Pembunuhan di Subang
Soal Kasus Subang, Mimin Cerita Dinikahi Yosef sebelum Ada Sekolah, Ungkap Perjuangan untuk Yayasan
Diketahui posisinya di yayasan kemudian digantikan oleh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan anak dan istri Yosef.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Satu hal yang juga buat Mimin terseret dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat adalah masalah kepengurusannya di yayasan yang didirikan Yosef pada masa lalu.
Diketahui jabatannya di yayasan kemudian digantikan oleh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan anak dan istri Yosef.
Namun, dia menjelaskan bahwa dia tak pernah ada masalah di yayasan dan pasrah ketika digantikan oleh korban.
Baca juga: Tak Dikabari Yosef, Mimin Mengetahui soal Kasus Subang dari Keluarganya setelah Ramai di Medsos
Baca juga: Update Kasus Subang Sepekan: Cari Waktu dan Senjata Pelaku hingga Keluarga Korban Datangi Polres
Dituduh kerja tak becus, dia justru bercerita bahwa dirinya ikut membantu Yosef ketika awal pendirian sekolah yang dinaungi yayasan tersebut.
"Pas meniti apa, dari nol lah sekolahnya, kita yang berjuang, mencari siswa kemana-mana, ke gunung, ke kampung lah, nah ada siswa, udah berjalan, saya di sekolah, yayasan itu sendiri," katanya.
Dia mengaku hanya menjabat sebagai bendahara yayasan selama dua tahun antara tahun 2009 hingga 2011.
Itu dimulai ketika dia baru menikah dengan Yosef pada tahun 2009.
Disebutkan bahwa ketika dirinya dinikahi oleh Yosef, sekolah tersebut belum ada.
"Pak Yosef nikah sama saya itu sebelum punya sekolah," katanya.
Namun setelah dua tahun ikut membantu mengurus yayasan, dirinya kemudian digantikan oleh Tuti dan Amalia.
Baca juga: Maksud Status FB Yoris seusai Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Singgung Kematian serta Kebencian
Terkait hal itu dia mengaku pasrah dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Yah diganti, setelah itu saya tidak tahu," katanya.
Dia memang mengaku kurang paham terkait masalah administrasi sekolahan.
Sehingga dirinya sadar diri ketika digantikan oleh Yosef.
"Dalam masalah itu, yayasan, saya kurang pengalaman, kurang tahu-menahu, jadi yaudahlah," jelasnya.
"Ya kita mah, itu kan anak istrinya ya, saya ini siapa, saya ini istri kedua, ya enggak apa-apa, enggak masalah," ujarnya.
Mimin diketahui ikut terseret dalam kasus ini dan kini berstastus sebagai saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Keterangannya di pihak kepolisian bisa jadi sangat penting, terhitung per Rabu (28/9/2021), dia sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 11 kali.
Hanya lebih sedikit dua kali dibanding suaminya Yosef, (juga suami Tuti), yang sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 13 kali.
Dari sekitar 26 saksi lain yang diperiksa pihak kepolisian, bisa dibilang mereka menjadi saksi yang paling banyak diperiksa.
Bahkan mereka berdua disebut intens diperiksa tim dari Bareskrim Polri dan sempat diperiksa dengan alat tes kebohongan.
Keterangan Mimin bisa disimak sejak menit awal:
Kata Yoris soal Mimin di Yayasan
Untuk diketahui jika yayasan milik Yosef itu kini dipimpin oleh Yoris dan Amalia menjabat sebagai bendahara.
Kini, gaji di yayasan tersebut berkisar Rp 12 juta untuk ketua yayasan dan Rp 10 juta untuk bendahara yayasan.
Anak pertama Tuti, Yoris yang kini menjabat ketua yayasan menyebut kinerja Mimin di yayasan pada saat itu bisa dibilang buruk.
"Sebelumnya itu kan ibu tiri itu tuh yang jadi bendahara, mengelolanya enggak benerlah, kaya begitulah." ujarnya di kanal Youtube tvOneNews, Sabtu (25/9/2021).
"Waktu itu saya juga masuk juga di sekolah itu, saya tahu, kata masyarakat dia suka keliling rumah-rumah siswa, mengambil uang, SPP, gitulah," jelasnya.
Amalia menggantikan Mimin sejak sekitar tahun 2018 setelah dia lulus kuliah.
Yoris menyebut jika Yosef yang menginginkan Amalia menggantikan Mimin sebagai ketua yayasan.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban bertumpuk di bagasi mobil yang terparkir di rumahnya pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi dan Yosef kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam sebuah mobil.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.
Sebulan kasus ini berjalan, terungkap masalah di lingkaran korban seperti masalah dalam kepengurusan yayasan yang didirikan Yosef, dan masalah rumah tangga korban.
Kini, Mimin dan Yosef menjadi orang yang paling banya diperbincangkan.
Soal yayasan, keterangan Yoris bisa disimak mulai menit ke-4:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)