Terkini Daerah
Pelaku Tewasnya Taruna PIP Semarang Beri Keterangan Palsu, 5 Senior Jadi Tersangka, Ini Motifnya
Polisi menguak fakta bahwa taruna PIP Semarang berinisial ZM (21) tewas akibat dianiaya oleh lima orang seniornya.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Polisi akhirnya menguak fakta baru terkait tewasnya taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Jawa Tengah, ZM (21), yang diduga dianiaya oleh seniornya.
ZM yang sebelumnya diketahui meninggal dunia di tangan senior, ternyata tidak dianiaya oleh satu orang saja.
Dilansir TribunWow.com, korban tewas karena dihajar oleh lima orang seniornya sekaligus.

Baca juga: Tunggu Wisuda, Taruna Senior PIP Jadi Tersangka Kasus Pemukulan Junior hingga Tewas, Ini Motifnya
Hal itu berbeda dengan keterangan awal yang diberikan oleh seorang tersangka berinisial CRB (22).
Taruna asal Solo itu memberikan keterangan palsu kepada polisi.
Tersangka pertama itu sebelumnya mengaku memukul sebanyak satu kali di bagian dada hingga korban tak berdaya dan tewas.
Menurut pengakuan sebelumnya, aksi tersebut dipicu oleh insiden bersenggolan dengan korban di jalan Tegalsari Barat Raya, Tegalsari, Candisari, Senin (6/9/2021) malam.
Namun, hal itu ternyata merupakan keterangan bohong untuk menutupi kejahatan sebenarnya.
Korban Dianiaya 5 Orang Senior
Kesaksian tersangka CRB rupanya menimbulkan kecurigaan polisi.
Berdasarkan sejumlah barang bukti baru berupa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, ternyata tidak ditemukan adanya keributan seperti yang disampaikan CRB.
Ditambah dengan keterangan sejumlah saksi, akhirnya terbongkar kasus pemukulan tersebut dilakukan secara berjamaah.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Detik-detik Taruna PIP Semarang Tewas setelah Dipukul Seniornya, Ternyata Dipicu Masalah Sepele
Polisi juga berhasil mengungkap motif tersangka CRB memberikan keterangan palsu.
Tak disangka, CRB sempat mengaku sebagai tersangka seorang diri demi menutupi kejahatan teman-temannya.