Terkini Internasional
Pernikahan dengan Rakyat Biasa Diumumkan Oktober, Puteri Mako akan Serahkan Status Kerajaan
Puteri Mako dikabarkan akan segera menikah dengan kekasihnya, seorang warga sipil dan memilih menolak Rp 19 miliar karena melepaskan gelar bangsawan
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM – Puteri Mako, cucu perempuan Kaisar Akihito dari Jepang akan melepas status kerajaannya untuk menikah dengan kekasihnya, Kei Komuro, dan tidak akan mengambil uang pemberian pemerintah senilai Rp 19 miliar.
Dilansir dari The Japan Times, media Jepang merilis pernyataan itu pada Sabtu (25/9/2021).
Sebelumnya, Puteri Mako dan Kei Komuro telah mengumumkan pertunangan mereka pada 2017, tetapi pernikahan ditunda setelah adanya perselisihan keuangan antara ibu Komuro dan mantan tunangannya.

Baca juga: Sempat Ditunda 2 Tahun, Pernikahan Puteri Mako akan Digelar Tahun Ini Tanpa Ritual Adat Jepang
Baca juga: Jepang Peringatkan Indonesia dan Negara Lainnya soal Kemungkinan Adanya Bom, Ini Kata Jubir Kemlu
Pemerintah Jepang biasanya memberikan uang kompensasi pada bangsawan yang menyerahkan status mereka untuk menikahi rakyat biasa.
“Pemerintah akan menyetujui bahwa sang puteri melepaskan pembayaran, senilai hingga 150 juta yen (Rp 19 miliar) untuk bangsawan yang menyerahkan status mereka untuk menikahi rakyat biasa, di tengah kritik publik atas tunangannya,” kata penyiar publik NHK.
Tanggal pernikahan keduanya dapat diumumkan pada Oktober mendatang, ungkap NHK.
Namun, pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang belum bersedia untuk berkomentar.
Kei Komuro, pacar Puteri Mako yang berusia 29 tahun, kemungkinan akan kembali ke Jepang dari Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/9/2021).
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengumumkannya pada Rabu lalu, dilansir dari Kyodo News.
“Komuro diperkirakan akan bertemu dengan puteri sulung Putra Mahkota Fumihito dan bersiap untuk konferensi pers, kira-kira dua minggu setelah menjalani karantina Covid-19,” kata sumber tersebut.
Setelah Badan Rumah Tangga Kekaisaran secara resmi mengumumkan pernikahan, pasangan itu diharapkan untuk mengadakan konferensi pers.
Awal tahun ini, Komuro lulus dari sekolah hukum Universitas Fordhan di New York, AS.
Sebelumnya, seorang sumber pemerintahan telah mengungkapkan rencana pernikahan Puteri Mako dan Kei Komuro akan dilaksanakan tanpa ritual tradisional Jepang akhir tahun ini pada Rabu (1/9/2021).
Pernikahan Puteri Mako sempat ditunda selama lebih dari dua tahun karena perselisihan terkait hutang Rp 500 juta yang diklaim oleh mantan tunangan ibu Komuro.
Baca juga: Wanita di Jepang Barat Terima Vaksin Covid-19 Sebanyak 4 Kali, Bergantian Pakai Pfizer dan Moderna
Baca juga: Rangkaian Acara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Ditutup, Jepang Catat 878 Infeksi Covid-19
Puteri Mako dikabarkan tidak akan menyelenggarakan ritual ‘Nosai no Gi’ atau upacara pertunangan resmi dan pertukaran hadiah antar keluarga serta ‘Choken no Gi’ yang berarti upacara untuk bertemu secara resmi dengan kaisar dan permaisuri sebelum menikah.
Puteri Mako juga menolak pembayaran lump-sum yang biasanya diberikan oleh negara kepada anggota keluarga kerajaan saat menikah dan meninggalkan kerajaan.
Puteri Mako akan menjadi anggota keluarga kekaisaran wanita pertama yang tidak menyelenggarakan ritual tradisional sejak Jepang selesaikan perang jika pernikahan dilakukan sesuai dengan rencana.
Fumihito sebagai Putra Mahkota Jepang sekaligus ayah Puteri Mako telah memberikan restu tetapi meminta pernikahan itu dilakukan setelah perselisihan hutang ibu Komuro diselesaikan dalam konferensi pers di Tokyo pada Senin (30/11/2020), dilansir dari South China Morning Post.
Komuro kemudian mengeluarkan pernyataan untuk memperbaiki kesalahpahaman dan menawarkan untuk melakukan pembayaran kepada mantan tunangan ibunya sebagai upaya menyelesaikan perselisihan keuangan tersebut.
Komuro dan Puteri Mako bertemu pada 2012 sebagai mahasiswa di International Christian University di Tokyo.
Setelah menikah, keduanya berkemungkinan akan tinggal di Amerika Serikat. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Jepang lain