Breaking News:

Terkini Internasional

Puluhan Staf WHO Lakukan Pelecehan Seksual di Kongo saat Krisis Ebola, Direktur Jenderal Minta Maaf

Tedros Adhanom meminta maaf atas insiden pelecehan seksual di Kongo oleh 21 staf WHO saat menangani krisis Ebola hingga memaksa wanita lakukan aborsi.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
AFP/John WESSELS
Petugas kesehatan di Kongo timur untuk membantu memerangi Ebola setelah penyakit itu menyebar di wilayah tersebut pada Agustus 2018. Tedros Adhanom meminta maaf atas insiden pelecehan seksual di Kongo oleh 21 staf WHO saat menangani krisis Ebola hingga memaksa wanita lakukan aborsi pada Selasa (27/9/2021). 

Menurutnya, laporan penyelidikan itu menjadi bacaan mengerikan.

Laporan itu menemukan kegagalan struktural serta kelalaian individu di antara staf badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dikutip dari Reuters, belum jelas apakah para pelaku akan diadili. 

Tedros mengatakan berencana merujuk tuduhan rudapaksa itu ke Kongo dan negara-negara asal pelaku.

Beberapa di antara pelaku bahkan masih belum teridentifikasi.

Berdasarkan laporan penyelidikan itu, para pemimpin WHO disinyalir sudah mengetahui peristiwa pelecehan seksual itu enam pekan lebih cepat dari yang mereka klaim.

Dugaan itu didasarkan pada tanggal surat elektronik berisi kekhawatiran pelecehan seksual di Provinsi North Kivu yang dikirimkan kepada petugas etik WHO, Andreas Militzke.

“(WHO) sudah mengetahui peristiwa itu sejak awal Mei 2019, bukan Juni 2019 seperti yang diklaim Militzke,” ungkap tim penyelidik.

Media melaporkan pada bulan Mei bahwa manajemen WHO mengetahui dugaan kasus di Kongo dan tidak bertindak.

Terhitung 53 negara bersama-sama menuntut agar WHO menampilkan kepemimpinan yang kuat dalam mencegah pelecehan seksual.

Sebelumnya, pemerintah Kongo mengumumkan berakhirnya wabah Ebola pada Juni tahun lalu.

Wabah itu menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menjadi wabah terbesar kedua sejak virus itu diidentifikasi pada tahun 1976. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkini internasional lain

Tags:
WHOPelecehan SeksualKongoVirus EbolaAfrika
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved