapidana lainnya.
Pihak kepolisian telah menetapkan Irjen Napoleon sebagai tersangka.
Baca juga: Isi Surat yang Diduga Ditulis M Kece Minta Cabut Laporan Polisi soal Irjen Napoleon Bonaparte
Baca juga: Minta Penjaga Rutan Ganti Gembok Sel, Irjen Napoleon Dibantu 3 Napi Aniaya M Kece, Ini Kata Polisi
Selain itu, juga ada empat tersangka lainnya dalam kasus ini.
"Permintaan maaf dari yang bersangkutan tetapi tidak melakukan pencabutan laporan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Sehingga kasusnya masih diproses oleh penyidik," ungkap Rusdi dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (9/10/2021).
Rusdi memastikan pihaknya akan mendalami alasan M Kece meminta maaf pada Irjen Napoleon.
Pasalnya, ia menduga permintaan maaf tersebut berkaitan dengan kondisi psikis M Kece seusai dianiaya Irjen Napoleon dan sejumlah narapidana.
"Ini perlu didalami lagi (alasan minta maaf), mungkin terkait situasi psikis yang bersangkutan. Mungkin saja bisa terjadi seperti itu," ungkapnya.
Terekam CCTV
Peristiwa penganiayaan itu berlangsung selama satu jam dan terekam CCTV.
Dalam rekaman tersebut, terlihat Napoleon bersama tiga tahanan lain masuk ke sel Muhammad Kece sekira pukul 00.30 WIB dan keluar pukul 01.30 WIB.
"Secara umum diawali masuknya NB bersama 3 Napi lainnya ke dalam kamar korban MK pada sekitar pukul 00.30 WIB," jelas Andi.
Menurut Andi, seorang narapidana diperintahkan Napoleon mengambil plastik berisi kotoran manusia.
Baca juga: Sikap Polisi soal Kasus Irjen Napoleon Aniaya YouTuber M Kece: InshaAllah Selasa Dia akan Diperiksa
Baca juga: Mata M Kece Bengkak Sebelah seusai Dianiaya Irjen Napoleon, Alami Luka Lain di Bibir hingga Pinggang
Kotoran tersebut kemudian digunakan untuk melumuri wajah dan tubuh M Kece.
Setelah itu, Napoleon langsung memukul korban.
"Satu orang saksi napi lainnya kemudian disuruh mengambil plastik putih ke kamar NB yang kemudian diketahui berisi tinja."
"Oleh NB kemudian korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya. Setelah itu berlanjut pemukulan atau penganiayaan terhadap korban MK oleh NB," katanya.
Akibat penganiayaan itu, M Kece mengalami 10 luka lebam di sekujur tubuhnya.
"Hasil VER (Visum et Repertum) korban menjelaskan ada sembilan luka lebam di sekitar wajah dan satu luka lebam di pinggang sebelah kanan," terang Andi.
Ganti Kunci Sel
Napoleon telah memerintahkan penjaga rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, untuk mengganti gembok kamar tahanan Muhmmad Kece dengan gembok khusus.
Hal itu diungkap Ditektur Tindak Pisana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.
Menurut Andi, permintaan Napoleon untuk mengganti gembok kamar tahanan Muhammad Kece dituruti oleh penjaga rutan yang masih berpangkat bintara.
Baca juga: Terekam CCTV, Irjen Napoleon Bonaparte Ternyata Aniaya M Kece Dibantu Eks Petinggi FPI, Ini Sosoknya
Baca juga: Alasan Penjaga Rutan Tak Berkutik saat Napoleon Hajar M Kece sampai Babak Belur, Masih Anggap Atasan
Andi menyebut penjaga rutan tersebut tak kuasa menolak permintaan Napoleon karena masih menganggapnya sebagai atasan.
"Kita tau bersama yang jaga tahanan itu kan pangkatnya bintara. Sementara pelaku ini pangkatnya Pati Polri," terang Andi, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (22/9/2021).
"Dengan dia meminta supaya tidak usah menggunakan gembok standar itu pasti dituruti oleh petugas jaga."
Meskipun mengakui perbuatan tersebut salah, Andi memahami kondisi psikologi penjaga rutan hingga terpaksa menuruti perintah Napoleon.
"Equality before the law inilah makanya saya sedang melakukan penyidikan terhadap yang bersangkutan."
"Nah tetapi kalau kondisi psikologis gak bisa kita abaikan pada saat peristiwa itu terjadi, di mana seorang pati meminta kepada bintara supaya tidak usah gunakan gembok standar."
"Tentu proses ini juga sedang didalami teman-teman Propam untuk lihat apakah terjadi pelanggaran-pelanggaran etika atau disiplin terkait dengan proses jaga tahanan." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Irjen Argo Yuwono: Petugas Rutan Bareskrim Takut Tegur Irjen Napoleon karena Masih Merasa Atasannya, dan Terungkap Cara Irjen Napoleon Masuk ke Sel Muhammad Kece Lalu Lakukan Penganiayaan Hampir Satu Jam