Breaking News:

Konflik di Afghanistan

Membersihkan Toilet Jadi Satu-satunya Pekerjaan yang Boleh Dilakukan Wanita Afghanistan oleh Taliban

Taliban hanya bolehkan wanita bekerja di bidang yang tidak bisa dilakukan pria, misalnya membersihkan toilet perempuan, sementara lainnya di rumah.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube/France 24 English
Aksi protes wanita Afghanistan di Kabul meminta perlindungan hak kepada Taliban pada Jumat (3/9/2021). Taliban hanya bolehkan wanita bekerja di bidang yang tidak bisa dilakukan pria, misalnya membersihkan toilet perempuan, sementara lainnya di rumah pada Minggu (19/9/2021). 

TRIBUNWOW.COM – Taliban mengumumkan saat ini satu-satunya pekerjaan yang boleh dilakukan wanita Afghanistan adalah membersihkan toilet perempuan.

Aturan itu diungkapkan oleh penjabat Wali Kota Kabul, Molavi Hamdullah Nomani pada Minggu (19/9/2021).

Pemerintah Afghanistan bentukan Taliban secara efektif melarang wanita bekerja di ibu kota Kabul melalui pernyataan itu, dilansir dari CNN pada Senin (20/9/2021).

Wali Kota Kabul, Hamdullah Nohmani saat menyampaikan keputusan Taliban terkait pekerjaan perempuan Afghanistan pada Minggu (19/9/2021).
Wali Kota Kabul, Hamdullah Nohmani saat menyampaikan keputusan Taliban terkait pekerjaan perempuan Afghanistan pada Minggu (19/9/2021). (YouTube/AFP News Agency)

Baca juga: Taliban Tutup Kementerian Urusan Wanita Afghanistan, Pilih Aktifkan Kembali Polisi Moralitas

Baca juga: Taliban Hanya Sebut Anak Laki-laki dalam Pembukaan Kembali Sekolah, Nasib Perempuan Dipertanyakan

Taliban sudah mengumumkan pembatasan baru di mana pekerja wanita di pemerintahan kota Kabul telah diberitahu untuk tinggal di rumah.

Hanya wanita dengan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh pria yang diizinkan bekerja.

“Awalnya kami mengizinkan mereka semua untuk hadir pada tugas mereka tepat waktu, tetapi kemudian Imarah Islam memutuskan perlu untuk beberapa waktu pekerjaan mereka harus dihentikan,” kata Nomani.

“Kalau begitu kami hanya mengizinkan perempuan yang kami butuhkan, maksud saya untuk pekerjaan yang tidak bisa dilakukan laki-laki, atau yang bukan pekerjaan laki-laki. Misalnya, ada toilet umum perempuan di pasar,” tambahnya.

Nomani juga meminta agar wanita tetap tinggal di rumah sampai situasi di Afghanistan membaik.

Dia mengungkapkan untuk sementara pekerjaan mereka akan digantikan oleh laki-laki dan gaji mereka akan tetap dibayar, dikutip dari India Today pada Senin (20/9/2021).

Perintah itu membuat ratusan wanita kehilangan pekerjaan. 

Sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, perempuan sudah diperintahkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka di beberapa daerah.

Selain itu, pendidikan untuk para wanita juga dibatasi.

Meskipun Taliban menyatakan akan menjamin penghormatan atas hak-hak wanita, tetapi beberapa aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya tidak menunjukkan demikian.

Sebelumnya, Taliban menutup Kementerian Urusan Wanita di Afghanistan dan digantikan dengan ‘Kementerian Doa, Bimbingan dan Promosi Pencegahan Perilaku Buruk’ pada Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Taliban Tak Izinkan Wanita Afghanistan Bekerja dengan Pria, Ini Alasannya

Baca juga: Taliban Bolehkan Wanita di Afghanistan Belajar di Universitas, Ini Syaratnya

Lembaga yang sudah pernah ada pada pemerintahan Taliban tahun 1996 hingga 2001 itu bertanggung jawab untuk mengerahkan polisi moralitas guna menegakkan hukum Syariah.

Mereka terkenal kejam karena memukuli wanita yang dianggap berpakaian tidak sopan atau berada di luar rumah tanpa wali laki-laki.

Anak perempuan juga tidak diizinkan mendapat pendidikan di sekolah, sementara hiburan seperti musik dan tarian juga dilarang.

Siapa pun yang terbukti melanggar aturan itu akan dihukum berat, termasuk pemukulan, cambuk dan eksekusi di depan umum.

Selain itu, Taliban juga membatasi pendidikan anak perempuan di sekolah menengah karena hanya memerintahkan siswa laki-laki untuk mulai masuk sekolah pada Sabtu lalu.

Hal itu sama saja menutup kesempatan wanita untuk bisa mendapatkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.

Taliban sempat mengumumkan perempuan diperbolehkan mengikuti kelas di perguruan tinggi universitas dengan aturan berpakaian baru dan terpisah dari laki-laki.

Siswa perempuan di sekolah dasar juga bisa ikut kegiatan belajar mengajar.

Taliban, melalui juru bicaranya, Zabihullah Mujahid mengungkapkan jika saat ini sedang dilakukan pengaturan pembukaan sekolah menengah bagi perempuan pada Sabtu (18/9/2021), dilansir dari Reuters.

Namun, Mujahid tidak memberikan tanggal pasti kapan pembukaan itu akan dilakukan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Afghanistan lain

Tags:
AfghanistanTalibanPekerjaanToilet
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved