Pembunuhan di Subang
Sudah Temukan Petunjuk Baru, Kepolisian Ungkap Alasan Pembongkaran Makam Korban Pembunuhan di Subang
Lakukan pembongkaran makam Tuti dan Amalia untuk gelar autopsi ulang, polisi ungkap alasan di balik keputusan tersebut, sebut sudah punya bukti baru.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kepolisian membongkar makam Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) untuk dilakukan autopsi ulang atas jasad korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat itu pada Sabtu (2/10/2021).
Proses autopsi dilakukan secara tertutup menggunakan tenda, sekitar pukul 14.00 WIB hingga Maghrib.
Alasan di balik pelaksanaan autopsi ulang pada jasad ibu dan anak itu, dinyatakan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Baca juga: 30 Menit Gali Makam Korban Kasus Subang, Waryana Ngaku Cium Bau Tak Sedap, Begini Pengakuannya
Baca juga: Tak Hadiri Autopsi Korban Pembunuhan di Subang, Kuasa Hukum Ungkap Keberadaan Yosef dan Yoris
Disebutkan, kepolisian sudah menemukan bukti dan petunjuk baru.
Sehingga, autopsi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang itu bertujuan untuk mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk milik kepolisian.
"Kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago, Senin (4/10/2021), dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id.
Sebelumnya, peristiwa pembunuhan di Subang terungkap setelah jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus lalu.
Kombes Pol Erdi A Chaniago mengungkapkan berharap temukan penyebab luka yang menewaskan ibu dan anak di Subang tersebut melalui autopsi ulang.
"Kita mencari apakah luka korban berasal dari benda tumpul atau benda tajam ," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago seperti dikutip dari Kompas TV.
Selain itu, dari hasil autopsi juga bisa diketahui waktu kematian Tuti dan Amalia.
"Waktu kematiannya, dari hasil otopsi pasti akan ditemukan, kemudian yang mungkin saja dari hasil otopsi bisa menemukan apakah ada lebam di mayat dan sebagainya, kematian korban ini diduga ada perlawanan atau tidak," jelas Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Menurutnya, hasil autopsi itu masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.
Ketika proses autopsi, jasad Tuti dan Amalia disimpan di atas meja yang sudah disiapkan oleh pihak kepolisian.
Autopsi keduanya dilakukan langsung di makam.