Virus Corona
Studi CDC Ungkap Kelompok yang Berisiko Alami Long Covid setelah Sembuh dari Covid-19
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan analisis yang mengungkap risiko pasien Covid-19 untuk mengalami long Covid.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Mungkin ada penjelasan lain di balik mengapa seseorang dalam kondisi yang sama bisa mengalami long Covid, dan yang lainnya tidak.
“Karena sebagian besar orang sepertiga dari orang yang disurvei dalam penelitian ini dapat mengalami long Covid, ini memberikan lebih banyak alasan bagi setiap orang untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap perkembangan COVID-19, seperti vaksinasi dan penggunaan masker di dalam ruangan,” kata Shaw.
Data dari studi lain juga memiliki hasil yang tidak jauh berbeda rata-rata disebutkan sekitar 30 persen pasien Covid-19 bisa mengalami long Covid.
Melengkapi data tersebut, sebuah studi observasional di Inggris melacak golongan yang paling berisiko mengalami long Covid dengan lebih spesifik.
Mereka mengungkap jika lansia mulai dari kelompok usia antara 50 hingga 69 merupakan yang paling banyak melaporkan mengalami long Covid.
Dilansir dari Fox News, dijelaskan jika temuan ini merupakan data dari Kantor Statistik Nasional diambil dari Survei Infeksi Coronavirus yang dirilis pada Kamis (16/9/2021).
Temuan ini juga disebut sebagai survei reguler terbesar infeksi dan antibodi Covid-19 di Inggris.
Analisis berasal dari 26 ribu peserta yang dites positif Covid-19 di Inggris.
Mereka kemudia ditanya dalam beberapa pertanyaan serial tentang apakah mereka mengalami salah satu dari 12 gejala long Covid.
Mereka juga diobservasi pada interval mingguan, dan kemudian, bulanan hingga satu tahun.
Serangkaian gejala termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kelemahan atau kelelahan, mual atau muntah, sakit perut, diare, sakit tenggorokan, batuk, sesak napas, kehilangan rasa, dan kehilangan penciuman.
Peserta kemudian dicocokkan dengan kelompok kontrol untuk mengambil perbandingan.
Secara keseluruhan, data dari akhir April hingga Agustus, 1 dari 20 dari sekitar 12.611 peserta melaporkan mengalami salah satu dari 12 gejala pada 12 hingga 16 minggu setelah infeksi.
Hasil ini dilaporkan lebih tinggi secara statistik dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Perincian berdasarkan usia melihat orang dewasa 50-69 melaporkan tingkat tertinggi gejala yang bertahan lama.