Terkini Daerah
Fakta Senior Taruna PIP Semarang Pukul Junior hingga Tewas, Ternyata Bukan karena Senggolan Motor
Polisi mengungkap fakta baru soal tewasnya seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang berinisial ZM. Ini motifnya.
Editor: Mohamad Yoenus
2. Motif Tradisi
Ia menyebut, kejadian penganiayaan bermula saat para pelaku mengumpulkan juniornya sebanyak 15 orang untuk dilakukan tradisi senior terhadap junior.
Tradisi tersebut dilakukan di luar kampus yaitu di mes Indoraya, Genuk Krajan 2, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang.
Pembinaan senior ke junior berupa tindakan kekerasan yakni pemukulan ke arah badan yang dilakukan oleh ke lima tersangka.
Dari 15 orang tersebut satu korban meninggal dunia lantaran tak kuat dihantam pukulan para senior berulang kali.
"Korban tentu dipukul lebih dari satu kali karena pelaku ada lima orang memukul semua," bebernya.
Menurut Irwan, pemanggilan senior ke junior atas kesepakatan bersama para pelaku.
Pola pemanggilan senior ke junior ini sudah menjadi tradisi.
"Untuk lebih pastinya tentu pihak PIP yang lebih bisa menjelaskan hal tersebut," paparnya.
Kelima tersangka kasus tersebut masing-masing AR (25) warga Dawung, Sugihan, Toroh, Kabupaten Grobogan.
Berikutnya, AA (25) Tembiring, Bintoro, Demak.
AJO (23) anak dari Kornel Ompusuhu mecantumkan alamat di Mes Sumatera, Wonodri, Semarang Selatan.
CRB (22) Mojosongo, Jebres, Surakarta.
BD (22) warga Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang.
Baca juga: Hotman Paris Bantah Numpang Tenar Kasus Ibu Curi Susu: Tidak Butuh Pencitraan
3. Pengakuan Pelaku