Kasus Korupsi
Kontroversi Bupati Banjarnegara sebelum Jadi Tersangka Korupsi Rp 2,1 M, Sempat Dicecar Najwa Shihab
Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono telah resmi menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono resmi menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara tahun anggaran 2017-2018.
Dilansir TribunWow.com, dari praktik korupsi yang dilakukannya, Budhi diduga meraup untung Rp 2,1 miliar dari berbagi proyek.
Dalam kasus ini, Budhi disebut-sebut aktif dalam meminta fee hingga melibatkan perusahaan keluarganya dalam proyek.
Selain itu, KPK juga menetapkan pihak swasta sekaligus orang kepercayaan Budhi, KA, sebagai tersangka.

Baca juga: Kini Tersangka, Bupati Banjarnegara Pernah Sumpah Tidak Korupsi saat Ditanya Hotman Paris
Baca juga: Begini Cara Bupati Budhi Sarwono Korupsi Rp 2,1 Miliar dari Proyek di Banjarnegara
KA juga merupakan tim sukses Budhi dalam pemilihan kepala daerah 2017 lalu.
Kini, keduanya ditahan selama 20 hari mulai 3 September hingga 22 September 2021.
Budhi ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK Kavling C1, sementara KA ditahan di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur.
Sempat Dicecar Najwa Shihab
Sebelumnya, Budhi sempat dicecar Presenter Najwa Shihab saat menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/6/2021).
Saat itu, video Budhi viral karena menganggap tenaga kesehatan sengaja meng-Covid-kan semua penyakit.
Bahkan saat itu Budhi secara terang-terangan mengizinkan warganya menggelar hajatan di tengah kasus Covid-19 yang melonjak tajam.
Budi mengaku lebih memilih mengizinkan warganya menggelar hajatan secara terbuka ketimbang diam-diam menimbulkan kerumunan.
"Daripada kami larang, namun kegiatan berkerumun dilaksanakan secara tersembunyi tanpa ada pengawasan," ujar Budhi.
"Maka lebih baik terbuka, transparan agar masyarakat bisa melapor ke tim Satgas."
Lebih lanjut, Budhi lantas disinggung soal videonya yang beredar luas di media sosial.
Selain menyebut semua penyakit di-Covid-kan, dalam video itu Budhi juga tampak menurunkan masker yang dipakainya.
Baca juga: Bunuh Istrinya, Suami di Banjarnegara Cemburu Pantau Medsos Korban seusai Pisah Ranjang
Baca juga: Sebelum Diciduk Polisi, Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu Muda di Banjarnegara Sempat Tabrak Jembatan
Menyadari kesalahannya, Budhi pun meminta maaf.
"Jadi saya pada waktu menyambut memang masker saya turunkan, setelah selesai menyambut saya naikkan kembali," ujar Budhi.
"Oke saya minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi."
Pernyataan Budhi itu langsung ditimpali Najwa Shihab.
"Saya mau konfirmasi juga, Anda di video bilang semua penyakit di-Covid-kan?
"Ini bisa menjadi misinformasi pada publik ketika banyak orang yang tidak percaya Covid malah mendapat pembenaran dari bupatinya."
"Apa Anda termasuk pejabat yang tidak percaya Covid?"
Budhi mengaku masih mempercayai adanya Covid-19 meski videonya itu kini viral.
Ia bahkan menyebut melaksanakan protokol kesehatan seusai arahan Menteri Kesehatan dengan penuh tanggung jawab.
"Tidak, kami sangat percaya dengan Covid-19," ujar Budhi.
"Makanya dengan adanya Permendagri yang diberikan kepada kami, kami lakukan dengan tanggung jawab."
Najwa Shihab terus mencecar Budhi dengan pertanyaan yang sama.
Namun, Budhi justru menganggap Najwa Shihab salah mempresepsikan ucapannya yang menyebut semua penyakit di-Covid-kan.
"Maksud Anda ketika semua di-Covid-kan itu apa pak? Pilek di-Covid-kan, darah tinggi di-Covid-kan, apa maksud Anda mengatakan itu?," tanya Najwa Shihab.
"Jadi banyak, sering kita melakukan tracking, saya mencoba menjelaskan agar masyarakat lebih mudah memahami semuanya," ucap Budhi.
"Iya tapi maksud Anda ketika pilek Covid, batuk Covid, darah tinggi Covid, budek Covid, itu kesannya sengaja dokter meng-Covid-kan pasien, itu kan tudingan tidak berlasan," sahut Najwa Shihab.
"Itu kan persepsi Anda," tukas Budhi.
Salah Sebut Nama Luhut
Nama Budhi juga sempat viral di media sosial seusai salah menyebut nama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dilansir TribunWow.com, dalam video yang beredar, terlihat Budhi Sarwono menyebut nama Luhut sebagai menteri penjahit.
Dalam video yang viral di media sosial, mulanya Budhi Sarwono membahas soal keterisian tempat tidur (BOR) di Kabupaten Banjarnegara yang semakin menurun.
Ia juga menyinggung soal efektivitas penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) melalui APBD di masa PPKM.
Dalam program tersebut, Budhi mengaku mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sang Menko, Luhut Binsar.
Namun, saat menyebut nama Binsar, Budhi salah melafalkan nama hingga mengatakan nama 'Penjahit' (seharusnya Pandjaitan).
Tak lama seusai videonya viral, Budhi pun membuat video klarifikasi dan menjelaskan duduk perkara hingga ia bisa salah menyebut nama Luhut.
Secara pribadi, Budhi memohon maaf pada Luhut.
Baca juga: 4 Hari Buron, Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu Muda di Banjarnegara Ditangkap, Ini Kata Polisi
"Mohon maaf kemarin saya menyebut pak penjait. Karena saya gak hafal, namanya panjang," kata Budhi, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (24/8/2021).
"Mohon pak menteri maafkan saya. Saya lahir batin tulus melaksanakan tugas."
Selain itu, Budhi juga meminta maaf pada warga Tapanuli yang memiliki warga Pandjaitan.
Ia mengaku tak paham betul soal nama marga warga Tapanuli hingga akhirnya salah sebut.
"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut 'Penjahit' karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli," ucap Budhi.
"Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan."
Di akhir video, Budhi kembali menegaskan bahwa ia tak sengaja salah menyebut nama Luhut.
Ia menyebut tak ada maksud apa pun.
"Jadi saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina orang lain," katanya, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/8/2021).
"Kalau saya menghina, saya siap dikutuk apapun juga." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJateng.com dengan judul Bupati Banjarnegara Salah Ucap Nama Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Pak Penjait, dan Kompas.com dengan judul "Sebut Luhut “Menteri Penjahit”, Bupati Banjarnegara: Saya Tidak Hafal, Namanya Panjang Sekali"