Virus Corona
Jadi Negara Pertama di Dunia, Kuba Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Balita
Kuba pakai vaksin buatan sendiri, Abdala dan Soberana untuk vaksinasi Covid-19 anak-anak dari usia dua hingga 18 tahun.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM – Kuba menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19 anak-anak dari usia 2-18 tahun pada Senin (6/9/2021).
Dilansir dari WIO News, Kuba menggunakan dua vaksin buatan sendiri yang belum diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin Covid-19 di Kuba itu dinamakan Abdala dan Soberana.

Baca juga: Malaysia Mulai Vaksinasi Remaja di Bawah 18 Tahun Minggu Depan, Sekolah akan Segera Dibuka
Baca juga: Jadi Negara Pertama Gabungkan Vaksin Covid-19 Sinovac-AstraZeneca, Thailand Umumkan Hasil Positif
Kuba menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana pada Jumat lalu dan mulai didistribusikan pada Senin.
“Ini merupakan proses yang sangat ketat, di mana semua informasi yang disajikan dari semua uji klinis yang telah dilakukan pada jenis populasi pediatrik ini telah dievaluasi,” kata Olga Lidia Jacobo, direktur otoritas regulasi Kuba.
“Hasilnya sangat menguntungkan, menunjukkan bahwa vaksin pada populasi anak-anak juga memiliki profil keamanan yang memadai dan imunogenisitas yang memadai,” tambah Jacobo.
Pejabat kesehatan Kuba mulai vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak kelompok usia dua hingga 11 tahun di provinsi tengah Cienfuegos pada Senin lalu.
Kuba adalah negara dengan populasi sekitar 11 juta penduduk dan terkenal akan sistem kesehatannya.
Beberapa negara lain di dunia juga telah melakukan vaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun dan beberapa di antaranya melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.
Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada balita tetapi Kuba adalah yang pertama melakukannya, dikutip dari France 24 pada Selasa (7/9/2021).
Chili juga menyetujui vaksin Sinovac China untuk digunakan pada anak-anak berusia antara enam dan 12 tahun pada Senin kemarin.
Vaksin Abdala dan Soberana milik Kuba, pertama kali dikembangkan di Amerika Latin dan komposisinya terdiri dari protein rekombinan yang sama seperti teknologi yang digunakan Novavax buatan Amerika Serikat dan Sanofi dari Prancis.
Kedua vaksin Covid-19 itu juga masih menunggu lisensi penggunaan darurat dari WHO.
Baca juga: Australia Terima 500 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer dari Inggris di Bawah Kesepakatan Pertukaran
Baca juga: Singapura akan Menyumbangkan Lebih dari 100 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Covid-19 ke Malaysia
Tidak seperti kebanyakan vaksin Covid-19 lainnya, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.
Pihak berwenang Kuba berharap untuk bisa memvaksinasi semua anak ketika sekolah dibuka kembali secara bertahap sekitar Oktober dan November.
Mayoritas sekolah di Kuba telah ditutup sejak Maret 2020 dan sempat dibuka kembali selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu sebelum ditutup lagi pada Januari.
UNICEF sebagai Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan anak-anak telah menyerukan sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk dibuka kembali sesegera mungkin.
Hal itu karena konsekuensi penutupan sekolah jangka panjang yang terlalu tinggi dan sulit untuk dibenarkan.
Sementara itu, tahun ajaran baru sudah dimulai di Kuba pada Senin lalu.
Namun, pembelajaran masih dilakukan dari rumah melalui program televisi karena sebagian besar warga di Kuba tidak memiliki akses internet.
Kuba telah mengalami ledakan infeksi virus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir yang memberikan tekanan pada sistem kesehatan negara.
Dari 5.700 kematian akibat virus Covid-19 yang tercatat sejak wabah dimulai, hampir setengahnya terjadi pada Agustus. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait vaksin Covid-19 lain