Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Kendala Tak Ada Alat Bukti dan Saksi di TKP, Ini Cara Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan di Subang

Polisi mengaku menemui kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase Tribu Jabar / Dwiki, Istimewa via Tribun Jabar, dan TribunJabar.id/Dwiky Maulana
Foto kanan: Polisi berada di lokasi kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Polisi mengaku menemui kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Menghadapi berbagai keterangan, polisi menyebut cara-cara yang dilakukan agar dalang kasus pembunuhan itu bisa ditangkap.

“Sedikit kendala yang dihadapi oleh penyidik terutama tidak ada saksi pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jumat (17/9/2021) dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Wanita Diduga Buang Barang Bukti Pembunuhan di Subang Diburu Polisi, Pelaku Terekam CCTV Berkelompok

Baca juga: Polisi Dalami Bukti Helm terkait Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Sempat Diakui Milik Yosef dan Korban

Kemudian, polisi juga belum menemukan barang bukti yang dengan jelas mengarah kepada tersangka. 

Bahkan ponsel korban yang diduga berisi informasi penting terkait kasus tersebut raib dan belum bisa dilacak.

"Kemudian hingga saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti lainnya atau tambahan yang secara terang dan jelas mengarah ke terduga pelaku, jadi itu belum didapat oleh penyidik."

Kasus ini telah berlangsung satu bulan sejak ditemukannya jasad ibu dan anak yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23). 

Mereka ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya. 

Diduga, kasus tersebut adalah kasus pembunuhan berencana dan bukan merupakan pencurian dengan tindak kekerasan. 

Dugaan tersebut berdasar dari barang yang hilang di lokasi, hanya berupa sebuah ponsel milik Amalia. 

Baca juga: Sebulan Kasus Pembunuhan di Subang, 1 Saksi Kunci Mengaku Kelelahan Jalani Pemeriksaan

Sedangkan harta lain baik uang tunai dan barang berharga senilai puluhan juta tidak dibawa lari. 

Menghadapi kendala tersebut, polisi menyebut menggunakan scientific investigation untuk menangkap dalang pembunuhan tersebut. 

"Jadi benar-benar penyidik menggunakan scientific investigation," kata Ahmad Ramadhan. 

Artinya, polisi benar-benar menggali informasi dari keterangan saksi-saksi di sekitar korban yang dikaitkan dengan informasi-informasi di lapangan seperti CCTV dan barang bukti yang ditemukan.

"Seperti yang saya sampaikan tadi menggunakan pembuktian melalui saintifik melalui rekaman CCTV, melalui analisis keuangan, melalui analisis telekomunikasi melalui analisis DNA,” jelasnya. 

Dalam temuan terbaru, polisi menyampaikan jika telah mengantongi sampel DNA pada beberapa barang bukti di lokasi. 

Tidak dijelaskan apa saja BB yang sudah dikumpulkan hingga saat ini, tetapi diketahui terdapat sebuah helm yang kepemilikannya belum diketahui dan dicurigai berkaitan dengan kasus pembunuhan itu.

"Terkait DNA itu belum ada sampel DNA-nya pembanding dari sebagian DNA yang ditemukan pada beberapa BB yang telah diperiksa oleh Puslabfor," jelasnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga menginvestigasi CCTV yang ada di sekitar lokasi, informasi terakhir sudah ada 55 CCTV yang diperiksa di sekitar Subang dan perbatasan dengan daerah lain. 

Berdasarkan hasil pelacakan CCTV dan keterangan saksi-saksi, ada dua kendaraan yang dicurigai digunakan oleh pelaku pembunuhan tersebut. 

Kendaraan yang dicurigai itu adalah mobil avanza berwarna putih dan sepeda motor berjenis NMAX berwarna biru.

"Kemudian data ranmor (kendaraan bermotor) tadi wilayah Bandung, dari kendaraan jenis Avanza berwarna putih maupun kendaraan roda dua NMAX tadi warna biru."  

"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26. Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kab Subang," ungkapnya.

Untuk mempersempit ruang pencarian, polisi juga mencari keterkaitan pemilik kendaraan tersebut dengan korban. 

Investigasi di Lokasi

Banyak masyarakat berharap kasus ini segera terungkap.

Sebulan berjalannya kasus ini, ada banyak spekulasi di kalangan masyarakat. 

Beberapa warga mengaku resah bahkan menyebut kasus tersebut meninggalkan aura mistis.

Hingga kini tercatat sudah 26 saksi dihadirkan untuk dimintai keterangan.

Di antaranya, orang-orang yang disebut-sebut sebagai saksi kunci berada di lingkaran keluarga dan yayasan yang didirukan suami Tuti.

Polisi juga disebut berkali-kali mendatangi TKP.

Terakhir, pihak kepolisian terlihat hadir di lokasi penemuan jasad dari ibu dan anak tersebut pada Kamis (16/9/2021).

Terlihat mobil bertuliskan Pusat Laboratorium Forensik (PUSLABFOR) Polri mendatangi TKP yang berada di Kampung Ciseuti, Jalancagak, pada pukul 14.30 WIB.

Tepatnya pada pukul 16.30 WIB, pihak kepolisian yang terdiri dari Bareskrim Mabes Polri, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri serta Polres Subang sudah meninggalkan TKP.

Hari sebelumnya, Rabu (15/9/2021), sejumlah polisi juga terlihat hadir di TKP, terlihat mobil Jatanras Polda Jabar berada di dekat lokasi tersebut. 

Simak video cara polisi ungkap kasus pembunuhan di Subang:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Mengapa Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Subang? Barang Bukti dan Alat Bukti Belum Mengarah ke Pelaku

Sumber: Kompas TV
Tags:
Pembunuhan di SubangSubangTKPYosefYorisAmalia Mustika RatuTuti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved