Viral Medsos
Heboh Fenomena Ribuan Burung Berjatuhan Mati Mendadak di Cirebon, Mirip seperti Kasus di Bali
Ribuan burung pipit ditemukan mendadak mati di sekitaran Kantor Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/9/2021).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
Sang perekam mengaku bingung dengan insiden matinya ribuan burung yang belum diketahui penyebabnya tersebut.
"Entah ini karena apa, burung pada mati," kata si perekam.
Baca juga: FAKTA VIRAL Pencuri Burung Dikejar Korbannya hingga Tabrak Truk yang Parkir di Padang
Kasus di Bali
Sebelumnya, viral adanya video yang menampilkan ribuan bangkai burung pipit di setra atau makam Br. Sema Pring Gianyar.
Merespons hal tersebut, BKSDA Bali langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar.
Selain itu BKSDA Bali bersama-sama Dinkes Hewan Gianyar memeriksa lokasi kejadian dan juga mengambil sampel bangkai burung, dan kotoran burungnya untuk dibawa ke Laboratorium Kesehatan Hewan guna mencari tahu penyebab kejadian tersebut.
Tim kemudian menguburkan seluruh bangkai burung untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
"Kejadian ini bukan yang pertama di Bali ataupun bukan pertama di Indonesia. Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian sama di area Sanglah Kota Denpasar, juga di Selemadeg Kabupaten Tabanan dan juga di Sukabumi Jawa Barat bulan Juli tahun 2021," ujar Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo SHut MSc, pada TribunBali.com, Jumat (10/9/2021).
Disinggung kemungkinan penyebabnya menurut Sulistyo karena burung pipit ini satwa koloni yang hidup berkelompok dalam jumlah besar.
Ukuran burung yang kecil menyebabkan kecenderungan berkoloni dalam jumlah besar untuk mengurangi risiko terhadap predator.
Termasuk saat beristirahat pun bergerombol, biasanya di satu pohon yang besar bisa sampai ribuan burung.
"Mengapa mati mendadak? Hal ini harus dibuktikan secara scientific melalui proses otopsi dari bangkai dan kotoran burungnya."
"Namun, ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi, yaitu burung-burung tersebut memakan pakan yang terkontamisasi atau tercemar atau mengandung herbisida dan atau pestisida yang sifatnya toxic bagi burung," ungkap Sulistyo.
Setelah memakannya, tentu burung tidak langsung mati karena proses toxifikasi juga memakan waktu untuk sampai tingkatan mortalitasnya.
Kemungkinan besar saat burung burung tersebut beristirahat malam, dan paginya bangkai burung berserakan.