Breaking News:

Terkini Nasional

Najwa Ledek Fadjroel Ragukan Mahasiswa, Politisi Nasdem: Mahasiswa Enggak Semua Bisa Dipercaya

Politisi Nasdem, Irma Suryani menimpali sindiran Najwa ke Fadjroel yang mengungkit soal kepercayaan terhadap mahasiswa.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram/@najwashihab
Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani dan Najwa Shihab berbincang soal kasus oknum aparat melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Ditayangkan di acara di balik layar Mata Najwa, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman sempat menanyakan bukti nyata berupa visum, ketika ditanyai oleh Najwa Shihab soal adanya kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat terhadap mahasiswa.

Pertanyaan itu diajukan oleh Najwa dalam obrolan di balik layar Mata Najwa.

Mendengar statement dari Najwa, Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani mengeluarkan pernyataan yang kontra terhadap sindiran Najwa.

Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman dan Najwa Shihab berbincang soal kasus oknum aparat melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Ditayangkan di acara di balik layar Mata Najwa, Minggu (3/10/2021).
Juru bicara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman dan Najwa Shihab berbincang soal kasus oknum aparat melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Ditayangkan di acara di balik layar Mata Najwa, Minggu (3/10/2021). (Instagram/@najwashihab)

Baca juga: Nasib 10 Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster saat Kunjungan Jokowi, Gibran: Monggo kalau Mau Ketemu

Baca juga: Berpesan ke Rektor, Jokowi Singgung Mahasiswa Rawan Penyakitan: Mohon Maaf Saya Ingat di UGM

Rekaman perbincangan antara Najwa, Fadjroel dan Irma, diunggah dalam akun Instagram @najwashihab, Minggu (3/10/2021).

Awalnya Najwa bertanya ke Fadjroel soal adanya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah.

Seusai mendengar penjelasan Najwa dan perwakilan mahasiswa UNS, Fadjroel lantas menanyakan adakah bukti visum penganiayaan tersebut.

Ternyata pihak terduga korban tidak bisa memberikan bukti dugaan penganiayaan itu.

"Tapi masa enggak percaya sama mahasiswa, kalau politisi kita boleh meragukan," ujar Najwa ke Fajdroel.

Fadjroel pun tertawa mendengar ledekan Najwa.

Kemudian Irma menimpali bahwa memang tidak semua mahasiswa dapat dipercaya.

"Mahasiswa sekarang juga enggak semuanya bisa dipercaya, saya juga pernah jadi mahasiswa jadi tahu," kata Irma.

Ia lalu menjelaskan seharusnya mahasiswa terduga korban tersebut segera melakukan visum ke rumah sakit agar memiliki bukti.

"Biar polisinya kena," kata Irma.

Gibran Jawab Protes Mahasiswa ke Jokowi

Sebelumnya diberitakan, sepuluh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) ditangkap polisi seusai membentangkan poster saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kampus tersebut, Senin (13/9/2021).

Dilansir TribunWow.com, poster tersebut berisi permintaan tolong agar Jokowi membenahi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Terkait penangkapan tersebut, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut sudah menghubungi rektor UNS.

Baca juga: Pengakuan Oknum Polisi yang Viral Goda Wanita Pelanggar Lalu Lintas, Ini Alasannya Terus Kirimi WA

Ia mengaku akan mempersilakan para mahasiswa tersebut menemuinya jika memiliki keluhan.

"Kemarin saya sudah telepon pak rektor monggo kalau mahasiswanya itu mau ketemu saya, saya fasilitasi," kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (15/9/2021).

"Saya sudah ngomong gitu sama Pak Rektor."

Selain itu, Gibran juga mengaku telah menghubungi Kapolresta Solo untuk mengonfirmasi penangkapan 10 mahasiswa UNS.

"Tanya Kapolres, saya sendiri pun sudah telepon Kapolres untuk konfirmasi."

Namun, penangkapan mahasiswa itu menuai beragam kritikan.

Satu di antaranya dari Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarty.

Ia mengaku sangat menyayangkan penangkapan 10 mahasiswa tersebut.

"Kami menyayangkan adanya penangkapan pihak Kepolisian, kepada seseorang di Blitar dan beberapa mahasiswa di Solo, pada saat mereka membentangkan poster pada saat Presiden Jokowi lewat," kata Poengky.

Diketahui Polisi telah membebaskan 10 mahasiswa UNS yang sempat diamankan karena membentangkan poster Jokowi ke kampus.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak memastikan seluruh mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.

"Tadi siang menjelang sore, 10 mahasiswa tersebut sudah diantar petugas ke UNS," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (13/9/2021).

Kata BEM UNS

Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa mengatakan, mahasiswa yang bersangkutan hanya ingin menyampaikan aspirasi lewat poster tersebut.

Diketahui, mahasiswa tersebut telah diamankan sebelum Jokowi tiba di UNS.

"Teman-teman kami ditangkap. Sekitar tujuh orang, dan sepertinya masih nambah lagi," ujar Zakky, Senin (13/9/2021).

Poster tersebut diketahui bertuliskan 'PAK, TOLONG BENAHI KPK'.

Zakky menyampaikan, sama sekali tidak ada unsur penghinaan kepada presiden dalam poster tersebut.

Ia mengatakan, mahasiswa menilai ada beberapa hal yang perlu dibenahi oleh Jokowi di Indonesia.

"Isinya dengan kata-kata yang sopan, misalnya Jokowi tolong benahi KPK," ujarnya.

Selain ketujuh orang tersebut, ada 3 mahasiswa lain yang turut diamankan ketika hendak menyuarakan aspirasi ke presiden.

 (TribunWow.com/Anung/Tami)

Baca artikel lain terkait

Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunSolo.com dengan judul Gibran Persilahkan 10 Mahasiswa yang Bentangkan Poster saat Kunjungan Jokowi Temui Dirinya, dan Surya.co.id dengan judul Bentangkan Poster saat Presiden Joko Widodo di PIPP Kota Blitar, Seorang Pria Diamankan Polisi dan Begini Nasib Pria Pembentang Poster Saat Kunjungan Presiden Joko Widodo di Blitar

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Najwa ShihabFadjroel RachmanPartai NasdemMahasiswa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved