Virus Corona
Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19 dengan Konsumsi Kunyit yang Punya Sifat Antiradang
Sebuah studi baru di Biomedicine and Pharmacotherapy meninjau potensi curcumin, senyawa alami yang berasal dari kunyit pada pasien Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Banyak pembawa berstrukturnano yang berbeda dapat digunakan untuk tujuan ini, seperti nanoemulsions, mikroemulsi, nanogels, misel, nanopartikel dan liposom.
Pembawa semacam itu mencegah pemecahan metabolisme kurkumin, meningkatkan kelarutannya dan membantunya bergerak melalui membran biologis.
Beberapa penelitian in vivo juga telah memeriksa kemanjurannya melawan Covid-19.
Selain itu, kurkumin yang terkandung dalam kunyit juga memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya.
Sifat antiradang merupakan yang paling terkenal dari kunyit.
Dalam dosis yang tepat, kurkumin mungkin merupakan pengobatan antiinflamasi yang lebih efektif daripada obat penangkal peradangan umum seperti Advil (ibuprofen) dan aspirin.
Karena peradangan kronis berkontribusi pada banyak penyakit kronis, kurkumin dapat membantu mengobati kondisi seperti penyakit radang usus, pankreatitis, dan radang sendi.
Mendukung Kesehatan Jantung
Dilansir dari Everyday Health, diterangkan jika sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan fungsi endotel, atau kesehatan selaput tipis yang menutupi bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Ini memainkan peran kunci dalam mengatur tekanan darah.
Fungsi endotel yang lebih rendah dikaitkan dengan penuaan dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Dengan demikian, terdapat kesimpulan jika kurkumin dapat membantu melindungi terhadap hilangnya fungsi terkait usia dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung.
Selain itu, sifat antioksidan yang dimiliki kunyit juga membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Itu merupakan sejenis atom yang sangat reaktif yang dihasilkan dalam tubuh kita, serta polutan lingkungan seperti asap rokok dan bahan kimia industri.
Terlalu banyak terpapar radikal bebas dapat mengacaukan lemak, protein, dan bahkan DNA dalam tubuh.