Pembunuhan di Subang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Menurut Kriminolog, Ada 3 Hal yang Belum Dipecahkan Polisi
Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, disorot oleh kriminolog Unpad.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sulitnya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, menyita perhatian banyak pihak.
Polisi sampai saat ini masih belum menemukan titik terang pelaku pembunuhan keji terhadap Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).
Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad), Yesmil Anwar menyoroti kasus pembunuhani di Dusun Ciasem, Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Baca juga: 2 Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Kembali Dipanggil, Yosef dan Yoris Diperiksa Terpisah
Yesmil menduga, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu merupakan pembunuhan berencana.
Oleh karena itu, semua petunjuk mengarah kepada pembunuhan berencana segera dipecahkan oleh polisi.
Umumnya, di dalam setiap kasus pembunuhan berencana, selalu menyangkut tiga motif utama.
Ketiga motif utama tersebut di antaranya adalah persoalan asmara, harta dan tahta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latar belakang dari orang melakukan tindak kejahatan," ujar Yesmil dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Jumat (17/9/2021).
"Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
Baca juga: Analisis Ekspresi 3 Pria Terdekat Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ada Perbedaan Menonjol
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan di Subang: Kesepuluh Kalinya Yosef Dipanggil Penyidik, Ini Kata Pengacara
Di samping itu, karakter korban hingga riwayat hubungannya dengan pihak lain juga perlu ditelisik hingga tuntas.
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial (harta), kekuasaan (tahta), atau asmara termasuk hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," tambahnya.
Persoalan yang menjadi sorotan atas tewasnya ibu dan anak itu, tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.
Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa itu bukanlah perampokan, bahkan bukan juga kekerasan seksual.
Satu-satunya barang yang hilang justru adalah ponsel milik korban Amalia yang diduga menjadi bukti kuat.
Warga Dibuat Resah