Terkini Internasional
Momen Presiden Joe Biden Lupa Nama Perdana Menteri Australia saat Umumkan Pakta Keamanan Baru
Joe Biden tampaknya lupa dengan nama mitranya, PM Scott Morrison dalam konferensi pers virtual perjanjian AUKUS dan menyebutnya sebagai 'orang itu'.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM – Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris mengumumkan pakta keamanan trilateral yang berfokus ke kawasan Asia-Pasifik dan disebut sebagai AUKUS pada Rabu (15/9/2021).
Pemberian pengumuman terkait AUKUS dilakukan bersama dalam konferensi pers virtual yang dihadiri Presiden AS, Joe Biden, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan Scott Morrison sebagai Perdana Menteri Australia.
Dalam kesempatan itu, Joe Biden tampaknya lupa dengan nama mitranya, PM Scott Morrison.

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Digugat Negara Bagian Arizona atas Mandat Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya
Baca juga: Joe Biden akan Umumkan Langkah Baru Penanganan Covid-19 Jelang Pertemuan dengan PBB
Ketika akan menyudahi acara, Biden menoleh ke Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk mengucapkan rasa terima kasih atas keberhasilan terbentuknya kerja sama baru antara tiga negara itu, dilansir dari The Guardian pada Kamis (16/9/2021).
“Terima kasih, Boris,” kata Biden.
Kemudian, Biden terlihat ragu-ragu saat melihat ke layar televisi yang menayangkan Scott Morrison dalam tautan video.
“Dan saya ingin berterima kasih kepada orang itu,” ungkap Biden sambil menunjuk ke arah Scott Morrison.
“Terima kasih banyak sahabat, saya menghargai itu, Pak Perdana Menteri,” tambahnya.
Sementara, Scott Morrison langsung mengacungkan jempolnya kepada Biden sambil tersenyum sebagai bentuk tanggapannya.
Meskipun pada akhirnya Biden dapat menyebut nama PM Scott Morrison, tetapi hal itu dianggap sudah terlambat karena kesalahannya telah lebih dulu mendapat perhatian.
“Saya merasa terhormat hari ini untuk bergabung dengan dua sekutu terdekat, Australia dan Inggris, untuk meluncurkan fase baru kerja sama keamanan trilateral di antara negara-negara kita,” kata Biden.
“Seperti yang dikatakan Perdana Menteri Morrison dan Perdana Menteri Johnson, saya ingin berterima kasih atas kemitraan ini," tambahnya.
Baca juga: 90 Menit Bicara Lewat Telepon, Xi Jinping dan Joe Biden Bahas Asal Usul Virus Covid-19
Baca juga: 20 Tahun Tragedi 9/11, Joe Biden Ceritakan Kisah Haru Teman yang Kehilangan Putranya
Pakta AUKUS memberikan kesempatan bagi Australia untuk membangun armada kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya, dikutip dari BBC News pada Kamis (16/9/2021).
Australia akan menggunakan teknologi yang disediakan oleh AS dan dibantu oleh Inggris untuk mencapai hal itu.
Mereka berjanji tidak akan mempersenjatai kapal selam itu dengan nuklir, meskipun digerakkan dengan tenaga nuklir.
Perjanjian itu dikatakan sebagai upaya baru meredam pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik, terutama pembangunan militernya, tekanan terhadap Taiwan dan penempatan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan.
Tetapi, ketiga negara terkait tidak secara langsung menyinggung China dalam pakta mereka.
Ketiga negara itu hanya berulang kali merujuk pada masalah keamanan regional yang mereka katakan telah tumbuh secara signifikan.
Pakta AUKUS mencakup kecerdasan buatan dan teknologi lain, dikatakan sebagai salah satu kemitraan terbesar negara itu dalam beberapa dekade ini.
Namun, kemunculan AUKUS juga menyebabkan ketegangan dengan negara lain, terutama China dan Perancis.
China mengutuk perjanjian itu sebagai tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa AUKUS sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional serta mengintensifkan perlombaan senjata.
Sementara Perancis yang kehilangan kesepakatan dengan Australia untuk membangun 12 kapal selam merasa dikhianati.
“Ini benar-benar menusuk dari belakang,” kata Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian kepada radio France Info. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Amerika Serikat lain