Terkini Internasional
Pasukan Taiwan Diam-diam Dilatih AS, Hubungan dengan China Memanas hingga Sebut Tak Ingin Perang
Laporan pelatihan pasukan AS terhadap orang Taiwan diterbitkan di tengah hubungan yang memanas dengan China. Presiden Taiwan ungkap tak ingin perang.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun, pejabat AS dan Taiwan sama-sama membantah laporan tersebut.
Keduanya menekankan hanya terlibat dalam pertukaran dan kerja sama militer bilateral.
AS diketahui memasok senjata ke Taiwan, termasuk rudal untuk pertahanan dan jet tempur.
Baca juga: Tuai Kritik Warga hingga Pakar, China Bunuh 3 Kucing Peliharaan seusai Positif Virus Covid-19
Hal itu dilakukan di tengah ancaman Beijing yang secara paksa ingin merebut kendali pulau itu dan mengintegrasikannya kembali dengan China.
AS juga mempertahankan komitmen ambigu untuk membela Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak.
Baru-baru ini, pasukan China telah meningkatkan upaya penerbangan sejumlah pesawat pengebom dan pesawat tempur di dekat wilayah udara Taiwan.
China berusaha memperlihatkan intensitas dan kecanggihan militer terbarunya serta menegaskan ambisi teritorialnya di Taiwan.

China menerbangkan 56 pesawat tempur di lepas pantai barat daya Taiwan pada Senin (4/10/2021).
Tindakan itu menjadi rekor terbaru jumlah pesawat tempur yang dikerahkan China melintasi zona pertahanan udaranya, dikutip dari AP News, Kamis (7/10/2021).
AS menyebut tindakan terbaru China berisiko dan mengganggu stabilitas.
Sementara, China menjawab bahwa AS yang menjual senjata ke Taiwan dan kapal-kapalnya yang menavigasi Selat Taiwan adalah tindakan provokatif.
Pada saat yang sama, AS meningkatkan manuver angkatan laut di Indo-Pasifik dengan sekutunya, menantang klaim teritorial Beijing di perairan kritis.
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan kepada legislator bahwa situasi hubungan China dan Taiwan saat ini adalah yang paling parah dalam 40 tahun sejak dirinya menjabat, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Pemadaman Listrik Massal di China karena Krisis Energi Ganggu Aktivitas Warga dan Bisnis
Presiden Tsai Ing-wen memperingatkan bahwa ada banyak yang dipertaruhkan, jika Beijing memanfaatkan ancaman masa lalu untuk merebut pulau itu dengan paksa.
“Jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi,” tulisnya dalam majalah Foreign Affairs yang diterbitkan Selasa (5/10/2021).