Pembunhan di Subang
Polisi Ungkap Alasan Autopsi Ulang Jasad Tuti dan Amalia, Ini Keterangan saat Hasil Autopsi Pertama
Dia menyampaikan bahwa hal itu ada kaitannya dengan temuan baru yang ditemukan penyidik.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago mengungkap alasan pihak kepolisian melakukan autopsi ulang pada jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang jadi korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Dia menyampaikan bahwa hal itu ada kaitannya dengan temuan baru yang ditemukan penyidik.
“Kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," jelasnya saat dihubungi Senin (4/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Cemas Pelaku Belum Ditangkap, Takut Jadi Target
Baca juga: Tak Tinggal dengan Yosef sejak Awal Kasus Subang, Mimin Nangis Blak-blakan Bahas soal Nafkah
Diketahui tim gabungan yang terdiri dari Bareskrim Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang melakukan autopsi ulang kedua jenazah pada Sabtu (2/10/2021).
Autopsi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak.
Di sekitar makam korban terlihat didirikan tenda kotak dengan warna hitam berukuran sekitar 3 meter x 3 meter.
Di lokasi proses autopsi berlangsung sekitar tiga jam, yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Erdi menyebut bahwa proses autopsi tidak berhenti sampai apa yang dilakukan di sekitar makam korban.
Hasil autopsi di lokasi akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan guna mencari kesesuaian penyebab kematian dengan bukti dan petunjuk baru.
"Mereka mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya disesuaikan hasil dari autopsi itu," katanya.
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Mimin Ngaku Baru Tahu setelah Ramai di Medsos, Awalnya Tak Dikabari Yosef
Dia menjelaskan apa yang ingin diketahui penyidik adalah kesesuaian dengan temuan baru.
Misalnya terkait luka di tubuh korban agar bisa diketahui dugaan kronologi kejadian secara lebih scientifik.
Menurutnya inti dari autopsi kali ini adalah mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk baru.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," tambahnya.
Sayangnya baik hasil autopsi dan temuan baru yang dimaksud Erdi belum bisa dipublikasikan.