Virus Corona
Risiko Pembekuan Darah pada Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Kenali Tanda dan Cara Mencegahnya
Pasien Covid-19 kebanyakan akan mengalami gejala ringan dan bisa sembuh tanpa menjalani perawatan khusus.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Baik pasien yang menjalani isolasi mandiri atau di rumah sakit telah diketahui mengalami penurunan aktifitas fisik selama masa isolasi.
“Jika Anda tidak bergerak, Anda memiliki peningkatan faktor risiko pembekuan darah,” kata Exline.
Dia menyebut, kedua hal itu jika dipasangkan akan membuat risiko pembekuan darah akan semakin tinggi.
Kemudian, pasien dengan kasus Covid-19 yang parah tampaknya sangat rentan, seperti halnya mereka yang memiliki faktor risiko kesehatan lain seperti kanker, obesitas, dan riwayat pembekuan darah.
Untuk itu pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan darah ketika mereka selesai isolasi mandiri.
Terutama jika mereka merasa memiliki faktor risiko untuk pembekuan darah.
Meski tidak sebesar pasien yang dirawa di rumah sakit, pasien yang menjalani rawat jalan atau isolasi mandiri dikatakan masih berisiko terhadap terjadinya pembekuan darah.
Sementara, pasien yang dirawat di rumah sakit, kebanyakan akan menerima tes darah untuk mengukur aktivitas sistem pembekuan mereka.
Tetapi, studi terbaru menunjukkan bahwa pasien dengan Covid-19 rentan terhadap pembekuan darah, tetapi pasien di ICU juga berisiko mengalami pendarahan.
“Penyedia layanan kesehatan harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan manfaat antikoagulasi untuk setiap pasien,” kata Exline.
Mereka yang sistem pembekuannya tidak terlalu aktif, dianjurkan diberikan perawatan untuk mencegah pembekuan seperti kaus kaki kompresi, bantal tiup untuk betis mereka atau suntikan kecil pengencer darah.
Sedangkan mereka yang memiliki sistem pembekuan darah yang lebih aktif, dianjurkan menerima pengencer darah dosis penuh jika mereka tidak berisiko tinggi mengalami pendarahan.
“Kami harus mempertimbangkan pendekatan kami dengan pengobatan, terutama karena ada data terbatas pada pasien Covid-19,” kata Tiffany Ortman, PharmD, Ahli Farmasi di Rumah Sakit Jantung Ross.
Setelah pasien meninggalkan rumah sakit, penyedia layanan kesehatan terus memantau pasien untuk gejala pembekuan dan menurunkan risiko mereka melalui obat-obatan.
Beberapa studi penelitian aktif saat ini mencoba memahami berapa lama pasien harus tetap menggunakan obat antikoagulan saat mereka pulih dari Covid-19.